Masalah Nihh..

100 23 2
                                    

Setelah Anya dan Zheva tiba di kantin, mereka mencari tempat duduk yang tidak terlalu jauh dari pintu masuk kantin. Sehingga mereka bisa melihat siapa saja yang berlalu lalang keluar masuk kantin.

Saat Zheva sedang memesan makanan untuk mereka berdua, tiba tiba saja Anya melihat Delardo dan Ajeng masuk ke dalam kantin. Delardo berusaha untuk melepaskan tangan yang di pegang erat oleh Ajeng.

"Apa-apaan sih lo, malu tau nggak dilihatin banyak orang." Ucap Delardo sedikit keras, supaya semua orang tau kalau Delardo itu sebenarnya risih dengan Ajeng.

"Ya kan kita udah pacaran lardo." Ucap Ajeng sedikit merengek.

"Pacaran apanya? Jangan ngaco deh lo ya!! Asal lo tahu yaa, gue tu nggak pernah ada rasa sama lo." Ucap Delardo dengan kasar dan langsung pergi keluar kantin dan meninggalkan Ajeng begitu saja.

Anya yang sedari tadi memperhatikan mereka kemudian tersenyum sinis kepada Ajeng. Dan Ajeng yang melihat Anya tersenyum sinis kepadanya langsung memicingkan matanya kepada Anya lalu pergi begitu saja keluar kantin.

"Nih makanan lo." Ucap Zheva sambil membawa nampan berisi pesanan mereka.

"Makasih Zhe." Balas Anya disertai senyuman manis di wajahnya.

"Iyaa sama-sama. Ohh iya Nya, tadi tu ada apa sih kok gue denger kayak ada ribut - ribut?" Tanya Zheva penasaran.

"Itu loh tadi Delardo sama siapa tuh,  Emmhh Ajeng ya? Iya Ajeng tu ribut-ribut  didepan pintu masuk kantin." Ucap Anya menjelaskan

"Ohh mereka. Kebiasaan deh." Jawab Zheva sambil menunjukkan raut wajah malas.

"Kok muka lo jadi males gitu sih Zhe?" Tanya Anya penasaran.

"Hmm? Enggak kok."Ucap Zheva sedikit santai.

"Ahh beneran nih?" Tanya Anya sedikit menggoda.

"Iyaa beneran. Nggak percayaan banget perasaan." Ucap Zheva sedikit kesal. "Ohh iya Nya, gimana lo udah mulai ngembangin bisnis mama lo?" Tanya Zheva mengalihkan pembicaraan.

"Hmmmm yaa gitu deh, lo kan tau sendiri ayah gue tentara, dan ayah gue pengennya gue jadi seperti dia, seenggaknya jadi polwan katanya." Ucap Anya sedikit lesu.

"Ohhh gitu yaa." Ucap Zheva ikut merasa sedih.

"Ehh Zhe, balik kelas yuk, bentar lagi bel nih." Ucap Anya sambil berdiri dari tempat duduknya.

"Ya udah ayok." Balas Zheva sambil juga berdiri dari tempat duduknya.

Sesampainya mereka di kelas, hanya ada Delardo dan juga teman-temannya yaitu Marco dan Zayn yang sedang bermain gitar sambil bernyanyi.

Marco yang merupakan seorang blasteran ini juga tidak kalah ganteng dengan Delardo, tapi tidak tahu kenapa cewek- cewek lebih tergila-gila dengan Delardo. Mungkin cewek SMA Angkasa Bakthi lebih suka yang lokal kali yaa.

"Nya, Zhe sini gabung ma kita!" Ucap Delardo dan memberhentikan aktivitas nya yang sedang bermain gitar.

"Beneran nih kita bisa gabung?" Ucap Anya disertai senyum sumringah di wajahnya.

"Iyaa lah kesini aja kali" Ucap Zayn.

"Tapi Nya... " Ucap Zheva sedikit merasa cemas.

" Udah nggak usah ada tapi-tapian, lagian mereka juga yang manggil kita." Ucap Anya sambil menarik tangan Zheva supaya mau mengikutinya. Dan akhirnya Zheva pun mau menuruti kemauan Anya.

"Hai Anya?" Ucap Marco sambil melambaikan tangannya kepada Anya.

"Hai." Ucap Anya membalas Marco dengan senyuman manisnya.

"Anya, kenalin ini Marco dan ini Zayn."Ucap Delardo sambil memperkenalkan kedua sahabatnya tersebut.

"Ohh hai Marco hai Zayn. Kenalin gue Anya." Ucap Anya sambil bersalaman kepada Marco dan Zayn.

"Nanti sore main yuk!" Ucap Zayn

"Oke juga tuh, sekalian aja Anya sama Zheva ikut juga" Balas Marco.

"Emmhh enggak, nanti sore kita ada acara." Ucap Zheva sambil menarik tangan Anya agar segera pergi dari tempatnya saat ini.

"Emang kita ada acara apa?" Ucap Anya sedikit berisik.

"Usah lo nurut aja sama gue. Nanti gue jelasin." Balas Zheva

"Jadi kalian nggak bisa nih?" Ucap Marco meyakinkan mereka.

"Ehh bis... "

" Enggak, nggak bisa maaf yaa lain kali aja." Ucap Zheva memotong pembicaraan Anya.

"Oke deh kalau gitu." Ucap Zayn.

Tanpa mereka sadari ternyata ada Ajeng  Mela, dan Alana yang sedang memperhatikan mereka saat ini.

"Kurang ajar banget tu anak baru, udah berani deketin Delardo." Ucap Ajeng dengan kepalan tangan kuat dan langsung pergi begitu saja.

"Ya udah yaa, kita mau ke kamar mandi dulu." Ucap Zheva dan langsung menarik tangan Anya untuk segera pergi dari tempat mereka

Sekarang Zheva membawa Anya ke kamar mandi, tempat yang cukup sepi untuk menjelaskan kenapa Anya tidak boleh dekat-dekat dengan Delardo dan kawan-kawannya.

"Okee Anya, sekarang gue jelasin kenapa lo nggak boleh deket-deket sama mereka." Ucap Zheva cemas.

"Lo tenang dulu dong, jangan kayak habis liat setan gitu mukanya. Lagian kan kita sama mereka cuma temenan kan nggak lebih?"

"Anya please dengerin gue! Jadi gini lo nggak boleh deket - deket sama mereka bertiga! Karena apa? Karena Lo tau kan kalau Ajeng dan temen-temennya itu sifatnya kayak apa? Kayak setan tau gak! Dan lo tau kan kalau Ajeng suka sama Delardo? So, kalau ada cowok yang Ajeng suka lagi deket ama cewek lain, pasti dia bakal ngehalalin berbagai cara supaya cewek itu ngejauh dari Delardo." Ucap Zheva sedikit tenang.

"Tapi kan gue nggak deket ama Delardo." Ucap Anya

"Please Anya!!! Lo tu peka dikit kenapa sihhh!!!! Kalau kita lagi ngobrol ama mereka dan Ajeng liat. Lo bakal mampus Nya! Ucap Zheva jengkel.

"Tapi kan... " Ucap Anya ingin mengelak tapi terpotong karena dia mendengar suara tepuk tangan dari seseorang.

"Plok.. Plok.. Plok.... Ohh jadi ada yang lagi bicarain kita nih guyss" Ucap Ajeng memotong pembicaraan Anya.

"Aduuhhhh mampus gue." Ucap Zheva sambil menepuk jidatnya dan sedikit berisik kepada Anya.

^~^

Kira-kira apa yaa, yang mau di lakuin Ajeng dan teman-temannya buat Anya? Kok Zheva sampai cemas banget gitu sih? Wkwk.

To be continue :)

Kalau ada typo benerin yaa :)

Ada yang mau ditanyain?

Baca part sebelumnya dulu yaa biar paham sama part ini :)

Update nya tiap malam minggu aja ahh. Hehe :)

Jangan lupa buat vote, comment, and share ke temen-temen kalian:)









ANYA & DELARDO Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang