Pertemuan Pertama

121 18 3
                                    

Burrgh...

Anya tidak sengaja menabrak Delardo yang sedang membawa tumpukan kertas untuk di foto copy di depan sekolah.

"Ehh ehh maaf yaa, gue nggak sengaja." Ucap Anya sambil membantu Delardo membereskan kertas kertas yang berserakan.

"Iyaa nggak papa, lagian tadi gue juga enggak liatin jalan, jadi bukan lo yang salah" Ucap Delardo sambil tersenyum manis.

Anya malah terdiam dan melamun memperhatikan wajah Delardo yang sedang tersenyum manis ke arahnya.

"Mbak?" Ucap Delardo sambil melambai-lambaikan tangannya di depan muka Anya.

"Ehh i-yaa, i-yaa." Ucap Anya sambil gelagapan dan salah tingkah.

"Kok malah bengong, mikirin siapa hayo?" Ucap Delardo sedikit menggoda.

"Ehh, enggak kok enggak." Ucap Anya mengelak

"Ohh ya udah." Ucap Delardo sambil akan berjalan pergi meninggalkan Anya. Namun dicegah oleh Anya.

"Tunggu!" Ucap Anya

"Ada apa?" Ucap Delardo sambil menaikkan salah satu alisnya.

"Gue bantuin lo ya buat bawa kertas-kertas itu ke foto copyan? Itung itung sebagai permintaan maaf gue sama lo." Ucap Anya penuh harap.

"Enggak usah, lagian nanti ditinggal kok nggak ditunggu." Ucap Delardo

"Yaa kan nggak papa, gue bisa bantu lo bawa kertas kertas itu." Balas Anya

"Oke lah, kalau lo maksa." Ucap Delardo pasrah

"Nah, gitu dong." Ucap Anya sambil merebut sebagian kertas yang dipegang Delardo.

Mereka berjalan beriringan menuju foto copyan yang jaraknya tidak begitu jauh dari sekolah.

"Oh iya, kok sebelumnya gue belum pernah liat lo ya? Lo anak baru ya?" Ucap Delardo memecahkan keheningan diantara mereka.

"Iyaa, gue anak baru, gue pindahan dari Bandung." Ucap Anya

"Oh gitu. Terus nama lo siapa? Perasaan kita belum kenalan deh daritadi?" Ucap Delardo

"Nama gue Anya Evangelista. Lo bisa panggil gue Anya. Kalo nama lo?" Ucap Anya sambil mengulurkan tangan kanannya pada Delardo.

"Nama gue Delardo Justin, temen-temen suka panggil gue Delardo. Tapi lo bisa panggil gue Justin." Ucap Delardo sambil membalas uluran tangan Anya.

"Whoww!!" Anya berteriak histeris, namun tidak terlalu keras. "Jadi lo Delardo Justin wakil ketua OSIS yang suka dibicarakan ribuan wanita?" Ucap Anya sedikit lebay.

"Apaan sih lo, enggak juga kok." Ucap Delardo tersipu malu sambil menggaruk-garuk lehernya yang tidak gatal. "Tapi btw lo kok bisa tau semua itu?"

"Iyaa, temen gue Zheva yang ngasih tau." Ucap Anya sambil menurunkan volume suaranya.

"Oh jadi lo temen Zheva?" Ucap Delardo

"Iyaa, kenapa? Lo kenal?" Balas Anya

"Yaa kenal lah, orang kita satu kelas." Ucap Delardo

"Jadi kita satu kelas dong." Ucap Anya sedikit bersemangat.

"Lo XII IPA 2 juga?" Tanya Delardo

"Iyaa." Jawab Anya singkat.

Tidak terasa ternyata mereka sudah sampai di tempat foto copyan, dan mereka berdua pun menaruh seluruh lembaran kertas tadi di meja foto copyan. Delardo menjelaskan semua lembaran-lembaran yang harus di foto copy. Dan hanya mendapat anggukan dari abang foto copy itu.

^~^

Sesampainya mereka di gerbang sekolah, Anya dipanggil oleh Bu Lena, wali kelas XII IPA 2 untuk mengurus berkas - berkas milik Anya.

Setelah bel masuk berbunyi, siswa siswi SMA Angkasa Bakthi segera berhamburan masuk ke dalam kelas masing-masing, karena guru sudah mulai on the way memasuki kelas yang akan mereka ajar.

Setelah Bu Lena dan Anya sampai di dalam kelas, Bu Lena langsung menyuruh Anya untuk memperkenalkan diri.

"Anya silahkan kamu perkenalkan diri kamu ke teman teman."

"Yaa bu. Hai teman-teman namaku Anya Evangelista, aku pindahan dari salah satu sekolah di Bandung, aku pindah kesini karena papa ku di pindah tugaskan ke Jakarta. Terima kasih." Ucap Anya memperkenalkan diri.

"Okey Anya, kalau begitu kamu bisa duduk disebelah bangku Zheva." Ucap Bu Lena

Anya pun duduk di samping Zheva dengan senyum sumringahnya. Banyak para siswa siswi membicarakan Anya, biasalah kalau ada anak baru suka begitu. Ada para cewek yang bilang kalau anak jelek, sok cantik. Dan ada pula para cowok yang memuji kecantikan Anya.

Setelah Bu Lena menenangkan semua murid karena kegaduhan yang disebabkan oleh kedatangan murid baru. Bu Lena pun memulai mata pelajaran nya yaitu Bahasa Inggris.

Krriiinggg....

Bel istirahat pun berbunyi,  semua murid berhamburan keluar karena tidak sabar ingin menikmati makanan-makanan lezat yang ada di kantin.

Begitupun dengan Anya dan Zheva

"Nya, ke kantin yuk." Ucap Zheva.

"Ayok." Balas Anya

Mereka berdua berjalan menuju keluar kelas, tapi saat mereka sudah berada di depan pintu kelas. Mereka melihat Delardo yang sedang dikerumuni oleh Ajeng dan teman-temannya, tapi muka Delardo terlihat risih saat Ajeng mendekatinya.

"Eh Delardo kenapa tuh, kok di kerumuni sama cewek-cewek?" Tanya Anya pada Zheva.

"Biasalah mereka tu anak-anak sok hitz yang nggak punya malu."

"Ohh." Jawab Anya singkat. Karena Anya sudah tau kalau 'anak - anak sok hitz' yang Zheva maksud itu seperti apa. Pasti itu anak anak yang suka ngebully orang yang nggak salah, seenaknya sendiri, dan harus dapetin cowok paling ganteng di satu sekolah. Yaa, itu sangat bisa di tebak. Karena di sekolah Anya yang dulu, juga ada yang seperti itu. Tapi Anya tidak pernah kau ambil pusing soal hal tersebut, selama dia gak ngganggu hidup Anya.


^~^


To be continue :)

Kalau ada typo benerin yaa :)

Ada yang mau ditanyain?


Jangan lupa vote, comment, dan share ke temen temen kalian :)




ANYA & DELARDO Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang