Aneh..

34 6 2
                                    

Update

^~^

Mobil milik Zayn yang dinaiki Stella, Marco, dan Zheva telah kehilangan jejak mobil Anya, Zheva yang sedari tadi menelepon Anya pun tidak diangkat, begitupun dengan Marco yang berkali-kali menelepon Delardo namun juga tidak diangkat.

"Gimana nih? Mobil Anya dah nggak keliatan." Ucap Zheva putus asa.

"Iyaa, gimana dong? Masa kita cari satu satu rumah sakit yang ada disini, kan banyak banget." Ucap Zayn ikut putus asa.

"Lo tau enggak rumah sakit yang sering dikunjungi keluarga Anya?" Tanya Marco kepada Stella yang sedang mencoba berfikir.

"Ohh iyaa gue inget, kalau Om Doni itu suka bawa keluarganya di rumah sakit yang ada di jalan Jenderal Sudirman. Soalnya rumah sakit di sana  terjamin keamanannya kata dia. Tapi gue lupa sama nama rumah sakitnya." Ucap Stella bersemangat namun terlihat putus asa kembali saat ia mengucapkan bahwa ia melupakan nama rumah sakitnya.

"Yaa elah Stel.. Jalan jenderal Sudirman itu luas banget panjang banget dan disana juga ada beberapa rumah sakit juga. Ya kali kita masuk satu - satu." Ucap Zheva menghembuskan nafasnya kasar.

"Coba kita cek satu-satu, kan cuma ada 5 rumah sakit. " Ucap Marco kepada semuanya.

" Yaa terus yang mau bayar parkirnya siapa? Bego!" Ucap Zayn memutar bola matanya kesal.

"Ohh iyaa juga yaa, emhh.. Yaa kita gantian aja lan disini ada 4 orang dan setiap satu rumah sakit itu satu orang, kan masih ada sisa satu rumah sakit kan? Yaa pasti satu rumah sakit itu rumah sakit yang di tempatin sama mamanya Anya." Ucap Zheva.

"Tenang aja kalo soal bayar parkir mah, nanti gue aja yang bayar, yang penting tu kita sekarang harus cari mbak Anya." Ucap Stella kesal. "Udah Zayn jalanin mobilnya sekarang." Lanjut Stella.

" Okee siap." Ucap Zayn sembari menancap gas menuju tempat yang akan mereka tuju.

^~^

Saat ini Anya dan Delardo sedang berada diruangan yang ditempati oleh mama Anya. Anya masih sulit untuk membuka pintu ruangan tersebut, karena ia masih tidak yakin apa yang akan terjadi setelah dia membuka pintu itu karena terdapat papa Anya didalamnya.

"Anya... Kenapa lo nggak masuk? Lo masih mau berapa jam lagi berdiri disini? Kita udah 30 menit berdiri disini lo Nya." Ucap Delardo sudah mulai kesal karena Anya tidak mau kunjung masuk kedalam ruangan mamanya.

"Justin.... Gimana gue mau masuk? Ada papa gue Justin... Gue takut... Gue takut dia bakal marah... " Ucap Anya lesu.

" Yaa terus lo mau berdiri berapa lama lagi disini?" Ucap Delardo kepada Anya.

"Okee gue coba masuk. " Ucap Anya mencoba ingin membuka pintu ruangan mama Anya.

" Anyaa... " Ucap seseorang memegang pundak Anya.

Anya yang penasaran pun langsung membalikkan badannya kebelakang dan setelah ia lihat ternyata Zheva, Stella, Marco, dan Zayn sudah berada di belakang Anya dan Delardo.

" Ehh kalian... Kalian nyusul kesini?" Tanya Anya dengan senyuman tipisnya.

"Iyaa mbak Anya kita khawatir kenapa tiba tiba mbak Anya buru buru pergi, dan tadi kita juga udah denger kok apa yang terjadi, jadi kita nyusul kesini." Ucap Stella.

ANYA & DELARDO Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang