Maaf

51 9 0
                                    

Update sekarang hahhaha

^~^

Sesampainya Anya di kamar,  Anya langsung merapikan baju baju yang akan ia masukkan ke dalam koper. Ia berani senekat ini karena ini menyangkut masa depannya. Yaa walaupun itu kehendak orang tuanya, tepatnya kehendak papanya, tapi ini menyangkut masa depannya, yang penting kan dia tidak sepenuhnya bersalah. Karena ini merupakan pemaksaan dari ayahnya.

Setelah selesai merapikan semua baju yang akan ia bawa, Anya mencoba menelepon Zheva, yaa Zheva kan dirumah sendiri, mungkin cuma ada pembantu Zheva sama Zheva, dan kalau Anya menginap di rumah Zheva untuk beberapa hari tidak apa apa kan?

"Halo?"

"Iyaa haloo Nya?

"Gue boleh ke rumah lo nggak? "

" Boleh banget dong, kesini aja kali."

"Tapi dalam waktu cukup lama?"

"Hah? Maksudnya? Nginap gitu?"

"Yaa."

"Emang kenapa Nya? Lo lagi ada masalah? "

" Nanti gue ceritain kalau gue udah sampe rumah lo. "

" Ohh oke."

Tanpa memberi balasan Anya langsung menutup telfonnya. Dan tanpa disadari ternyata ada Eli yang dari tadi menatap anaknya dengan perasaan kaget sekaligus sedih. Air mata mulai menetes perlahan lahan ke pipi Eli. Kemudian Eli menghampiri Anya dan memeluknya.

"Sayang,, maafin mama, maafin mama karena nggak bisa bantu kamu. Tapi tolong jangan pergi sayang... Mama nggak mau kamu pergi. Hiks hiks... " Ucap Eli memeluk Anya dengan sesenggukan.

" Maa, Anya nggak papa kok. Anya pergi juga ke rumah Zheva, siapa tau nanti kalau Anya pergi papa bisa nurutin kemauan Anya. Percaya ma, Anya juga pengen belajar hidup mandiri ma. Anya nggak papa kok ma." Ucap Anya sambil memeluk erat tubuh mamanya yang berada dipelukannya.

"Tapi kamu janji, nggak akan lama-lama dan nggak akan ada suatu hal buruk terjadi sama kamu." Ucap Eli perlahan melepaskan pelukannya dan menatap Anya dengan sendu.

"Iyaa ma, Anya janji. Tapi ma.. Tolong jangan kasih tau papa kalau Anya perginya ke rumah Zheva ya ma.. "Ucap Anya tersenyum tipis.

Eli mengangguk mantap dan tersenyum.

"Ya udah yaa ma, Anya berangkat sekarang. Mama jaga diri baik-baik. " Ucap Anya memeluk mamanya sekali lagi dan mendapat anggukan dari mamanya.

" Ohh iya ma, Anya boleh bawa mobil Anya? Tapi.. Kalau nggak boleh sih nggak papa, nanti Anya bisa naik bis kok ma." Ucap Anya kepada mamanya.

Kemudian Eli memberikan balasan dengan anggukan, Anya yang senang akan hal itu langsung tersenyum sumringah dan langsung mencium telapak tangan mamanya dan pergi.

^~^

"Tok.. Tok.. Tok. Permisi. Zheva?" Ucap Anya mengetuk pintu rumah Zheva.

Rumah Zheva tidak terlihat sperti biasanya, rumahnya sangat sepi. Mungkin ini karena sepeninggal mama Zheva, kemudian rumah ini menjadi sepi. Atau mungkin Zheva sedang pergi? Ahh tidak mungkin, kalau Zheva pergi pasti dia memberitahu Anya sedari tadi.

ANYA & DELARDO Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang