Pengaruh

29 5 0
                                    

Update

✓✓✓

Setelah rencana Zayn yang dibantu dengan Malik selesai, kali ini rencana mama dan papa Delardo. Sangat kebetulan karena mama dan papa Delardo sedang ada urusan bisnis dengan mama Anya. Yaa mungkin mama dan papa Delardo akan mempengaruhinya dengan sedikit menyindir tidak mengatakan langsung seperti apa yang dilakukan papa Zayn.

Yaa seperti tidak etis apabila mama dan papa Delardo tiba tiba menasehati Papa Anya karena disini mereka sedang berurusan dengan mama Anya bukan papa Anya.

Dan hari ini mama Anya, dan kedua orang tua Delardo itu sudah duduk santai di ruang tamu sambil meminum secangkir teh yang menemani mereka.

Saat ini mereka sedang menunggu kedatangan Papa Anya. Yaa sebenernya mama Anya pun sudah mengerti rencana anak-anak nya tersebut. Sehingga ia juga berusaha mencari waktu yang tepat untuk memengaruhi suaminya itu.

Saat papa Anya datang, waktunya mereka beraksi.

"Selamat malam..." Ucap papa Anya yang baru saja masuk ke dalam rumah.

"Selamat malam, papa..." Ucap Eli yang menyambut kedatangan suaminya.

"Ehh papa sama mamanya Delardo. Udah lama?" Ucap Doni. Memang seperti tidak ada apa apa. Ia memang tetap ingin selalu berhubungan baik dengan kedua orang tua Delardo, namun entah kenapa sampai saat ini ia masih dan selalu negative thingking dengan Delardo, tepatnya setelah Anya kabur ia menjadi negative thingking kepada Delardo. Padahal ini semua awalnya tidak ada sangkut pautnya dengan seorang cowok tampan bernama Delardo itu.

" Enggak kok, barusan aja" Ucap Anthony, papa Delardo.

"Ohh ya sudah saya mau kebelakang dulu ya." Izin Doni dan mendapat anggukan dari keduanya.

Dan saat ini lah waktu mereka beraksi. Mereka akan berpura-pura sedang membahas putra putrinya dan kemudian mereka akan sedikit memberi sentilan pedas yang di tujukan kepada Doni.

"El gimana anak kamu?" Tanya Mira kepada Eli.

"Emmhh baik sihh, Andro memilih untuk balik ke Indonesia dan nyari kerja di sini. Dan kebetulan ia sudah mendapat  pekerjaan di daerah Jakarta Pusat. Dan kalau Anya dia masih..... yaa kalian tahu sendiri lah." Ucap Eli sambil melirik ke suaminya yang sedang berjalan menuju kamar nya. Namun kegiatan berjalannya itu terhenti tatkala mendengar apa yang di katakan oleh Eli. Seperti nya ia akan merasa bahwa sebentar lagi ia akan dibicarakan di sini.

"Ohh.... iyaa memang saya tau seharusnya orang tua itu bisa menerima apa yang di cita citakan oleh anaknya selagi itu baik, bukan? Saya juga mengerti kalau yang di cita citakan oleh Anya itu sangatlah baik tidak ada kata buruk di dalam cita cita Anya. Karena dia merupakan salah satu anak yang akan meneruskan perjuangan kita di bidang bisnis, iya kan Eli? Namun apa yang di harapkan oleh kamu  dan juga..." Mira melirik ke arah Doni, kemudian melanjutkan perkataannya "suamimu itu juga baik kok El, tapi kalau Anya nya nggak mau, apa kita harus memaksa? Atau bahkan malah mengekang? Aduhh... Itu sangat salah. Cara mendidik anak seperti itu sangat salah. Bisa - bisa anak malah depresi dan bunuh diri." Ucap Mira di lebih-lebihkan.

"Apa kamu masih mengekang Anya El? Ehh bukan,,, apakah kamu dan suamimu masih mengekang Anya untuk jadi apa yang kalian mau El? Kok gitu sih El, jangan dong kasian Anya." Kali ini Anthony yang angkat bicara.

ANYA & DELARDO Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang