Permulaan

30 6 3
                                    

Update

✓✓✓

Hari ini keluarga Anya sedang berkumpul di ruang makan untuk menyantap makan siang yang telah di siapkan oleh Anya dan juga Eli.

Anya duduk di samping kakaknya. Berkali kali ia memandang kakaknya dengan cemas, namun kakaknya selalu memberikan tatapan tenang untuk menenangkan Anya.

Doni baru saja keluar dari kamar mandi dan segera duduk di kursi utama meja makan yang biasa di duduki oleh seorang kepala rumah tangga.

Tidak ada tanda-tanda Doni akan mengungkit semua masalah kemarin, ia sepertinya lupa dengan kejadian kemarin. Namun Anya juga cemas apabila Doni tidak menanyakannya lagi, bagaimana dengan nasib masa depannya dan juga bagaimana dengan hubungannya bersama Delardo.

"Anya.." Ucap Doni setelah menyelesaikan acara makannya.

"Iyaa pa?"

"Gimana?"

"Gimana apanya pa?"

"Jangan pura pura tidak ingat kamu Anya." Ucap Doni dengan senyum sinis khasnya.

"Apa yang akan papa lakuin kalau Anya tidak akan memilih keduanya? Apa yang akan papa lakuin kalau Anya akan menentukan kehidupannya sesuai dengan kemauannya?" Kali ini Andro yang angkat bicara.

"Apa maksud kamu Andro? Kamu juga akan menentang Papa seperti apa yang dilakukan Anya?"

"Papa... " Panggil Eli. Dan hanya mendapat tolehan kepala dari Doni tanpa ada sepatah kata pun yang keluar dari mulutnya.

"Sudah jam 2. Papa harus kembali ke kantor." Ucap Eli mengalihkan pembicaraan. Karena jika Eli tidak segera mengingatkan suaminya bahwa ia harus kembali ke kantor, pasti suaminya akan telat. Tidak,,, tapi bukan itu alasannya, Eli mengingatkan suaminya supaya tidak ada keributan yang tercipta saat ini. Karena dari cara bicara Doni ia sudah tersulut amarah ketika mendengar pembelaan Andro terhadap Anya.

"Ohh jadi sudah jam 2. Makasih mama sudah ngingetin papa." Ucap Doni kemudian mengecup dahi istrinya itu."Jangan senang karena kamu telah di selamatkan mama kamu Anya,, papa akan menunggu jawaban dari kamu!" Lanjut Doni kemudian berlalu pergi.

Anya hanya menatap papanya itu dengan tatapan tidak suka namun ia takut jikalau dia harus durhaka dengan membangkang papanya itu apalagi sampai berkata kasar dengan papanya. Ia tidak akan bisa melakukan itu.

"Tenang Anya ini baru permulaan. Lambat laun hati papa pasti akan luluh." Ucap Andro menggenggam tangan Anya lembut.

"Iyaa kak. Makasih."

✓✓✓

GRUP BRSTIE💖

DELARDO JUSTIN
Gimana kalian jadi daftar di universitas mana?

ZHEVANYA ALEXANDER
Gue masih bingung. Tante gue nyuruh gue ke luar negeri. Tapi gue masih takut kalau gue harus tinggal di sana sendirian.

MARCO MAXIM
Gue kayaknya di Universitas Gunadarma deh.

Yaa pasti sudah ketebak kalau Marco bakal memilih Universitas Gunadarma karena papa nya merupakan rektor disana. Jadi tak heran jika Marco juga berkuliah di sana.

ANYA & DELARDO Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang