Accident

47 9 0
                                    

Update

^~^

"ELIIIIII!!!!!! " Teriak Doni saat mendapati Eli tengah tergeletak dilantai dengan darah yang ada dipelipisnya.

Setelah itu Doni langsung mengangkat Eli dan membawanya ke mobil untuk dibawa ke rumah sakit. Ia melajukan mobilnya dengan kecepatan tinggi. Untung saat ini jalanan Jakarta tidak terlalu macet jadi, ia bisa bergegas membawa Eli ke rumah sakit.

Ia tidak habis pikir, bahwa istrinya akan mengalami hal seperti ini, ia juga menyesal dengan apa yang ia lakukan. Seharusnya apabila ia menghiraukan panggilan Eli, mungkin Eli tidak akan menjadi seperti ini.

Sesampainya ia dirumah sakit,  terdapat beberapa suster yang berada didepan rumah sakit. Kemudian suster tersebut memanggil beberapa temannya untuk membawa ranjang emergency agar pasien dapat segera dibawa ke UGD dan mendapat pertolongan.

Setelah Eli memasuki ruang UGD untuk mendapat pertolongan. Yang dilakukan Doni hanya mondar mandir tak tentu arah  didepan ruang UGD, otaknya kali ini serasa tidak bisa digunakan untuk berfikir. Yang ia fikirkan hanya 'semoga Eli tidak terjadi apa-apa', yaa kalimat itu yang terus terngiang di otak Doni.

Setelah menunggu hampir 1,5 jam lamanya, akhirnya Doni mendapati dokter  yang keluar dari ruang UGD.

"Dok, gimana keadaan istri saya. Tidak ada yang serius kan dok?" Ucap Doni dengan nada cemas.

"Istri anda tidak apa apa pak, tidak ada yang sangat serius disini, tapi istri anda harus istirahat cukup lama di rumah sakit ini.  Tidak ada yang harus dikhawatirkan. Sekarang istri anda akan saya pindahkan di ruang rawat inap pasien. Tapi tolong jangan ganggu istirahat nya untuk saat ini. Ohh iyaa dan satu lagi pak, tolong jangan bebani pikirannya dengan hal yang berat - berat." Ucap Dokter yang memeriksa kondisi Eli

" Ohh baik dok, terima kasih." Ucap Doni sedikit lega.

"Sama-sama pak, ya sudah kalau begitu, saya ijin ke ruangan saya dahulu." Ucap Dokter tersebut ramah.

"Baik dok." Balas Doni kemudian dokter tersebut meninggalkan Doni.

^~^

Saat ini Doni tengah duduk disamping ranjang istrinya yang tengah menutup matanya, ia menggenggam erat tangan istrinya "Maafkan aku Eli.."  Gumamnya pelan.

Saat ini ia masih ingin menunggu Eli, karena Eli belum juga siuman, dan satu hal yang baru saja Doni ingat, dia harus menghubungi anaknya. Pastinya bukan Andro karena Andro tengah menempuh pendidikan di luar negeri. Dan siapa lagi kalau bukan Anya...

Doni mengambil ponsel yang ada disakunya dan segera mencari nomor telepon Anya, tanpa pikir panjang Doni pun langsung menelepon nomer milik Anya.

Tuuutt... Tuut.... Tuuutt

Panggilan Doni tidak kunjung diangkat oleh Anya, Doni hampir lupa, apa yang membuat Anya saat ini tidak berada disini, dan Eli terbaring lemah diranjang rumah sakit. Ia hampir lupa kalau semua masalah ini  bersumber dari dirinya sendiri.

^~^

Disisi lain Stella sepupu Anya yang selama ini tinggal bersama Anya dirumahnya kaget saat mengetahui tidak ada seorang pun dirumah. Dua Hari ini memang Stella pulang ke Jogja karena papanya baru saja ulang tahun. Dan saat mengetahui bahwa dirumah tidak ada seseorang. Stella langsung menelepon Anya.

ANYA & DELARDO Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang