Manhattan, sebuah pulau karang kecil di tengah Kota New York yang disesaki oleh 62,8 juta orang wisatawan dari seluruh dunia per tahun. Daya tarik Manhattan memang begitu besar. Selain menjadi daerah tujuan wisata, kota ini juga merupakan salah satu kota yang paling sering tampil menjadi latar film Hollywood.
Berbagai objek wisata terkenal di kota ini selalu penuh dipadati pengunjung, sebut saja Times Square, Patung Liberty, Broadway, dan lain-lain. Namun, aku pribadi tidak terlalu tertarik untuk mengunjungi tempat-tempat wisata ini kala siang hari, kecuali saat menemani keluarga atau teman ketika berkunjung ke sini. Aku lebih tertarik untuk menjelajahi kota ini di saat semua orang terlelap tidur di balik selimut masing-masing.
Aku sangat menikmati setiap sudut kota, mengamati detil bangunan ikonik ataupun menyusuri setiap jalan setapak di tengah heningnya malam.
Mungkin kalian akan berpikir kalau hobi ini aneh dan ganjil, namun bagi seseorang yang bisa dikatakan introvert seperti aku, hal-hal seperti gelapnya malam, deru hujan dan kesendirian selalu membawa ketenangan, dan sebaliknya keramaian selalu terasa menyesakkan.
Saat yang paling aku sukai untuk menjelajahi Manhattan kala malam adalah pada akhir tahun saat Musim Dingin, di waktu inilah Manhattan tampil jauh lebih menarik dibandingkan musim-musim lainnya.
Seperti saat ini, aku berjalan dengan mantel tebal yang melekat erat di tubuhku, aku menyusuri jalanan sekitar 5th avenue, ketika musim dingin dan pada akhir tahun, saat di mana hampir setiap gedung berlomba menghias diri dengan berbagai ornamen Natal, toko-toko di sepanjang 5th avenue saling menampilkan hiasan konstalasi lampu terbaik, dan setiap pohon bersolek bermandikan cahaya dengan lampu-lampu dekoratif. Dan itu terlihat olehku sekarang.
Oh ya kalian bertanya apakah aku tinggal di daerah sini?
Tentu.
Tentu, aku akan menjawab tidak. Bagaimana orang kecil sepertiku bisa tinggal di lingkungan seperti 5th avenue? Oh itu sangat mustahil. Mengerti bukan maksudku?
Aku hanya tikus kecil di Manhattan yang mewah, tapi aku tak mempermasalahkannya. Jangan salah tikus pun bisa menjadi seekor serigala. Tapi pertanyaannya, kapan tikus sepertiku menjadi serigala buas? Hahaha tentu akan sangat mustahil rasanya.
Aku hanya seorang mahasiswi biasa yang tengah menempuh pendidikan di sini. Untuk mencapai ke sini butuh pengorbanan yang besar. Sudah ku katakan sebelumnya bukan, aku hanya seekor tikus. I mean, aku hanya orang biasa yang Tuhan karunia dengan otak yang yah bisa dibilang memiliki IQ di atas rata-rata.
Aku mengambil jurusan Management, Bussines di Columbia University. Aku beruntung bukan bisa masuk Columbia University dengan beasiswa? Ya, aku patut bersyukur karena itu.
Hmm, sepertinya kalian masih bingung, aku disini (dalam cerita ini) Siapa?
Mari kira berkenalan.
Sebelum lanjut perkenalan, bolehkah aku bertanya? Apakah kalian tahu bunga krisan? Kenapa aku bertanya seperti itu, karena aku berhubungan dengan bunga tersebut.
Jika kalian tidak tahu, akan aku perkenalkan sedikit.
Bunga Krisan
Kingdom: Plantae
Ordo: Asterales
Famili: Asteraceae
Bangsa: Anthemideae
Genus: ChrysanthemumJadi, perkenalkan namaku adalah Chrysant Asteraceae
Jenis Chrysanthemum dari spesies Asteraceae.
Kalian berfikir namaku aneh bukan? Ya akupun berfikir demikian, entah bagaimana orang tuaku memberiku nama semacam itu. Bahkan namaku itu sering dijadikan bahan candaan teman-teman di kampusku. Kadang aku merasa seperti sedang di bully, tapi aku tak mempermasalahkan itu, aku memang gadis introvert tapi tak terlalu dan aku bukan nerd, penampilanku layaknya gadis pada umumnya, hanya pribadi ku saja yang tertutup dan terkesan sedikit dingin.
Sebelumnya aku tinggal di kota kecil di Amerika Serikat. Aku tumbuh besar di sana aku tinggal di Manhattan karena kuliahku. Keluargaku tidak tinggal di sini, mereka di Lexington, Virginia.
Lexington, Virginia. Kota kecil yang terletak di sebelah timur Amerika Serikat. Sebenarnya aku sangat ingin menetap di sana dengan keluargaku, alasannya cukup simple, kota itu jauh dari landscape gedung-gedung pencakar langit. Wilayahnya terbilang cukup asri dan diapit oleh lembah, tepat buat aku yang lebih suka ketenangan dibanding hiruk pikuk kehidupan metropolitan. Namun pendidikan dan karir menjadi alasan utama aku menetap di Manhattan.
Semakin malam udara semakin dingin, ku rapatkan mantelku. Jika terus berlama lama di luar dengan suhu yang mencapai -5°C seperti ini, bisa dipastikan aku akan dikabarkan mati membeku esok harinya.
Aku mempercepat langkahku, tujuanku hanya satu, rumah, rumah yang aku sewa. Bangunan kotak kecil di sudut megah Manhattan, layaknya batu kerikil di antara batu besar. Sangat menyedihkan memang. Bahkan aku harus bekerja part time untuk menambah uang saku, orang tuaku bukannya tidak memberiku uang, namun ya begitulah. Sebenarnya aku mempunyai satu kakak yang 5 tahun lebih tua dariku. Jika sekarang aku berumur 19 tahun maka ia seharusnya berumur sekitar 24 tahun, namun kami sama sekali tak tahu dimana keberadaannya sekarang.
Ketika sampai di rumah aku telah di tunggu Emma, Emma Willson. Dia adalah sahabatku, kami bertemu sewaktu acara semacam MOS di kampus, ia bukan seseorang yang hidup serba kekurangan sepertiku. Emma adalah anak ya, bisa dilang ia anak orang kaya. Ayahnya CEO di Willson Company, entah apa alasannya ia mau tinggal di rumah kecil ini bersamaku. Dan ya, Emma satu fakultas denganku."Darimana?"
Aku tak langsung menjawab, melainkan pergi menuju dapur untuk membuat secangkir teh hangat kemudian kembali dan mendudukan diri di samping Emma.
"Habis jalan-jalan, aku tak tahu suhu akan semakin rendah" Jawabku dengan menyesap teh yang sekarang aku tempelkan di pipi sebalah kananku bergantian dengan pipi sebelah kiriku.
"Dasar"
Emma beranjak pergi, ya ini sudah jam 10 malam, ia pergi ke kamarnya untuk tidur.
Setelah teh ku habis, aku juga beranjak menuju kamar untuk menjemput mimpi ku. Mimpi dalam tidurku.
***
Mohon maaf apabila ada kesalahan tempat, nama atau pun ejaan.
Silahkan vote dan comment untuk lanjut, Terimakasih.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dear Mafia
RomanceRomance Some part is 21++ Bagaimana rasanya terjebak dengan orang yang kejam karena perjanjian gila yang dilakukan keluarga kalian sendiri? Ketika rasa benci mendominasi dan rasa ingin melenyapkan diri menyeruak dalam hati. Chrysant Asteraceae Ga...