"Yang baperan itu mudah peka!"
Sejak duduk di kursi panjang berwarna Putih Anneth tidak berhenti mengedarkan pandangan nya. Banyak sister dan Dokter berlalu lalang menangani setiap pasien yang datang. Termasuk menangani sopir Taksi itu.
Dari tadi Anneth duduk diam tanpa komentar sedikitpun. Ia asyik mengunyah tekstur khas. Permen karet rasa strawberry. Sesekali Ia membuat gelembung lantas memecahkan nya. Berulang kali ia melakukan hal itu.
Menurutnya berusaha susah payah membuat gelembung dan memecahkan seketika memiliki kepuasan tersendiri.
"Enak banget kayaknya." cowok bermata hazel itu kembali duduk Setelah mengurus administrasi. Matanya memising menatap anneth.
"Bagi dong," pinta nya terkekeh.
Alis Anneth menaut tajam.
"Minta? Lo pikir gue emak lo? Main minta minta!" Jawab nya ketus.
Ocehan semakin Jelas terdengar.
"Satu."
"Ogah!" Jawab Anneth datar tanpa menoleh. Anneth malah membuka aplikasi Line di ponselnya. Sontak hal itu membuat seseorang di samping nya mengerucutkan bibir. Lantas berdecak sebal.
"Pelit amat."
"Bodo!" kali ini anneth menunjukan wajah horror sembari menatap sinis.
"Yaelah cuma satu. Satu doang bagi kali. Bagi!"
Dalam sekejap satu bungkus permen karet sudah berpindah ke tangan cowok itu. Serobotan tangan nya cukup cepat. Terlihat Ia tersenyum kemenangan sambil memasukan permen karet ke dalam mulut nya.
"Gue gak kenal lo, lo gak kenal gue. Jadi gausah sok kenal!" tegasin anneth
"Lo kasih kode ke gue?"
Dahi anneth mengerut. Tidak mengerut maksud kata kode yang lawan bicaranya lontarkan.
"Kode?"
Dia mengulurkan tangan dan tersenyum geli. Seolah ia menahan tawa yang siap meledak.
"Nama gue Deven Christiandi Putra. Panggil aja Deven. Itu kan yang mau lo tau."
Skak mat. Anneth bergeming tidak berkutik. Ia tidak pernah berfikir untuk Ingin mengetahui Nama cowok berhoodie cokelat itu. Namun keadaan malah berbalik seakan menyerang nya.
"Ap-Apa?" Anneth mendelik
"Udah ga usah gerogi gitu" cowok beridentitas deven menarik tangan kanan Anneth dan menyatukan dengan tangan kanan nya yang masih mengudara.
"Gila!"
Anneth menarik Paksa tangan nya dan kembali fokus pada ponsel. Baru kali ini Anneth bertemu dengan Sosok yang tidak punya malu sama sekali.
"Dokter gimana keadaan bapak tadi?" interogasi deven semenjak seseorang dokter perempuan keluar dari ruang UGD di ikuti langkah Anneth yang mengekori, bukan kepo Ia hanya ingin tahu perasaan supir.
KAMU SEDANG MEMBACA
I Love You
Teen FictionCerita tentang keseharian Deven dan Anneth a.k.a Denneth. Kepo? Baca makannya.