"Merasakan lebih sulit
daripada menelaah."Sekuat tenaga ia segera menelan lumeran roti panggang isi cokelat itu. Memaksa mendorong semua kunyahan roti sehingga membuat tenggorokan terasa sesak.
"Anneth!" panggil bu Maya sekali lagi.
"Ii-iya bu Maya," jawabnya gugup.
"Cepet keluar dari kelas saya," pinta bu Maya dengan nada perintah.
Yes yes yes gue keluar -batin Anneth girang.
Ia mengepalkan kedua tangan di bawah meja tanpa di ketahui oleh siapapun. Kaki nya melonjak ingin berjingkrak-jingkrak detik itu juga. Keluar dari kelas memang kado terindah saat pelajaran bu Maya.
"Silahkan beli minum karna kalau tidak nanti kamu akan tersedak," jelas bu Maya sontak membuat hingar binar mata Anneth memudar. Alis menaut tidak mengerti maksud bu Maya.
Hening. Semua bungkam.
"Karna itu bisa mengganggu sistem pencernaan. Terima kasih sudah memberikan contoh akibat dari gangguan pencernaan jika kita dalam keadaan kaget Anneth."
Deg!
Senyum di sudut bibir bu Maya terlihat jelas. Bukan hanya Anneth yang melongo dengan perkataan bu Maya, tapi seluruh murid kompak membulatkan mata. Perkiraan bu Maya akan memberi hukuman pada Anneth salah besar. Bu Maya malah berbalik memuji perkataan Anneth.
"Anneth?" panggil bu Maya membuat gadis itu segera merapatkan mulut.
"Ii-iya bu." anggukan dibarengi senyuman kaku. "Sa-sama-sama. Kan memberi contoh untuk semua." ia bergaya meraoikan dasi dan menegakkan tubuhnya dengan sombong.
Contoh ngibul -terusnya dalam hati.
•~•~•~•
Tiga serangkai. Tokoh yang terdiri dari Tjipto Mangunkusumo, Ki Hajar Dewantara, dan E.F.E Douwes Dekker.
Tidak berniat untuk mem-plagiat.
Namun Anneth, Joa, Charissa juga menamai persahabatannya dengan sebutan tiga serangkai. Mereka ingin persahabatan yang terjalin akan seperti sambungan yang tidak pernah terputus. Karena mereka adalah satu rangkai.
Anneth, Joa, Charissa sedang menyusuri koridor. Menyelisir kerumunan siswa siswi berhamburan karna jam pulang sekolah sudah terlewat lima menit lalu.
Sekolah ini sangat luas namun jika masalah jam pulang sekolah. Koridor berubah menjadi gang tikus. Perlu usaha ekstra untuk menyibak kerumunan manusia-manusia ini. Ditambah siswa yang sibuk menunggu masing-masing pacarnya keluar dari kelas menambah sempit jalan.
Ternyata menyibukkan diri dengan bercanda membuat mereka tidak menyadari sudah berada di parkiran.
"Apa tuh Neth?" tanya Joa setelah matanya menangkap ada asesuatu di mobil Anneth.
"Apaan?" balik tanya nya tak mengerti.
Mereka mempercepat langkah. Tangan mengulur mengambil sesuatu yang tergeletak di dekat kaca mobil dengan alis masih menaut.
KAMU SEDANG MEMBACA
I Love You
Teen FictionCerita tentang keseharian Deven dan Anneth a.k.a Denneth. Kepo? Baca makannya.