PART 3

2.1K 110 11
                                    

"Tenang, kalo cuek gak bakal
dapet denda kok."

Anneth Mengeratkan genggaman pada kedua selempang tas. Koridor SMA Jaya Bangsa sudah Sepi. Pintu pintu kelas tertutup rapat. Namun ada juga beberapa siswa/i yang masih berkeliaran. Anneth cuek menanggapi tatapan terselubung yang dari tadi tertuju padanya.

"Neth masuk sekolah ternyata."

"Buset ini udah jam delapan! Neth baru dateng?"

"Mentang mentang nyokap nya donatur utama."

"Itu anak berani banget."

"Etdahh sekalian berangkat habis dhuhur."

"Itu anak kan langganan telat."

Merasa hormon kejahilan nya muncul, Ia sengaja berhenti dan menatap sinis ke arah salah satu gerombolan siswi.

"Apa liat liat?!"

Sontak membuat gerombolan siswi itu tersentak.

"Eng-enggak ta-tas nya bagus," Jawab nya dengan wajah memucat dan segera mengacir menjauhi anneth. Seakan ingin tertawa saat itu juga melihat mereka mengacir seolah sedang meliha hantu.

Tujuan kaki melangkah adalah Kelas XI IPA 3, Kelas paling ujung di koridor satu.

"Permisi."

Anneth memamerkan barisan gigi putih. Ia bersandar di samping pintu yang terbuka sembari melipat tangan di bawah dada. Semua tatapan seisi kelas sontak mengarah ke arah Anneth. Termasuk dua sahabat nya Joa dan Friden. Melihat tatapan seisi kelas, Anneth hanya menautkan alisnya. Menunggu beberapa detik. Namun semua masih diam.

Detik berikutnya ia menggeleng geleng kan kepala lantas berdecak. "Jawab kali, emang nya gue patung museum cuma diliatin doang."

"Anneth Anneth darimana aja kamu!" Suara tujuh oktaf menggelegar tiba tiba. Seketika Anneth terkesiap bu Santi-guru BK berada di meja guru.

Bakalan dapet ceramah gratis gue

"Bu Santi? Kok disini?"

Mendapat mangsa sudah datang bu Santi segera meluncur melangkah mendekati Anneth dengan kumpulan materi omelan.

"Kamu kira ini sekolah kakek moyang kamu!"

"Nenek kali bu," sahut Anneth reflek

"Mulut, mulut siapa?"

"Mulut ibu," Jawab nya polos

"Jadi terserah saya dong."

"Iya deh ibu Sinta yang cantik dan baik hat-"

"Hust! Jam berapa sekarang?"

"Delapan lewat." anneth menilik kembali jam tangan. "Tiga menit."

"Sekolah ini masuk jam berapa?"

"Jam tujuh."

"Lalu kenapa kamu telat Anneth?" tanya bu Sinta geram

"Ibu Sinta yang baik, jangan marah marah dong. Saya bisa jelasin kok."

"Anneth, Anneth ini Bukan hubungan yang perlu penjelasan."

"Ibu, tadi pagi saya nolongin orang ke rumah sakit."

Bu Sinta mengernyit begitu pula seisi kelas menatap Anneth heran. Menunggu penjelasan selanjutnya.

"Nolongin? Bukan nya biasa nya kamu yang bikin orang masuk rumah sakit ya?" Sindir bu Sinta menaikkan satu alisnya.

I Love YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang