Jiang Cheng menghabiskan sangat banyak waktu bersama Wen Rouhan di sepanjang jalan menuju Gusu. Jiang Cheng hampir pingsan karena tertawa, menertawakan begitu kikuknya Wen Rouhan. Atau bagaimana dia dimasa lalu yang begitu paranoid pada mantan pemimpin Qishan Wen itu.
Jika saja perasaannya tersampaikan dengan cara lebih baik dimasa lalu, atau Wen Rouhan terlahir di tahun yang sama dengannya maka Jiang Cheng tidak perlu menaruh begitu banyak kebencian dimasa lalu.
Jika Wei Wuxian masih hidup dia pasti terkejut dengan apa yang terjadi dengannya saat ini. Benar jika Wei Wuxian adalah cintanya dimasa lalu, Jiang Cheng tidak pernah menyangkal bahwa pemimpin Sekte Jiang ini jatuh cinta sangat besar pada saudara angkatnya, namun demi Kebahagiaan Wei Wuxian dia rela melepaskannya bersama Lan Wangji.
Dan yang terjadi malah sebaliknya, Wei Wuxian tetap menjadi pihak yang tersakiti. Ingatannya tidak begitu lengkap, namun Jiang Cheng yakin jika Lan Wangji mengatakan hal buruk hingga Wei Wuxian berpisah dengannya.
Keyakinannya diperkuat dengan apa yang dilihatnya sekarang, Lan Wangji bahkan tidak pernah mengunjungi aula leluhur Yunmeng untuk berdoa padanya.
"Kita Akan mampir sebentar, Ada orang yang ingin menemuimu"
Jiang Cheng mengangkat tinggi dagunya, Wen Rouhan terlampau tinggi. Dia menaikan satu alisnya "Siapa?"
Seingatnya Jianh g Cheng tidak memiliki teman dekat, dia hanya memiliki kakak dan keponakan manjanya. Dan siapa orang yang harus dia temui? Lancang sekali dia tidak mau menemui sendiri Ketua Sekte Jiang ini.
Sebelumnya mereka baru saja mengunjungi rumah Wen Qing dan untungnya Lan Wangji tidak ada disana. Lalu Tanpa diduga Wen Rouhan muncul ditempat yang tidak diduga, seharusnya dia melompat kegirangan karena bertemu dengan orang yang belakangan mampir di mimpinya, namun Jiang Cheng tetaplah Jiang Cheng. Dia adalah lelaki yang bahkan langit runtuh sekalipun tidak akan mengatakan kata-kata romantis seperti Aku Merindukanmu.
Wen Qing Juga telah menjelaskan bagaimana percobaannya terhadap Wen Rouhan hingga dia bisa bangkit sebagai mayat hidup dengan pemikiran sendiri. Tapi bagaimanapun itu terjadi Jiang Cheng berterima kasih.
Jika saja perasaannya tidak seterlambat ini.
"Wanyin..."
Sampai saat ini, Wen Rouhan tidak pernah mengungkapkan perasaannya melalui lisan, tapi seluruh yang dilakukannya sudah jelas menunjukkan bahwa dia begitu tergila-gila pada Jiang Cheng, Bahkan sampai bangkit dari kematian.
Langkah Jiang Cheng berhenti saat sosok disampingnya tidak kunjung menyusul.
Wen Rouhan membuka mulutnya sekali lagi "Maafkan aku..."
Maafkan aku karena telah membunuh seluruh keluargamu, memaksamu menjadi budakku dan berakhir dengan cinta yang sebenarnya tidak pernah ia duga.
"Untuk apa?"
KAMU SEDANG MEMBACA
The Dust [Lan Wangji x Wei Wuxian] - Complete
Fanfiction[Sequel Improve] - Sebelum membaca ini sebaiknya baca Imrove dulu di sebelah. Siklus Kelahiran Tanpa Akhir. Keabadian yang diperoleh Lan Wangji membuatnya melewati tahun-tahun sulit dan berakhir menjadi seorang pembunuh. Dewa Yama memberinya kesempa...