Wangji Baru saja pulang saat hampir subuh, dia baru saja melenyapkan satu lagi calon pengantin pria di desa dekat sana.
Setelah keluar dari Sekte Lan dia enggan menggunakan nama depannya, Wangji berkelana kesemua desa di daratan timur. Kemampuannya meningkat sangat tinggi sejak sepuluh tahun terakhir.
Dia kembali ke rumah, dulunya itu adalah tempat tinggal Wen Qing dan Wen Ning tetapi setelah perang tempat itu masuk area Lanling dan sudah dibangun ulang oleh Lan Wangji.
Wen Qing sudah memutuskan untuk menyerahkan diri pada aliansi, hidup tanpa Wen Ning baginya sama dengan neraka. Jadi setelah mereka membangun tempat itu hanya Wangji yang tinggal disana.
Meski tidak sebesar dahulu tetapi ini sudah cukup nyaman, tempat ini akan selalu mengingatkannya pada Wei Wuxian. Kekasihnya dimasa lalu.
"Selamat datang"
Sebuah suara menyambutnya ketika pintu gerbang halaman terbuka. Apakah pria itu lagi-lagi menunggunya didepan pintu?
Orang itu adalah pria yang ditemukan Wangji setahun lalu, namanya Mo Xuanyu anak tidak sah Jin Guangshan dengan nyonya muda desa Mo yang dikabarkan menghilang saat terjadi kerusuhan di kuil Guanyin.
Sebenarnya Lan Wangji tidak begitu mempermasalahkan hal tersebut, tapi mengingat Mo Xuanyu terlalu dekat membuatnya agak tidak nyaman.
"Tidak perlu begadang, aku tidak memintamu menungguku"
Siapa sangka salah satu kandidat pemimpin Sekte Jin merupakan orang yang sangat polos, kemampuannya tidak tinggi tetapi energi spiritualnya sangat kuat.
Dia menjadi korban kedua yang disingkirkan setelah Jin Zixuan, bahkan setelah memperoleh puncak kejayaannya Jin Guangyao belum puas. Bisa saja yang selanjutnya disingkirkan adalah keponakannya, Jin ling.
"Maaf tapi aku bahkan tidak bisa tidur jika anda tidak dirumah"
Mo Xuanyu berjalan mengekor Wangji, pria kusut itu jelas-jelas kelelahan. Setelah membersihkan seluruh rumah sendirian dia harus begadang hanya untuk menunggu Wangji.
Tidak jelas sejak kapan mereka selalu bersama, Yang diingat Wangji adalah ketika tidak sengaja menemukan pria tidak sadarkan diri ketika mencuci pakaiannya didekat sungai.
Ajaibnya Pria itu masih hidup.
Mo Xuanyu sama payahnya dengan ayahnya, dia mengaku Jin Guangyao menenggelamkan dirinya kemudian terseret arus hingga sampai disana.
"Aku akan tidur, berhentilah mengikutiku... kau juga belum tidur, bukan?"
Pria itu mengangguk patuh, kemudian meninggalkan Lan Wangji.
Setelah beberapa jam Wangji tertidur dia mendapati matahari sudah berada cukup tinggi, itu artinya sudah siang dan dia bahkan belum memakan apapum sejak kemarin malam.
Wangji mengambil jubah tidur yang tersampir disebelah ranjangnya, sepertinya makan dulu kemudian mandi tidak apa. Dia terlalu lapar saat ini, hingga sebuah aroma memancing untuk menahan air liurnya.
"Kau bisa memasak?"
"Tidak terlalu bagus, tapi aku sering membantu ibuku" Jawab Mo Xuanyu.
Mo Xuanyu mengangkat nasi yang baru saja matang menggunakan serbet berlapis-lapis. Dia mempersilahkan Wangji duduk kemudian memberinya semangkuk nasi dengan sup ikan.
"Aku harap tidak memasukkan terlalu banyak garam"
Wangji mengambil sumpit lalu mulai makan tanpa banyak bicara, meski sudah setahun tinggal bersama tetapi Mo Xuanyu selalu saja canggung dengan penyelamat hidupnya.
Dia tahu rumor yang didengarnya dari penduduk, si peneror mempelai pria. Wangji membunuh sangat banyak orang dengan tangan yang dulunya selalu bersih tanpa noda, jemari yang dulu memainkan senar guqin kini hanya berguna untuk merenggut nyawa.
Meski begitu dia tetap mengikuti Wangji, Mo Xuanyu berfikir mungkin saja ada alasan yang tidak bisa dijelaskan
"Terima kasih makanannya"
Wangji sudah selesai dengan makannya tetapi tidak dengan pria didepannya, Mo Xuanyu begitu lama saat makan.
"Jika sudah selesai anda bisa mandi" ucap Mo Xuanyu disela makannya
Dia menyadari kenapa Wangji tidak bergegas pindah padahal sudah selesai makan.
"Saya pikir akan membantu anda mencuci piring. Anda sudah bekerja terlalu keras, lihat luka yang anda dapat ditangan itu"
Wangji menunjuk jemari Mo Xuanyu yang dipenuhi balutan kasa sangat banyak. Pria itu bingung harus berekspresi macam apa, jujur saja belakangan ini Wangji yang dikenal semua orang dengan kekejamannya bertingkah sangat peduli.
Mo Xuanyu sepanjang hari menghabiskan waktunya di dalam rumah, membersihkan halaman, mencuci pakaian serta beberapa hari sekali pergi ke pasar terdekat.
Dahulu yang melakukannya adalah Wen Qing tetapi setelah dia memilih menyerahkan diri maka Wangji melakukannya sendiri.
"Aku akan mandi"
Pipi Mo Xuanyu memerah, dia baru selesai menata piring. "Oh baiklah"
Wangji pergi dari sana, dia masih tetap menjadi orang irit bicara. Mo Xuanyu tidak pernah tau kenapa Wangji membiarkan dia tetap berada disampingnya, dia berusia setengah dari umur Wangji jadi wajar orang dewasa tidak mau membuat anak-anak ikut campur urusannya.
Mo Xuanyu membersihkan halaman setelah itu dia mengepel hampir seluruh bagian rumah, semua ruangan kecuali ruangan milik Wangji. Dia dilarang masuk tanpa seizin Wangji, meski begitu Mo Xuanyu menurut dan tidak pernah masuk kedalam sana.
Setelah kabar kehilangan, Mo Xuanyu enggan menampakkan diri lagi didunia kultivasi. Ibunya meninggal tidak lama setelah ayahnya, saat itu usianya masih dua belas tahun.
Dia tahu Jin Guangyao melenyapkan seluruh keturunan Jin Guangshan, menyingkirkan mereka agar bisa naik tahta. Dan Sekte Su mendukung pria cantik itu mengusai Lanling.
Bahkan banyak asumsi mengatakan Jin Guangyao akan menjadi pemimpin dunia kultivasi selanjutnya. Tapi percayalah itu hanya omong kosong, yang dilakukan pria itu semuanya kotor.
Tiba-tiba Mo Xuanyu tergerak akan rasa ingin tahunya, bukankah belum lama ini Jin Guangyao menikah dengan Zewu-jun dari Sekte Lan? kenapa Wangji tidak membunuh salah satunya? dengan kemampuan mengerikan seperti itu Wangji pasti tahu berita panas yang tengah menyebar di masyarakat.
Tangannya tergerak menggeser pintu ruangan.
Kriet
Tidak ada yang aneh, semuanya rapi. Tertata dengan teratur, dan aroma dupa menguar diseluruh ruangan.
Meja yang bersih, tempat tidur yang tertata rapi dan bichen yang pada tempatnya. Jadi kenapa Wangji begitu tidak suka orang lain membersihkan kamaranya?
Mo Xuanyu tertarik dengan rak yang dipenuhi buku, Wangji gemar membuat kaligrafi, menyalin sastra dan begitu pandai dalam segala hal. Sementara dia adalah orang buangan yang tidak diharapkan oleh siapapun.
"Siapa yang mengijinkanmu masuk?"
Lututnya mati rasa, itu Wangji. Dia tidak menyadari kehadirannya, atau memang hawa keberadaan Wangji yang sulit dideteksi.
"Aku mengepel lantai, kukira kau tidak masalah dengan itu"
Mo Xuanyu bisa melihat jelas kedua mata Wangji menyipit tanda tidak senang, air masih menetes diujung rambutnya. Dalam balutan pakaian berkabung Mo Xuanyu bisa melihat ketampanan luar biasa milik orang didepannya.
Sosok itu seperti cahaya, berkilauan sangat indah tetapi begitu dingin.
"Keluar!!"
Pria itu ketakutan setengah mati, jangan mengganggu singa yang sedang tidur. Mo Xuanyu bergegas keluar dari sana berlari secepat yang dia bisa. Lelaki itu langsung meringkuk dalam kasur dan menutupi diri dengan selimut.
Cekikikannya tidak bisa berhenti, setidaknya dia mendapat satu buku milik Wangji, dan pria itu tidak menyadarinya.
Dengan mulut terbuka lebar Mo Xuanyu membalik tiap halaman buku itu, oh baiklah si bodoh itu ternyata mengambil buku yang salah, itu Longyang.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Dust [Lan Wangji x Wei Wuxian] - Complete
Fanfikce[Sequel Improve] - Sebelum membaca ini sebaiknya baca Imrove dulu di sebelah. Siklus Kelahiran Tanpa Akhir. Keabadian yang diperoleh Lan Wangji membuatnya melewati tahun-tahun sulit dan berakhir menjadi seorang pembunuh. Dewa Yama memberinya kesempa...