A - Untuk Aaku
Dia adalah kakakku. Kakak laki-laki satu-satunya yang aku punya. Namanya Imam Aldiansyah. Laki-laki sedikit tampan dengan kulit putih dan tinggi menjulang. Hidung mancung, mata Shaggy, bibir jeung Kelin, dan pipi chubby adalah miliknya. Lahir selamat di 23 Agustus. Si pendiam yang irit bicara seakan harus membayar jika banyak bicara.
Game adalah cinta sejatinya. Ponsel adalah kekasih hatinya. Dan aku adalah adik tersayangnya, hehe jangan iri ya. Penyuka paha ayam beserta telurnya juga mie dengan berbagai varian rasa. Setahuku, Aliya adalah cinta pertamanya ketika duduk di bangku kelas 4 Sekolah Dasar. Jangan tanya soal wajahnya, dia cantik. Tapi menurutku aku lebih cantik, hehe.
Kakakku yang satu ini begitu penakut. Pernah suatu hari aku dan dia duduk berdua di sofa istana (rumahku istanaku), saat itu hujan turun begitu lebat, dan tiba-tiba petir menggelegar menghujam jantung bumi. Sontak saja kakakku histeris dan memelukku mencari perlindungan. Aneh bukan? Di saat adik perempuan lain di lindungi kakak laki-lakinya, aku malah sebaliknya.
Warbyazah.
Tapi ada satu hal yang membuatku tetap sayang padanya. Di balik diamnya, dia juga melindungiku dari seluruh hal yang akan mengganggu kenyamananku. Bahkan demi membelaku, dia sampai berkelahi dan membuat hidung salah satu anak nakal itu bercucuran darah. Pernah juga dia rela menggantikan posisiku yang akan dimarahi mamah karena berulah. Dia rela masuk gentong air karena hukuman yang diberikan sang ibu negara.
Ah, betapa sayangnya aku padanya---tentu saja dia padaku juga meski menutupi dengan diamnya. Dan salah satu hal yang paling aku inginkan adalah, menggandeng kakakku ini dan memamerkannya di depan sahabat perempuanku. Biar saja mereka semua merasa iri padaku. Haha.

KAMU SEDANG MEMBACA
LOST
Short StoryBukan maksud menyalahkan takdir-Mu ya Allah. Hanya, bolehkah aku pinjam kisahku di masa itu?