A – Untuk Apaaku
Dialah cinta pertamaku. Laki-laki paling berharga dalam hidupku. Pelita dalam langkahku. Pelindungku. Kebanggaanku. Dialah Apaa paling baik di dunia. Setidaknya untukku. Suami dari mamahku. Ketika aku menangis karena takut gelap, dia ada untuk memelukku di dada bidangnya. Membuatku tenggelam dalam damai yang tiada tara. Tulang punggung yang rela retak demi menghidupi keluarganya. Penyuka mie soto, makanan ala sunda, dan kopi hitam dengan sedikit gula. Apaa adalah dokter bawel yang selalu memaksaku minum 4L air dalam sehari. Selalu mengeluarkan mandatnya untuk mencegahku dari marabahaya. Selalu menancapkan petuah demi keselamatanku ketika bermain di luar rumah. Menjadi pesawat yang selalu bisa aku naikki untuk terbang tinggi. Dia begitu memanjakanku. Mencium pipiku, mengelus rambutku, mendongeng untuk menidurkanku, memaksaku makan hingga aku tumbuh sumbur. Aku selalu mencintainya, dalam setiap do’a dan rasa. Sedikitpun aku tidak akan pernah bisa bila harus berhenti mencintainya, sekalipun keadaan yang meminta. Hanya dia cinta pertama dalam hidupku. Yang selalu memastikan kebahagiaanku. Mencipta lengkung senyum di bibirku. Dan membuatku rindu jika jarak memisahkan kami dari temu. Dia adalah Apaaku.
KAMU SEDANG MEMBACA
LOST
Short StoryBukan maksud menyalahkan takdir-Mu ya Allah. Hanya, bolehkah aku pinjam kisahku di masa itu?