🍀 PROLOG 🍀

4.2K 783 82
                                        

"Kemari Seongwoo."

Suara berat itu menitah Seongwoo agar masuk kembali ke dalam ruangan berdesain minimalis itu. Seongwoo berdiri tepat di hadapan seorang pria yang terlihat masih cukup muda. Dong Wook.

"Berbalik dan kamu akan melihat sesuatu yang mengejutkan," titah Dong Wook datar dan membuat Seongwoo berbalik dengan kaku.

Pemuda manis itu menatap ke arah pintu tempatnya masuk itu. Tiba-tiba muncul sebuah layar yang menampilkan sosok laki-laki tampan.

"Dia, Raden Daniel Prajana Haryadi, seseorang yang menjadi suamimu saat ini. Ini adalah penggambaran masa depannya karena kebiasaan dan perilaku buruknya di masa lalu. Ia termasuk penyuka minuman keras dan perokok aktif, serta penyuka junk food," ujar Dong Wook yang akhirnya bangun dari tempat duduknya. Ia berjalan menghampiri Seongwoo.

Dong Wook membuka sebuah buku kemudian kembali menjelaskan, "Dia akan terkena kanker tenggorokan, serta beberapa penyakit lain seperti muntah darah, diabetes dan penyakit pada jantung," jelas Dong Wook.

Seongwoo masih terdiam tanpa mengalihkan pandangannya pada layar itu. Ia bisa melihat bagaimana Daniel mengalami penyakit yang luar biasa hebat karena semua kebiasaan buruknya.

Layar itu memperlihatkan bagaimana kondisi Daniel di masa depan nanti jika pola hidupnya tidak berubah. Penyakit yang disebutkan Dong Wook tadi akan menyerang Daniel.

"Apa aku bisa menyelamatkannya sebelum terlambat?" tanya Seongwoo yang akhirnya membuka suara.

"Bisa. Tapi jika kamu gagal, aku akan mengambil nyawanya mulai 7 tahun dari waktu yang ada. Sekarang di dunia suamimu 2019 dan 7 tahun kemudian aku akan mengambil nyawanya," balas Dong Wook santai. Perkataan laki-laki itu membuat Seongwoo menoleh.

"Bagaimana aku bisa menyembuhkannya?" paksa Seongwoo.

"Aku akan mengutusmu untuk pergi ke masa lalu karena kamu adalah takdirnya. Tapi waktumu tidak banyak, Seongwoo. Aku harap kamu bisa memanfaatkannya dengan baik, ubah pola hidup suamimu di masa lalu dan itu akan memberikan ia umur panjang," jelas Dong Wook.

Seongwoo mengangguk dengan semangat dan ia bisa bernapas lega.

"Tapi..."

Suara Dong Wook kembali terdengar dan itu membuat Seongwoo kembali menegang. Kedua mata bulatnya menatap Dong Wook dengan pandangan penuh harap.

"Tapi jika kamu gagal, aku akan tetap mengambil nyawanya di waktu yang sudah aku sebutkan. Ini sudah sebuah kesepakatan mutlak, hanya beberapa orang yang bisa bertemu denganku dan aku bisa mengutus orang itu untuk kembali ke masa lalu dan kamu termasuk salah satunya. Itu artinya aku percaya padamu kalau kamu bisa mengubah apa yang ada di dalam diri Daniel," lanjut Dong Wook.

Seongwoo sedikit cemas, ia melirik ke arah layar yang menampilkan Daniel sedang muntah-muntah dan yang keluar adalah darah. Efek samping dari rokok yang sering ia konsumsi.

"Baik. Mulai kapan aku bisa pergi?"

"Nanti malam kembali kesini dan aku akan mengirimmu pergi ke masa lalu."

***

Tepat pukul 12 malam, Seongwoo kembali datang ke ruangan Dong Wook. Ruangan itu terletak di lantai 7,5 sebuah apartemen mewah. Ruangan itu tidak pernah ada orang yang tau kecuali orang-orang terpilih saja.

Seongwoo memasuki ruangan itu dan ia melihat Dong Wook dengan setelan serba hitamnya.

"Kamu sudah datang?" Dong Wook menyambut kedatangan Seongwoo dengan senyuman tipisnya.

Seongwoo mengangguk kemudian Dong Wook menyuruhnya untuk duduk di sebuah kursi.

"Aku tidak akan berlama-lama. Tapi sebelumnya aku ingin memberitahukanmu sesuatu. Jika kamu berhasil membuat Daniel merubah menjadi seperti suamimu yang sekarang, kamu masih bisa melihatnya selama 20 tahun ke depan. Waktumu singkat, hanya 30 hari terhitung sejak hari ini. Apa kau paham?" ujar Dong Wook.

Seongwoo mengangguk paham. Di masa ini, ia memang sudah menikah dengan Daniel dan memiliki seorang anak yang masih batita. Tetapi ia harus melakukan suatu misi untuk mengubah takdir yang sudah tertulis. Ia masih ingin melihat suaminya sampai 20 tahun ke depan.

"Ya, aku paham."

"Kalau begitu, pejamkan matamu biar aku yang melakukan sisanya."

Seongwoo memejamkan kedua matanya. Ia merasakan tangan Dong Wook yang dingin menyentuh kepalanya dan jempol laki-laki itu menyentuh bagian tengah dahinya.

"Jika kamu sudah tidak lagi merasakan tanganku di atas kepalamu. Maka bukalah kedua matamu," itu hal terakhir yang Seongwoo dengar dari Dong Wook setelahnya sunyi dan ia merasakan jika tangan Dong Wook sudah tidak terasa pada kepalanya.

Perlahan Si Manis mulai membuka matanya. Pandangan pertama yang ia lihat sesaat setelah membuka mata adalah sosok Daniel yang masih menutup kedua matanya.

Seongwoo tersenyum sambil menatap wajah Daniel yang tidak berubah dari waktu ke waktu. Tetap tampan seperti biasa. Kemudian Si Manis bangkit dari atas ranjang dan berjalan ke arah tirai yang menutupi jendela kamar Daniel.

SRAK!

Terang benderang. Semua cahaya masuk ke dalam kamar Daniel yang amat sangat berantakan seperti kapal pecah.

"Eungh!" terdengar suara lenguhan dan itu membuat Seongwoo tersenyum. Ah! Kebiasaan Daniel jika baru bangun tidur.

"Good morning, Daniel. Wake up! Hurry up!" ujar Seongwoo dengan tenang serta senyuman teduhnya.

Daniel masih bergelung di dalam selimut tapi sedikit demi sedikit ia membuka kedua matanya.

"WOY!!! SIAPA LO?!!"

Si Bongsor terlonjak sampai ia melompat keluar dari selimutnya.

Seongwoo hanya tersenyum maklum.

"Namaku Seongwoo Diantama. Kamu bisa panggil aku Seongwoo. Aku istrimu dari masa depan."

***

A/N:

HAHAHAHAHA

VOTE AND COMMENT NDE. GOMAWOOOO

See you in next chapter 😋👌

From The Future ➖ OngNiel ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang