Hai.
Sudah berapa lama ini hiatus?
Kangen saya nggak?
WOKWOK, NGGAKLAH NGAPAIN JUGA KANGENIN AK, KAWAN
***
BRAK!
"DANIEL! ASTAGA! INI RUMAH ATAU KANDANG KUDA?!" seorang wanita berseru di pintu utama rumah milik Daniel. Matanya membelalak melihat rumah anaknya sangat amat berantakan seperti tidak pernah dirapikan sejak lama.
"Mana lagi itu anak?! Harus dijewer dulu telinganya!"
Wanita itu masuk ke dalam rumah dan segera menaiki lantai dua rumah Daniel. Pintu kamar Daniel dibuka dengan kasar, tidak peduli dengan pemilik kamar yang terbangun.
"HEH! BANGUN NGGAK?!"
PLAK!
PLAK!
PLAK!
"DANIEL! AYO BANGUN! UDAH SIANG, MASIH AJA TIDUR! GIMANA MAU DAPAT JODOH, KERJAANNYA TIDUR TERUS!!!"
Wanita itu terus berteriak sambil membereskan beberapa barang yang tercecer di lantai. Tangannya tidak bisa diam begitu saja saat melihat kamar anaknya ini berantakan seperti kandang kuda atau mungkin kandang babi. Wanita itu menyibak hordeng sehingga tidur Daniel terganggu.
"Seongwoo?!" Daniel refleks terbangun saat tirai dalam kamarnya dibuka. Pikirannya langsung tertuju pada Seongwoo.
"Seongwoo? Siapa Seongwoo?" tanya wanita itu balik. Ia menatap Daniel dengan pandangan aneh.
Daniel mengerang kesal, "Ah mama! Ngapain sih kesini pagi-pagi?!" ia kembali mengomel dengan suara seraknya. Laki-laki itu bangun dari tidurnya kemudian mengacak-acak rambutnya yang sudah berantakan jadi makin berantakan.
"Mandi kamu, Daniel! Masa anaknya bapak Hariyadi bangunnya siang?!" mamanya itu sibuk memukul-mukul tubuh Daniel yang masih tertutup selimut dengan menggunakan bantal.
"ADUH! IYA, IYA, INI DANIEL BANGUN!" Daniel berteriak sebal kemudian menyibak selimutnya.
Daniel menatap mamanya dengan pandangan malas kemudian ia berdiri sambil merenggangkan tubuhnya, "Mama ngapain kesini pagi-pagi?"
"Ya biasanya juga gitu kan? Kamu lupa, sekarang kan udah akhir bulan. Jadwalnya mama buat ngecek kamu," balas sang mama, Irene.
Daniel menghela napas, "Daniel baik-baik aja, ma. Mama nggak perlu khawatir, Daniel....makan dengan baik kok," balas Daniel dengan nada menggantung di akhir kalimatnya. Pikirannya tiba-tiba melayang pada sosok Seongwoo yang sekarang tidak tau ada dimana.
"Baguslah kalau kamu makannya bener, nggak dikasih ayam lagi kan sama Jihoon? Sekarang mandi gih, mama ke bawah. Kita sarapan bareng!" titah Irene lalu berbalik hendak meninggalkan kamar anak semata wayangnya.
"Ma!" suara Daniel menahan kepergian Irene dari kamarnya.
"Apa?"
"Mama...ada kenalan gitu yang punya anak cowok terus manis, masih lajang?" tanya Daniel hati-hati.
Irene menatap Daniel dengan pandangan aneh. Kenapa tiba-tiba anaknya bertanya soal cowok manis yang lajang?
"Kamu kebentur apa nanyain cowok jomblo? Udah punya Jihoon juga, masih aja ngelirik cowok manis yang lain. Emang Jihoon kurang?" balas Irene kemudian melengos pergi begitu saja.
Daniel terbengong kemudian segera menyusul mamanya yang sudah berjalan menuruni tangga, "Nggak gitu, ma! Daniel sama Jihoon udah putus dari kemarin! Lagian Jihoonnya juga mau nikah sama orang lain!" ujar Daniel yang berjalan menuruni tangga untuk menyusul Irene.
KAMU SEDANG MEMBACA
From The Future ➖ OngNiel ✔️
FanfictionSemua orang tau Daniel adalah laki-laki yang paling diminati. Ia tampan, pintar, cakap dan ramah. Tapi dibalik semua sifat sempurnanya, ada kejelekan yang tersembunyi. Daniel tidak pernah makan teratur, cukup sering mabuk-mabukan, perokok aktif, pe...
