Sider=Jodoh miper😊
Vote dan komen jangan lupa
...
"Terimakasih atas kerjasamanya."
Jaehwan membungkuk hormat pada dua orang polisi yang kini sudah berjalan menjauh. Helaan berat terdengar setelahnya.
Jaehwan kembali masuk kedalam ruangan tempat dimana sahabatnya yang sudah lama menghilang itu, tengah berbaring dengan lemah. Disana jaehwan melihat ada seongwoo yang sedang menggenggam erat tangan pria itu—Daniel.
Jaehwan berjalan perlahan mendekati seongwoo. Menyentuh lembut pundak sempit itu. "Seongwoo."
Dengan cepat seongwoo langsung menyeka air matanya yang sejak tadi terus mengalir. Ia menolehkan kepalanya kearah jaehwan, dan berusaha tersenyum. "Ya jaehwan?"
Jaehwan tersenyum simpul. Tangannya mengusap lembut puncuk kepala seongwoo. "Jangan menangis, kasian anakmu." Seongwoo mengangguk pelan, dan kembali menyeka sisa air matanya itu. "Hari sudah larut, aku harus pamit. Besok aku akan kesini lagi setelah pulang dari kantor tentunya." Jaehwan tersenyum dengan ujung bibirnya yang terangkat sedikit.
"Maaf lagi lagi merepotkan kalian. Aku—"
"Sstt! Tidak ada kata merepotkan bagiku untuk kalian. Kalian sudah seperti saudaraku." Jaehwan sedikit mengusap kepala seongwoo. "Aku pulang, sampaikan salamku oada daniel.
Seongwoo langsung menoleh kearah daniel yang masih setia menutup matanya. Anggukan pelan ia berikan sebagai balasan bagi jaehwan.
"Berhati hatilah saat menyetir. Sekali lagi terimakasih jaehwan-ah." Seongwoo mengucapkannya dengan tulus.
Jaehwan sudah rela meninggalkan pekerjaannya dikantor, saat ponselnya mendapat panggilan dari kantor polisi. Yang mana kalau ternyata daniel sudah ditemukan, namun dalam kondisi yang tidak baik tentunya. Bahkan jaehwan masih mengenakan setelah lengkap ala kantoran.
"Aku pulang. Jangan lupa untuk istirahat." Seongwoo mengangguk lagi. Menatap punggung jaehwan yang menjauh dan menghilang dibalik pintu.
Fokus seongwoo kembali pada daniel lagi. Ia mengeratkan genggaman tangannya. Kali ini ia tidak menangis lagi, ia takut kalau tiba tiba daniel membuka matanya dan melihat bagaimana seongwoo yang sedang menangisinya. Daniel tidak suka melihat seongwoo menangis.
"Kenapa menangis?!"
Seongwoo semakin menundukan kepalanya dan menggeleng pelan. Dapat ia dengar helaan napas daniel yang terasa sedang marah.
"Jangan menangis lagi. Aku tidak suka!"
"Bagaimana aku tidak menangis! Kau terluka karena ku bodoh!"
Daniel mengerjap beberapa kali, dna kemudian tertawa sambil memegangi perutnya.
Seongwoo yang melihat langsung dibuat kesal. Dengan sengaja ia menekankan kapas beralkohol itu kuat kuat ke wajah daniel yang lebam.
"Akhh! Aw! Aw! Sakit!"
"Rasakan!"
Daniel menyeka ujung matanya yang sedikit mengeluarkan air mata. Ia tersenyum setelahnya, dan mendekatkan tubuhnya pada seongwoo yang sedang merengut padanya. "Jangan menangisiku lagi."
"Memangnya kenapa? Tidak boleh?!"
Daniel menggeleng pelan. "Air matamu terlalu berharga untuk menangisi bajingan brandal sepertiku." Perlahan tangan daniel melingkar ke pinggang seongwoo, ia menumpukan dagunya di bahu sempit seongwoo.
KAMU SEDANG MEMBACA
[COMPLETE] Mystery Forest 🍁 OngNiel
Fanfic"Pesawat yang bertujuan ke Jepang itu mengalami insiden kecelakaan yang cukup tragis, hingga mengakibatkan beberapa orang yang selamat harus berjuang untuk hidup di hutan belantara yang penuh dengan misteri itu. Akankah mereka semua bisa bertahan da...