▶▶ 44

401 18 1
                                    


Author P. O. V
.
.

Lima hari berlalu sejak savannah dilarikan keluar dari ruang ICU. Dan cora mengerti betul kenapa savannah tak ingin keluarga angkatnya berlama-lama dikamar VIP yang kini jadi tempatnya menginap.

Jika esme tak bisa diam dengan tangis dan sedu-sedannya, savannah malah memilih menangis dengan kebisuan sementara betsy dan dirinya tak berhenti berfikir dan terpaksa pura-pura tuli karna tau tak akan ada yang berubah.

"Bagaimana jika kita keluar? Biar kuminta kursi bantu dari rumah sakit untukmu babe.. " tanpa menunggu jawaban cora langsung pergi sambil memberi waktu savannah menghilangkan airmatanya sejenak.

Hampir setengah jam berikutnya mereka sampai ke taman rumah sakit. Savannah beruntung, karna persahabatan mereka seakan lebih kental dari darah.

Lukanya membuat mereka ikut tersakiti.

Sayangnya niat mereka untuk menarik savannah dari kegelapan itu mungkin akan berefek sebaliknya, merekalah yang akan ikut terseret jika keadaan terus begini.

'Hah.. Bukan membaik, semua malah jadi semakin rumit' pikir betsy sambil menghela nafas dalam.

Ucapan dokter waktu savannah masih koma kembali terngiang dalam ketenangan disekitarnya.

"Kami harap ini tak terulang lagi, hanya keajaiban yang telah menyelamatkan mereka berdua. Kami harap kalian bisa lebih memperhatikan mereka mulai sekarang"

'Mereka!  Mereka=Berdua... Dua orang!!!! '

Nyawa yang hampir hilang itu ternyata membawa nyawa baru.

Sang dokter benar, itu adalah keajaiban.

Sayangnya dia tak tau berapa keajaiban yang sebenarnya mereka butuhkan sekarang.

Seolah tak cukup satu badai, tiga wanita itu kini harus menahan tornado yang kini didepan mata.

Bagaimana caranya menyampaikan pada savannah??

Pertanyaan itu terus berputar dikepala betsy, cora dan esme. Berita itu pasti jadi kabar paling menggembirakan jika datang sepuluh minggu yang lalu, tapi sekarang?

Setelah savannah mencoba mengahiri hidupnya lagi karna pria yang kini harus bertanggung jawab untuk dua janin?? Impossible!

Never!

Jika ada kabar pertama yang ingin mereka sampaikan padanya maka itu haruslah kabar bahwa anak pelacur itu bukanlah anak adam.

Ya. Itu keputusan akhir mereka.

Karna jika kabar pertama tak mungkin terwujud, akan lebih baik jika savannah sadar sendiri akan kehamilannya.

Apapun itu,kesehatan savannah dan bayi malang inilah yang terpenting saat ini.

"Say cute....!"

----*Klik!*.

"Hey, kau curang sava"

cora mencoba mencairkan suasana dengan pura-pura kecewa karna savannah tak mengikutinya sebelum dia mengambil foto.

"Kau tak serius cora" suara penolakan savannah terdengar lemah dan berat.

"yeaa yeaah... Dan kau tak lucu"

cora melompat ke arah esme, memintanya mengambilkan foto dan kembali menjauh untuk berpose.

"Sorry, ricora"

Cora yang terkejut mendengar nama itu dari savannah setelah cukup lama reflek mengeluarkan ekspresi epic yang langsung diabadikan oleh esme.

𝙻𝚘𝚟𝚎 𝙶𝚘𝚒𝚗𝚐 𝙽𝚘𝚠𝚑𝚎𝚛𝚎Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang