🍭vote
3 bulan berlalu, beberapa minggu lagi para murid yang ada dikelas akhir atau yang ada dikelas 12 akan lulus, mereka akan melanjutkan studinya sesuai keinginan mereka
Disaat saat sudah mau lulus begini, tapi perjalanan cinta Riyeon masih tidak maju, hanya begitu begitu saja, tapi hari harinya selalu dipenuhi oleh Jaemin, tak pernah seharipun terlewat tanpa Jaemin menampakan mukanya ke Riyeon
"Riyeon, lo mau kuliah dimana?" tanya Somi
Riyeon pun berfikir sejenak, "Gatau, kayaknya gue kuliah di luar negri."
Mata Somi terbelalak, "Hah? kok tiba tiba ke luar negri sih?"
Nancy yang penasaran pun bertanya juga kepada Riyeon, "Emang dimana luar negri nya?"
"Kemaren bokap gue telfon, nawarin gue mau nggak kuliah disana," ucap Riyeon lesu
"Dimana?" tanya Jaemin
"Loh? kok tiba tiba ada lo sih?" tanya Somi sedikit sewot
"Biarin lah, kan gue kesini mau ketemu Riyeon, bukan lo," ucap Jaemin
"Nyebelin!" balas Somi
"Ke Dubai," singkat Riyeon
Ketiga temannya melototkan mata mereka, masalahnya Dubai adalah negara yang jauh dari Indonesia, justru sangat jauh
"Beneran?" ucap Nancy
Riyeon pun menangguk, tapi sedikit malas
"Tapi kok lo kaya ogah ogahan gitu sih?" tanya Somi
"Gimana ya, gue tuh bingung banget, gue pengen kuliah di Dubai, pengen banget malahan, kuliah di Dubai tuh kaya mimpi bagi gue, gue udah mendamba dambakan ini, tapi..." ucap Riyeon terputus
"Tapi?" tanya Jaemin
"Berat banget rasanya mau ninggalin apa yang gue punya disini, berat banget rasanya ninggalin kalian semua, kalian yang udah nemenin gue selama tiga tahun, kalian yang selalu support gue kalo gue punya masalah, kalian yang selalu ada buat gue, dan juga gue berat banget untuk ninggalin Jeno, ya walaupun dia mungkin gasadar kalo gue hidup, tapi tetep aja, susah banget rasanya untuk ninggalin ini semua," ucap Riyeon sedikit menitikkan airmata
Ternyata saat Riyeon menjelaskan alasannya, Somi dan Nancy sudah menangis duluan, mereka tak kuasa menahan perasaan sedihnya saat tau akan ditinggal oleh Riyeon
"K-kalian jangan nangis dong, gue jadi merasa bersalah nih," ucap Riyeon yang semakin menangis saat melihat Somi dan Nancy menangis
Somi pun menggerakan badannya, lalu memeluk Riyeon erat, Nancy pun menyusul, mereka bertiga berpelukan sambil menangis, seperti esok tak akan ada lagi
"Yeon, gue selalu dukung lo, mau lo disini kek, mau lo di Dubai kek, gue akan selalu ada buat lo, lo gak usah khawatir, gapai aja cita cita lo, lo pasti bisa, Yeon," ucap Somi sedikit terbata karena menahan tangisnya
"I-iya Yeon, lo pilih mimpi lo, disana pasti lo bakal punya temen baru, sahabat baru, gebetan baru, prioritasin mimpi lo, jangan buat kita jadi halangan lo, kita disini baik baik aja, lo pilih buat masa depan lo," ucap Nancy
Riyeon pun mempererat pelukan mereka, Riyeon terharu ternyata ia memiliki sahabat yang sangat tulus, tidak menghalangi impiannya, walaupun rasanya tetap berat, tapi sahabatnya itu selalu akan mendukungnya, ia sangat menyanyangi kedua sahabatnya ini
"Iya, makasih dukungan kalian, tapi tenang, masih ada waktu gue tinggal disini," ucap Riyeon, menenangkan kedua sahabatnya
"Sebenernya gue kesel, gue gamau lo pergi, nanti ga ada lagi nyamuk gue sama Daniel, nanti ga ada lagi yang nyeramahin gue kalo gue bikin masalah, nanti ga ada lagi yang gue jadiin eksperimen masker, nanti ga ada lag—" ucapan Somi terputus karena tangisannya mengalir dengan deras secara tiba tiba
KAMU SEDANG MEMBACA
SECRET ADMIRER || Lee Jeno
Fanfiction"Apasih untungnya mencintai seseorang dalam diam? selain ngabisin tenaga, juga makan hati. Berhenti mencintai seseorang yang gabisa lu gapai." (1/16/19)