3.Gug day

382 51 7
                                    

"Bukan hari yang baik!"

🐣🐣🐣🐣

Mina duduk di bangku paling ujung. Tidak ada percakapan yang terjadi di ruangan ini. Semua fokus menanti berita apa yang akan disampaikan. Begitupun dengan mina tapi ia tidak terlalu ingin mengatahui berita yang akan disampaikan. Saat ini juga dia ingin tau siapa pria berjas putih disamping pak ongi itu.

Cukup serius pak ongi memulai rapat mina sedari tadi memainkan pulpen yang ada di tangannya. Ini sungguh membosankan ia hampir tak mendengar apa yang diucapkan pak ongi

"Saya akan pensiun" tiga kata itu terdengar sangat jelas di telinga mina dan dokter-dokter lain. Mereka melirih ke arah pak ongi. Sedangkan pak ongi menundukan kepalanya

Mina paham dia sudah mengenal pak ongi lama, mengenal pak ongi yang sudah mengabdi puluhan tahun untuk rumah sakit ini. Pak ongi lah yang turun tangan jika ada masalah jika ada hal yang akan membuat nama rumah sakit ini tercoreng.

Papa mina tak mungkin bisa mengurus rumah sakit ini perusahaannya ada dimana-mana tidak mungkin sekali ia bisa bekerja tanpa tangan kanan seperti pak ongi

"Tapi kalian tidak usah sedih pria tampan ini akan mengantikan saya" Pak ongi menepuk pundak pria itu

"Dia yang bakalan gantiin pak ongi?" Tanya mina pada dirinya sendiri

"Ngak mungkin kenapa papa ngak bicarain ini sama aku?" Tanya mina lagi

"Hallo semua saya daniel dan saya akan mengantikan pak ongi sebagai Ketua perhimpunan rumah sakit ini" Kenal pria yang ternyata bernama daniel itu. Ketua perhimpunan adalah istilah yang digunakan di rumah sakit 'minadical' sama halnya dengan direktur-direktur di perusahaan

"Daniel?" Benak mina

Setelah itu rapat usai dokter-dokter mengucapkan salam perpisahan kepada pak ongi kepada orang lucu dan sangat humble itu.

"Sukses pak" mina berjabat tangan dengan pak ongi dan membungkukkan badannya

"Terima kasih mina, jadi dokter yang baik!" Pesan pak ongi

"Akan saya usahakan pak" mina tersenyum ke arah pak ongi

Setelah itu mina keluar dari ruang rapat begitupun pak ongi. Suara seseorang memanggil mina

"Eh tunggu" Orang itu berjalan cepat menyamai langkahnya dengan mina

Mina melihat kesamping ternyata orang itu adalah daniel

"Apakah aku bisa berbicara denganmu sebentar? Pinta daniel

"Tentu saja" Mina dan daniel melangkahkan kaki ke cafe tempat daniel menabrak mina tadi. mina cukup terkejut daniel berbicara dengan 'aku kamu' itu terkesan waw bagi mina

Mina dan daniel duduk di meja No 6 mereka menunggu Minuman yang dipesan. Seperti biasa mina memesan coklat panas sedangkan daniel memesan Greentea. Hal yang paling tidak disukai mina

"Aku kenal dengan papamu dia yang memintaku menggantikan pak ongi" Ucap daniel membuka pembicaraan

"Iya" Ucap mina singkat

"Disudah cerita tentang ini?" Tanya daniel

"Pesanan datang" Pelayan itu meletakan minumannya

"Terima kasih" Ucap mina. Lalu pelayan itu pergi

"Belum papaku tidak cerita apa-apa" Ucap dengan meyeruput minuman itu

Daniel hanya mengangguk. Setelah itu dia terlihat seperti orang gusar seperti orang ling-lung seperti ada hal yang ingin ia sampaikan kepada mina

"Kamu ingin menanyakan apa tadi?" Mina memberanikan diri bertanya kepada daniel

"Tidak aku hanya ingin tau namamu?" Mina menaikan kedua alisnya pertanyaan yang sangat tidak bermutu pikir mina

"Nama? Oh namaku mina" Ucap mina

"Nama yang bagus" daniel berusaha untuk bersikap biasa

5 menit telah mereka lalu tanpa berbicara sedikitpun. Mina tak tau kenapa ia terus berhadapan dengan orang asing dengan sifat aneh aneh seperti ini. Ah menyebalkan!

"Maaf, Saya pergi dulu ada beberapa hal yang harus saya kerjakan" mina beranjak dari duduknya dan ia berjalan meninggalkan daniel yanh terpaku

Daniel menatap kepergian mina. Ia mengacak-acak rambutnya kesempatan emas apa yang telah ia korbankan.

Mina menutup pintu ruangannya dia duduk dikursi tadi melihat ada beberapa sarapan yang sudah ia beli. Tapi mina tidak bernafsu lagi untuk makan

Mina mengambil ponselnya dan menelpon papanya. Cepat bagaikan elang menyambar ayam papa mina menjawab kenapa saat dibutuhkan malah lelet-lelet nya.

"Hallo pa"sapa mina

"Iya ada apa sayang?"

"Kenapa papa ngak bilang sama mina kalo pak ongi pensiun" ucap mina

"Papa lupa, tapi kamu sudah taukan sekarang?"

"Iya sih pa sudah tau"

"Lalu? Kamu mempermasalahkan apa mina?" Tanya Papa mina

"Pengantinya pa mina ngak suka sama penganti pak ongi itu!" Mina berucap dengan nada kesal

"Kenapa? Dia ganteng loh " Papa mina berucap dengan nada tertawa

"Ihh satu dia nabrak aku saat lagi bawa makanan dua dia ngajak mina ngomong cuman buat nanya nama doang. Kesal ngak sih pa" Celoteh mina

"Iya iya papa tau kamu kesal sama dia tapi biasain ya nantikan sama-sama terus" Ucapan yang penuh teka-teki

"Sama-sama? Maksud nya pa?" Mina bertanya bingung

"Udah dulu papa ada kerjaan"

"Tunggu pa"

Tut...tut panggilan terputus

"Papa apaan sih!" Mina meletakan ponselnya dengan keras dia tidak berpikir bagaimana jika ponselnya pecah

**

"You can help me?" Ucap rose

"Tergantung" ucap pria disampingnya

"Kita menikah yaa!" Pinta rose

"Apa kau gila!" Ucap pria disampingnya

"Aku tidak gila badan ku sedikit panas" ucap rose dengan memegang keningnya

Pria itu merangkul rose dengan kasih sayang

"Kita akan menikah tapi tidak sekarang" Ucap pria itu

"Make me happy" Rose tersenyum dipelukannya

***

Cara vote:

1. Baca cerita ini sampai selesai.
2. Setelah itu tekan tanda bintang🌟
3. Dan selesai

Terima kasih sudah vote:v

♥️♥️♥️

Love LateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang