2.Tolong!

444 54 4
                                    

"Dasar brengsek!"_Mina

🐵🐵🐵🐵🐵

Mina sangat gelisah sudah berapa kali ia berteriak minta tolong tapi tak ada jawaban satu pun dari luar. Bukan apa dia satu lift dengan pria dingin ini

Mina sudah menekan telpon darurat yang sudah disediakan tapi tidak ada jawaban. Mina sekarang berpikir 'Ternyata pelayanan rumah sakitku tidak baik'

Dari tadi mina jerit-jerit tapi dia santai memasukan kedua tangannya di kantong celana memasang earphone di telinga dan mengabaikan semuannya. Rasanya mina ingin sekali mengunting laki-laki disampingnya

"Tolonggg!!" Teriak mina

"Tolongg!!" Ia berteriak lagi

"Tolong yang ada diluar bukain" Rengek mina

Pria itu mengeleng-gelengkan kepalanya ia berkutat dengan pikirannya tentang wanita yang ada didepannya sekarang

"Dia bodoh atau apa sih bukannya ini rumah sakit miliknya apa susahnya tinggal telpon papanya dan menyuruh orang untuk membenarkan lift ini" Batin pria itu

Mina terus cemas ia tak berpikiran kesana yang ia pikirankan sekarang bagaimana ia mendobrak pintu lift ini dan keluar dari sini! Walau itu tak mungkin.

Mina sekarang sangat kesal melihat laki-laki di sampingnya ia rasakan hal muak bagaimana ia bisa bersikap santai saat dirinya terkurung di dalam lift ngak tau cara keluar bagaimana kalau gedung rumah sakit ini runtuh mereka bisa saja matikan( Oh mina terlalu lebay)

"Kenapa ngak telpon papa loh aja bilang kalo loh terkurung di dalam lift" akhirnya laki-laki itu bicara

Mina menoleh ke arah pria itu apa yang mina lihat dia mengunyah permen karet dan meniupkannya

Sial!

Laki-laki brengsek itu semakin menghinoptis mina bagaimana tidak dia terlihat sangat tampan walau hanya sekedar mengunyah permen karet

Mina bisa pingsan di tempat ini.

"Kenapa diam? Mau keluar ngak dari sini?" Lanjut pria itu membuat mina terbangun dari tatapannya

Mina membuka tasnya mengambil Ponsel dan segera menghubungi papanya. Yang mina harapkan saat ini cuman satu eh dua dang keluar dari lift dan papanya mengangkat telponnya. Papanya orang yang super sibuk toh sekarang pun mina tak tau papanya ada dimana.

Ponsel mina berdering lama tak ada jawaban ia telah menelpon 5 kali tapi nihil mina hanya mendengar "Mohon maaf nomor yang anda tuju sedang sibuk cobalah beberapa saat lagi" Ya cuman itu yang mina dengar

"Ayo dong paa angkat" Mina berbolak-balik kedepan belakang. Pria itu tersenyum melihat tingkah mina

"Orang yang lucu" Cengirnya.

Sudah 17 kali ia menelpon papanya tetap tak ada jawaban. Mina menyerah ia terduduk

"Sial banget gua" Rutuknya

Dua insan yang tak pernah bertemu dipersatukan dalam sebuah lift. Terjebak bersama diruangan ini selama Hampir 1 jam bau alkohol tadi sudah berkenalan dengan hidung mina sehingga tidak terlalu membuat mina ingin muntah

Mina bangkit ia menyenderkan kepalanya pada dinding lift memejamkan matanya berharap datang sebuah keajaiban.

Ohoh pria tadi melirih kesamping melihat mina dengan rasa kasihan muka penat mina membuat pria itu tergecap. Cantik!

Tiba-tiba mata mina terbuka ia dibangunkan oleh cahaya yang terang. Mina mengucek-ucek matanya. Pintu liftnya terbuka. Dia baru sadar bahwa ia tertidur.

Love LateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang