22. Haluan

172 20 1
                                    

Dae ja masih terpaku membisu dari satu detik ia menerima dan membaca surat yang dituju kan kepada june

Hei Tuan june. Apa kabar? Bagaimana dengan perjanjian kita kala itu? Masih ingatkan? Baiklah Jika mungkin tuan lupa saya akan mengulangnya lagi.

Tuan berjanji akan memberikan mina kepada saya dan itu sebuah hal yang mengiurkan dengan hanya digantikan uang yang menurut saya tidak terlalu banyak. Semoga tuan tidak pernah lupa akan hal itu. Saya mengirim ini karena saya ingin menagih itu. Saya tunggu kabar baiknya. Jangan buat saya menunggu tuan.

Itu adalah isi surat yang diterimanya tadi. Jujur dae ja sangat terkejut dengan isi surat itu. Apa mungkin june menikah dengan mina karena main-main dan parahnya june menjual mina? Dae ja tau anaknya tak seberengsek itu.

Dae ja lalu menyimpan surat itu dan menelpon june yang dae ja ketahui masih berada di amerika.

Beberapa panggilan tak terjawab, dae ja terus berusaha menghubungi June tapi hasilnya tetap tidak mendapatkan jawaban.

Hingga ia memilih pulang kerumah

"Pak pulang" Ucap dae ja kepada supirnya. Lalu mobil itu melaju dengan kecepatan sedang

**

Dipermungkiman gelap dengan dikelilingi gedung- gedung tua dua rekan sedang terdiam seribu bahasa mengetahui berita yang mereka terima.

"June sudah  tidak lagi di amerika" Pria itu berbicara dengan hati-hati

"Maksud  kamu?" Wanita yang mengaku rose itu kebingungan dengan apa yang ia dengar

Tidak ada suara diantara mereka. Karena keduanya berkutat dengan pikiran masing-masing

"Kemarin June meninggalkan amerika, dan sekarang ia sudah di busan

"Bagaimana bisa june  pulang ke busan?" Marah wanita itu dengan sangar.

Bagaimana ia tidak marah rencana mereka akan berjalan baik saat june tetap diamerika dan sekarang kabar menamparnya kuat bahwa june sudah pulang ke busan, korea.

"Saya juga tidak tau bagaimana dia bisa kembali ke sana" Tegas seseorang yang membuntuti june selama ada di amerika

"Sialan kacau" Geram wanita itu. Ia mengeprak meja yang ada dihadapannya. Menendang apapun yang ada didepannya.

Lalu  ia menelpon rekannya.

"Ke markas ada hal penting yang  perlu dibicarakan" Ucap wanita itu dari telpon

Pria itu langsung bergegas pergi ke markas mereka

**

"Kamu  boleh pulang kerumah sekarang" Kedatangan kyon ki membuat mina terkejut

"Iya appa tapi mina harus mandi dulu" Ucap mina yang sudah berada didepan kamar mandi

"Tidak usah mina kamu harus pulang sekarang" Perintah kyon ki. Lalu mina mendekati appanya

"Apa yang terjadi appa" Tanya mina penasaran

"Pulang dan kamu akan menemukan jawabannya" Kyon ki berkata dengan tersenyum

Karena segera ingin tau apa yang sebenarnya terjadi mina segera meraih tasnya dan berpamitan pulang pada appa dan eommanya

"Appa eomma mina pulang ya" Hal tersebut di angguk kan oleh kyon ki dan yanna

Lalu mina mengendarai mobilnya meninggalkan tempat ia tumbuh hingga bisa seperti sekarang.

"Appa" Panggil yanna

Love LateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang