6.31 dan 01

286 44 2
                                    


Selamat membaca!♥️♥️

"Coba terima!"

🤝🤝🤝🤝🤝

"Rose.... rosee" June membuka pintu taksi itu. Didapatinya rose yang sudah tergulai rose yang sudah tak bernafas rose dengan darah sekujur tubunya dan itu rose yang June cintai.

"Bangun rose bangun!!" June mengoyang-goyangkan badan rose sementara api yang timbul dari bagian depan mobil terus membesar

June mengendong rose yang sudah di pastikan tidak bernyawa darah yang menempel ditubuh rose mengenai kaos June.

June duduk disembarang tempat sedangkan sudah banyak orang yang mengerumuni mereka ingin tau apa yang terjadi

June memegang pipi rose. Rambut rose yang Halus ternodai darah yang keluar dari luka kepalanya. June tidak pernah percaya bahwa kekasihnya ini akan meninggalkannya secepat ini. June sudah berfirasat sebelumnya

Tapi june tak percaya bahwa gadisnya sudah tak ada dia beberapa kali mengecek hembusan nafas dan detak jantung rose. Tapi rose memang sudah pergi bersama nyawanya

"Ngak!! Ngak mungkinn!!" Teriak june

"Bangun rosee!!"

June yang dingin june yang cool berubah menjadi june yang sedikit lebay. Sebenarnya author tau semua orang akan bersikap sama jikalau melihat kekasihnya meninggal di depan matanya

Polisi telah datang mengintrogasi kejadian ini polisi telah menyelidiki bahwa kejadian ini murni kecelakaan bukan pembunuhan berencana atau sebagainya

Rose telah dibawa kerumah sakit. Rose yang malang dirinya sudah tertutup kain putih. Kain putih itu sepertinya sangat tidak tega menutup wajah cantik rose

June berlari keluar rumah sakit. Ia melihat tangannya yang penuh dengan darah tangannya yang beberapa menit lalu masih memegang rambut lembut rose bernyawa.

June masuk kedalam mobilnya ia mengambil undangan tadi dan menyimpannya setelah itu june pulang kerumah. Menemui orangtua yang gila harta!

Flashback off

"Appa, apa yang harus kita lakukan?" Tanya min je eomma june

"Kita harus bicarakan ini segera" Ucap Appa june

**

Dirumah mina dengan segala ketegangan yang ada. Mina tetap kekeh tidak ingin menikah dengan dengan siapapun itu dia tidak mau tau dia tidak peduli setampan apa orang yang akan dijodohkan dengannya

"Appa tau mina ini sulit buat kamu" Appa mina terus membujuk anaknya untuk menerima perjodohan yang sudah berujung pernikahan

"Tapi ini harus dilaksanakan mina" Lanjut appa mina

"Mina ngak mau pokoknya mina ngak mau!!" Mina bersikeras suaranya lantang menolak pernikahan yang akan dilaksanakan besok

"Apa sih alasan appa sama eomma Jodohin mina tanpa sepengatahuan mina dan sekarang apa besok Pernikahan itu berlangsung!"

"Appa eomma pikir nikah itu mudah!" Mina sangat kesal dengan kedua orangtuanya. Jujur mina tak ingin membentak kedua orangtuanya sangat tak ingin tapi orangtua sudah berlebihan

"Coba kalau appa sama eomma ada diposisi mina apa appa sama eomma ingin appa eomma mau? Pasti sama kayak mina nolak!" Lanjut mina yang sebagian energi sudah terbuang lagi

Love LateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang