Sebuah lencana menempel sempurna di kerah halus bajumu
Seperti nahkoda yang membawa berlayar mengarungi samudra
Kau bertanya lagi tentang mimpi buta semalam.
Seseorang dengan lengan tergores luka membawakan senapan dengan bercak darah dimana-mana
Kehidupan yang tragis dari ujung pistolku
Besimpuh dengan lebam disekujur tubuh
Kau bisa beri tahu aku dimana tempat sarang bersembunyian itu
Bagaimana bisa aku menjadi tahanan dalam penjara yang ku buat sendiri
Sederet besi hadapnya lalu bicara dengan yang tercinta
Begitulah hidup dengan celakanya
Beri tahu aku juga bagaimana cara mengarang cerita hingga semua orang percaya
Dan abai terhadap bukti
Kau berteriak keras di gua-gua kosong bekas pembantaian
Gema suaramu siapa yang ingin tau
Begitu sulit untuk paham tentang orientasi yang berbentuk puisi.
**
pagi memanggil nama- nama yang masih beselanjar dengan mimpi masing-masing. Menyuruh mereka bangun dan segera memulai hari ini. Tapi masih banyak yang tetap melanjutkan tidurnya
begitupun dengan june ia masih terlelap pulas saat matahari sudah menampilkan senyumnya. ia tetap betah untuk tidur padahal dari tadi mina sudah bangun. Tapi mina memang tak berencana membangunkannya entah apa alasaannya
Mina bersiap-siap ia sudah mengenakan menenteng jas putih kebanggannya dan tas kecil yang selalu ia selempang. Mina tak baru ingat kalau ia membeli sesuatu
Mina membawa sebuah vas bunga yang terbuat dari aluminium vas itu berisi bunga yang ia beli beberapa hari lalu. Dengan hati-hati mina meletakkannya di dekat jendela tapi ketika mina hendak pergi tasnya secara tidak sengaja menyenggol vas itu
Hingga suara vas bunga itu jatuh membuat june terkesiap dan segera bangkit dari tidurnya.
Dengan nafas yang ngos-ngosan seperti dikejar anjing June melirih ke arah mina yang menutup mulutnya dengan kedua tangan menandakan ia juga terkejut dengan kejadian ini
"Hehe" Mina hanya menyengir tanpa dosa lalu kembali meletakan vas bunga itu ditempat asalnya
"Mau kemana?" Tanya june yang melihat mina sudah rapi
"Kerumah sakitlah" Jawab mina
"Siapa yang sakit?" Entah june yang lupa bahwa mina adalah dokter atau ia yang masih belum sepenuhnya sadar dari tidur
"Kan aku dokter june" Ucap mina dengan mengambil ponselnya dan memasukkan kedalam tasnya
"Katanya mau cek? nanti aku temanin" Pinta june
"Iya itu habis jam makan siang jadwalnya" Ucap mina
"boleh ikutkan?" Tanya june polos lagi
"Iya" Mina mengangguk
"Oh iya aku berangkat sekarang" pamit mina kepada june
Lalu mina melengang keluar. June pun hanya diam tanpa ada reaksi apapun
June bangkit ia segera kekamar mandi dan bersiap-siap juga untuk kerja yang pastinya. Seperti yang sudah diketahui june memang sudah memiliki perusahaan pemberian appanya

KAMU SEDANG MEMBACA
Love Late
RomanceMenikah? Dengan orang yang kau tidak cintai! Akan kah berakhir bahagia? Baca cerita ini di part awal mah emang gitu bosen tapi ngak tau seterusnya June dan mina mereka harus ikhlas menikah dengan terpaksa. June yang baru saja kehilangan orang yang i...