Arisa's pov
Gue langsung berlari kearah UKS,
Gue membuka pintunya.
Cuma ada Ai dan... Mashi!!
Sekilas gue melihat wajah Ai kaget melihat kehadiran gue,
Tapi entahlah tidak perlu dipikirkan.
Ai langsung bangkit dari duduknya, dan membiarkan tempat duduknya tadi dipakai gue.
Gue langsung duduk, dan menatap kearah Mashi.
"Mashi, sakit apa?"
Dia menengok kearah gue sambil tersenyum,
"Ahh nggak kok cuma keseleo aja pas latihan" jawabnya halus.
Gue mengusap dada gue lega,
"Lu kok tau gue disini?" tanyanya.
"Taulah, namanya juga telepati"
Dia tertawa, gue juga.
Gue bahkan sampe lupa kalo ada temen deket gue di belakang gue.
Ai's pov
Gue menggotong Mashiho sendirian, karena cuma gue yang melihatnya jatuh di lapangan.
Gue bener-bener gak bisa mengatur wajah gue pas lagi gotong dia, gue yakin 1000% muka gue udah merah kayak kepiting rebus.
Bahkan sampai dia menyadarinya,
"Muka lu kenapa Ai?"
Gue hanya menggeleng.
Dan akhirnya gue sampai membawa dia ke UKS.
Awalnya gue ingin meninggalkannya sendiri, tapi dia menahan gue buat duduk di sampingnya.
Buat menemani dia.
Dan sekarang, Arisa datang.
Gue mengalah, gue janji sama hati gue sendiri.
Janji buat terus relain perasaan gue sendiri.
Sejak kehadiran Arisa tadi, dia terus tertawa.
Bagus deh, gue jadi bisa pulang tanpa harus buang-buang waktu disini.
Gue perlahan keluar ruangan, gue yakin mereka berdua gak akan sadar.
Gue jalan di koridor, perlahan.
Entah mengapa air mata gue jatuh,
Gue berusaha menahannya, bahkan dari semalam gue coba.
Tapi tetep sampe sekarang gue belum bisa sekuat itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
disarm | treasure13
FanfictionBehind a smile can saved thousands of wounds, but I want you to smile with me without having to hide anything.