Ai's pov
Selesai gue latihan, gue langsung duduk di pinggir lapangan sambil mengelap keringat gue.
"Duh capek banget!"
Gue menyender, lalu melihat sekeliling lapangan.
"Ai, gue duluan ya!"
Gue mengangguk, kemudian bangkit dari duduk menuju pintu.
Tapi gue berhenti, melihat Arisa ada di depan pintu. Yang lebih anehnya, dia menoleh kearah kumpulan anak laki-laki.
Dia ngapain?
Gue menghampiri dia, lalu memegang bahunya.
Dia tersentak, melihat gue yang megang bahunya.
"Ngapain disini, Ris?" tanya gue.
"Nungguin lu lah"
Gue mengangguk, "Hmmm, nungguin gue tapi liatnya kearah doi yaaa"
Dia langsung menggeleng, "Nggak kok!"
Gue tersenyum licik, "Jujur aja"
Dia pun menghela napas, "Iya deh iyaa"
"Hah? Siapa?"
"Kepo aja sih lu!" sahutnya, kemudian jalan meninggalkan gue.
Arisa's pov
"Dah! Hati-hati ya Ai!"
Dia melambaikan tangan, lalu membalikkan tubuhnya.
Gue kembali berjalan menuju arah rumah gue, sekitaran rumah gue sangat ramai, banyaknya pasar, dan orang-orang yang berjualan dipinggiran jalan.
Rencana gue mampir dulu ke suatu minimarket deket rumah.
Gue melihat kedalam minimarket dari luar kaca, seperti ada orang yang familiar di mata gue.
Orang itu sedang menuju meja kasir.
Karena penasaran, gue langsung berjalan memasuki minimarket itu.
Orang itu sekarang sedang menaruh barang yang dibelinya dari keranjang ke atas meja kasir.
Mata gue melebar,
"Hyunsuk?!"
KAMU SEDANG MEMBACA
disarm | treasure13
FanfictionBehind a smile can saved thousands of wounds, but I want you to smile with me without having to hide anything.