D - 13 (4)

308 17 2
                                    


Arisa's pov

"Gak kerasa ya, udah sore aja" ucap gue.

Gue dan Mashiho sekarang lagi ada di pantai yang jaraknya lumayan dari sekitar rumah gue.

Kami berdua sebenernya gak ada niat sama sekali kesini,

tapi karena sangking asyiknya kita berdua mengobrol sambil berjalan, akhirnya kami sampai deh disini.

"Maap ya Ris, gue gak bisa bikin lu seneng hari ini"

Gue menoleh kearahnya, "Maksud lu? Gue malah seneng banget loh hari ini"

Mashiho tersenyum.

Mashiho tersenyum

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Makasih ya Massy, udah ngajak gue jalan-jalan hari ini"

Mashiho tersenyum semakin lebar, kemudian menarik gue untuk berlari di sekitar pantai.

"Jangan makasih sama gue"

"Terus?" tanya gue balik.

"Makasih sama diri lu sendiri" ucap Mashiho.

"Makasih gara-gara lu udah berdiri diem di perpustakaan, gue jadi bisa sengaja nabrak lu dulu"

Gue menganga, "Jadi lu udah kenal gue duluan?"

Mashiho tersenyum kecil, "Kayaknya udah jauh sebelum itu deh"

"Hah? Maksud lu?"

"Gue udah tau lu sejak lu dateng ke sekolah ini"

Gue terdiam, 

Kok bisa?

"Waktu ada kucing di sekolah kita, lu yang pertama kali ngerawat dia, sedangkan dari lu sebelum disini gak pernah ada yang mau ngerawat tuh kucing, terus juga waktu lu ngelewatin lapangan basket, gue ngeliat lu ngangkatin handuk gue yang jatuh, sedangkan gue sendiri gak pernah peduli sama diri gue, terus juga...."

Mashiho terus mengoceh soal diri gue.

Gue hanya dia menyimak penuturannya.

"Tapi gue ngerasa apa yang gue lakuin itu biasa aja"

"Nah, makanya sejak semua kejadian itu, gue mulai berpikir kalo lu itu orang yang baik"

Gue masih terus berpikir, "Kalo misalnya lu udah kenal gue dari lama, kenapa lu masih nanya nama gue setelah kejadian gue ketabrak itu?"

Wajah Mashiho seketika memerah.

"Gue cuma mau lebih kenal elu aja, makanya gue cari topik yang pas" jawab Mashiho.

Gue mengangguk mendengar jawaban Mashiho.

"Tapi apa alesannya lu ngelakuin itu ke gue?" tanya gue penasaran.

Mashiho langsung mengangkat kepalanya, melihat kearah langit.

"Udah gelap, Ris. Ayo gue anter lu pulang" ujar Mashiho tanpa menjawab pertanyaan gue.


*** 


Selesai makan malam, gue dan Mashiho langsung berjalan pulang.

"Gue baru sadar, kalo pemandangan malem tuh bagus banget"

"Emang lu kemana aja, Ris? Gue aja tau" sahut Mashiho.

"Gue kan belajar setiap malem" canda gue. Mashiho hanya diam.

Kami melewati jembatan dekat pameran yang tadi pagi kami datangi.


Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Gue berhenti dipinggiran jembatan.

Mashiho masih terus berjalan tanpa melihat kearah gue.

"MASSY!!!"

Mashiho menoleh, wajahnya begitu datar.

"Ngapain lu disitu?" tanyanya.

"Disini dulu yuk, sebentar"

Mashiho berjalan pelan, mendekati gue.

"Kenapa?"

"Mau nikmatin keindahan malem ini aja" jawab gue.

Mashiho mengikuti arah pandang gue.

Gue bener-bener seneng malem ini, entah kenapa.

"Btw, lu belum jawab pertanyaan gue loh" ujar gue.

"Tentang alesan gue?" tanya Mashiho.

"Iyap"

"Lu mau tau?"

"Iyalah"

"Tapi gue bener-bener telat banget"

"Ngomong aja" Gue terus membujuknya untuk bicara.

Mashiho memegang sebelah bahu gue.

"Kalo gue jawab karena gue mau jadi pacar lu, gue terlambat gak?"

Nggak ada angin, gak ada hujan.

Kenapa dengan wajahnya yang datar, dia bisa ngomong gitu?

"Gak pernah ada kata terlambat sih dalam kamus gue" jawab gue pelan.

Dia suka sama gue??

Apa tadi cuma bercanda??

Gue bener-bener gak nyangka.

"Jadi lu nerima gue?" tanya Mashiho.

"Kenapa lu suka gue?" tanya gue balik. Gue bener-bener gak nyangka kalo dia bisa suka sama gue.

"Udah takdir alam kayak gitu"

"Terus kalo gue terima, kita harus LDR?"

Mashiho sedikit menunduk, "iya"

Gue menghela napas, "Yaudah, kita coba aja dulu"

"Lu gapapa?"

"Kita gak bakalan tau sampe kita nyoba, Ho"

Mashiho langsung memeluk gue.

"Maapin gue ya, terlalu pengecut buat nyatain ini ke lu"

Tangan gue semakin memeluknya erat.

Gue jadi gak rela ngelepas dia besok.

Hari ini hari pertama gue jadian sama Mashiho.

Dan hari ini juga, hari terakhir bareng Mashiho sampe beberapa bulan kedepan.


disarm |  treasure13Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang