Arisa's pov
Gue keluar dari ruang basket.
Dia gak ada disini. Dia kemana ya?
Udah ah gak penting juga gue nyari dia.
Gue berjalan kembali ke kelas.
Di koridor, gue ngelewatin ruang guru.
Gue paling males makanya lewat koridor.
Tiba-tiba pintu ruang guru terbuka, jalan gue auto melambat.
Ai!!!
Oh iya gue baru inget kalo tadi dia disuruh ke ruang guru.
"Eh, tumben lu disini" ujar Ai tiba-tiba.
"Gue nyari Mashiho"
Muka Ai langsung berubah, "Lahh Mashiho di dalem tuh" tunjuk Ai.
Gue bingung, "Ngapain?"
Kedua pundak Ai terangkat, "Entah, tadi gue mau dengerin malah diusir guru sejarah
kesayangan lu tuh!" gerutu Ai.
"Sekarang lu mau kemana?" tanya gue cepat.
"Mau ke kelas, kenapa emang?" tanyanya balik.
Muka gue berubah jahil, "Lu gak mau nanya apapun gitu ke gue tentang Haruto?"
Wajahnya langsung berubah seperti kepiting rebus.
"Kenapa dia?" tanya Ai tanpa menatap gue.
Gue tertawa, "Bocah itu gak masuk"
Ai sepertinya berusaha mengontrol wajahnya, dia menahan rasa penasarannya.
Muka Ai emang paling gampang ditebak.
"Ya, apa urusannya sama gue, dah ah gue mau balik ke kelas"
Dia langsung meninggalkan gue, gue hanya tertawa.
Ai's pov
Kok bisa?
Kok bisa dia gak masuk?
Apa gue chat aja?
Dibales gak ya?
Kalo gak dibales gimana?
Ai, coba dulu cobaaa!
Temen Ternyebelin
To, lu dimana? Kenapa gak masuk?
Kirim!!
Huft, gue harap dia bales chat gue.
Ini pertama kali gue ngechat dia duluan.
Padahal, hari ini H-3 lagi.
Walaupun gue gak tau apa maksudnya.
Gue takutnya ada apa-apa.
Semoga aja dia gak apa-apa.
KAMU SEDANG MEMBACA
disarm | treasure13
أدب الهواةBehind a smile can saved thousands of wounds, but I want you to smile with me without having to hide anything.