D - 3

908 59 3
                                    


Arisa's pov

Gue dateng lebih pagi, sengaja.

Sekarang gue lagi duduk di bangku pinggir lapangan.

Masih jam 6, baru beberapa anak yang memasuki gerbang. Gue menunggu.

Nunggu orang yang kemarin gue temui di perpus, gue gak enak sama kejadian kemarin.

Harusnya kemarin gue minta maaf juga, tapi bodohnya gue hanya diem.

Gue kembali melirik jam tangan, udah jam 6 lewat 15.

Makin lama gerbang sekolah makin ramai, gue makin fokus mencari orang itu. Dan benar saja, orang itu langsung ada menuju gerbang.


Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Gue segera mendekatinya, kemudian menyolek bahunya.

"Hai" sapa gue.

"Hai" sapa gue

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Dia kemudian menoleh sambil senyum, "Iya, kenapa?" tanyanya.

Gue langsung mengalihkan mata gue dari pandangannya, entah kenapa kalo dilihat dari dekat gue tidak nyaman.

"Maaf untuk yang kemarin di perpus, harusnya gue gak ditengah jalan biar lu gak jatuh" ujar gue cepat.

Dia menunduk, kemudian tertawa. "Gue kira kenapa, gapapa kok"

Gue cuma bisa senyum canggung, lalu gue melirik kearah nametag seragamnya.

Takata Mashiho?

"Nama lu Mashiho?" Dia mengangguk.

"Nama lu siapa?" Tanyanya.

"Kenalin gue Arisa"

Dia kemudian mengangguk, lagi.

"Yaudah gue duluan" ujarnya, kemudian beranjak pergi.

Dia pergi, tapi gue masih merasa dia di depan gue.

***

Ai's pov

Pagi ini, gak kayak kemarin. Karena hari ini gue bangun pagi, jadi gak perlu lagi lari kayak kemarin.

Di halte masih sangat sepi.

Gue melihat ke jadwal kedatangan bus, ternyata ada yang berangkat jam 6 lewat 15.

Gue mengecek sekeliling gue, semoga orang kemarin yang minta nomor hp gue gak ada disini, sampe sekarang gue masih terheran-heran kenapa dia minta nomor gue, padahal gak ada satupun pesan yang masuk ke hp gue.

Dasar aneh!

Seperti biasa gue memejamkan mata, berusaha menikmati lagu dari headset.

Krek!

Huh! Siapa lagi nih yang duduk disamping gue?

Gue membuka mata gue, langsung dihadapkan ke orang yang pernah nganterin gue pulang.


"Masih inget gue kan?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Masih inget gue kan?"

Gue memegang dada gue, habis itu melepas headset yang tadi gue pakai. "Eh inget dong, walaupun sampe sekarang gue gak tau nama lu"

Dia tertawa, "Mau kemana?"

"Sekolah dong!"

Gue lihat dia melirik ke seragamku, "Ohh lu sekolah di Dalton? Sama dong!"

Gue bingung, kayaknya udah satu tahun gue sekolah disana tapi gak pernah liat dia.

"Tapi kayaknya gue gak pernah liat lu deh"

"Iya karena tahun ini rumah gue baru pindah ke sekitar sini"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Iya karena tahun ini rumah gue baru pindah ke sekitar sini"

Gue mengangguk, kemudian melirik jam, masih ada 5 menit lagi sebelum bus datang.

Dia menyodorkan tangannya kehadapan gue, "Kenalin, Byoung Gon, terserah mau manggil apa" katanya.

Gue membalas tangannya itu, "Nama gue Ai salam kenal"

Dia tersenyum, kemudian melepaskan tangannya dari gue.

Tet! Tet!

Busnya datang, kemudian kita berdua naik, menuju sekolah yang sama.

disarm |  treasure13Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang