D - 14

281 19 0
                                    


Ai's pov

Pagi ini, gue dan Arisa absen kelas.

Kami sengaja ingin menemui Haruto dan Mashiho di bandara.

Dan sekarang sudah jam 08.00, kita berdua belum juga sampai di bandara.

Ini akibat Arisa bangun kesiangan.

"Emang lu tadi malem ngapain sih?? Biasanya juga tidur cepet" tanya gue agak kesal.

Arisa hanya diam, "Maap deh"

Untungnya, jalanan tidak terlalu macet.

Jadi kita bisa nyampe kira-kira 10 menit.

Arisa daritadi hanya diam sambil menatap hp-nya, mungkin dia lagi mikirin Mashiho.

Gue akhirnya mengambil hp gue, melihat foto-foto gue sama Haruto semalam.

Tadi malam kami mutusin buat main kembang api di taman.


Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Karena Haruto bener-bener mengajak gue jalan hingga larut malam.

Untungnya, gue gak kesiangan bangun gara-gara dia.

Dan ketika gue sampe rumah, gue langsung meminta dia mengirim semua foto tadi,

Tapi dia hanya mengirim foto yang ada gambar dianya.

Entah kenapa, gue gak kesal karena hal itu.

Mungkin karena gue tau kalo dia suka sama gue sekarang.

"Mba, udah nyampe"

Gue langsung melihat keluar taksi, kita sudah sampai bandara.

"Ris, bangun, kita dah nyampe"

Arisa pun bangun, lalu kami berjalan keluar taksi.

***

Entah kenapa, gue ngerasa disini lebih ramai daripada biasanya.

Apa gue doang yaa yang merasa?

"Ai, gue ngantuk banget"

Arisa langsung menyender ke gue.

Gue nggak merespon dia, gue bener-bener sibuk mencari Haruto

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Gue nggak merespon dia, gue bener-bener sibuk mencari Haruto.

Eh tunggu, gue sempat melihat seseorang di kerumunan orang-orang ini.

Ituu Haruto??

Tapi kenapa dia gak cuma bareng orang tuanya?

Ada Mashiho, banyak juga temen-temen yang lain.

Apa mereka semua trainee yg?

"Haruto!" panggil gue kencang.

Haruto menoleh lalu tersenyum,

Aduhh seketika mata gue memanas

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aduhh seketika mata gue memanas.

Senyumnya itu bikin gue sedih.

Gue langsung menyuruh Arisa duduk, lalu berjalan menuju Haruto.

"Telat banget ya!" sahut Haruto.

Gue hanya menyengir malu.

"Maap sih!"

"Lu udah makan?" tanyanya.

Dia kayaknya masih percaya kalo gue gak denger omongannya dia tentang perasaan dia ke gue.

"Udah, lu udah?"

Dia mengangguk.

Seketika air mata yang udah gue tahan dari tadi keluar.

Haruto kaget. "Kenapa tiba-tiba nangis?"

Gue langsung membalikkan badan gue.

"Pliss, gue gak bisa liat muka lu sekarang"

"Pliss, gue gak bisa liat muka lu sekarang"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kenapa?" tanyanya.

"Muka lu tuh bikin gue sedih"

Haruto langsung memberikan sapu tangannya dari belakang.

"Hapus nih air matanya, gue gak mau liat lu nangis sekarang"

Gue segera meraihnya, dan menghapus air mata gue.

"Wah, Haruto bikin orang nangisss"

Suara itu, gue kenal suara itu.

Itu bukannya suara...

"Ai, udah yaa jangan nangis"

Itu suara byounggon??


disarm |  treasure13Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang