Chapter 24

6.1K 316 1
                                    

"a-aku baik2 saja" ucap jennie.

Limariopun membalik tubuhnya menghadap jennie.

Dia menatap gadis berpipi mandu itu, mengingat semua kenangan 4 tahun yang lalu dimana ia dan gadis di hadapannya ini saling menaruh hati.

Perlahan air mata limario jatuh membasahi pipinya.

Limario pov.

Aku menoleh menghadapnya

Rasanya sakit ketika melihatnya lagi.

Kenapa?kenapa harus bertemu lagi?

Teringat, sakit yang kau berikan 4 tahun yang lalu,dimana kau menghianati hati ini ketika ia jatuh terlalu dalam.

Sungguh rasa kecewaku masih ada walau sudah 4 tahun lamanya kejadian itu.

Melupakan tentang kejadian itu?

Tidak.

Tidak bisa.

aku melihatnya dengan mata kepalaku sendiri, masih teringat memori dimana ia menciummu, dan kau? Diam membisu, seakan menerima sentuhanya.

Tak terasa air mataku turun sambil menatapnya, aku menangis tanpa ada suara, masih setia menatapnya.

Iapun langsung memelukku, diapun juga ikut menangis sambil memelukku, tetapi aku tak membalasnya.

"hiks,jangan menangis hatiku sakit melihatnya"

"sungguh aku tak bisa melihatmu menangis sayang, aku sakit, sangat sakit sayang"

"jangan menangis ku mohon aku mencintaimu, maafkan aku"

Tangisanku makin menjadi jadi.

Mendengar itu ia langsung memelukku erat.

"jangan menangis ku mohon, aku tak bisa melihatmu menangis"

Setelah 5 menit, perlahan tangisanku mulai reda, ia pun langsung melepaskan pelukannya dan beralih menatapku dan langsung menghapus air mataku.

"jangan menangis, ku mohon" ucapnya.

Aku bisa melihat tatapannya, tatapan si gadis bermata kucing itu, tatapan yang begitu indah, siapapun melihatnya akan terpesona.

Iapun tersenyum.

"pulang yuk, udah larut malam" ucapnya.

Aku menggeleng.

"kenapa?" tanyanya.

Aku tak menjawab pertanyaannya, aku langsung memeluknya.

"jangan tinggalkan aku" ucap ku.

Iapun memelukku erat.

"aku tak akan meninggalkanmu, aku bersumpah dan aku berjanji, aku akan terus bersamamu sampai akhir hayatku, aku dan kamu selamanya sampai maut memisahkan" ucapnya dan langsung melepaskan pelukannya

Aku menatap bola matanya mencari sebuah ke bohongan.

Tetapi tak ada , yang ada hanyalah kejujuran.

"maafkan aku atas ke........"

Belum sempat dia menyelesaikan ucapanya, aku langsung memotongnya.

"aku tak mau membahas tentang kejadian 4 tahun yang lalu, aku mohon lupakan soal itu" ucapku.

Aku benar2 tak ingin membahas tentang samua kejadian itu, itu membuatku mengingat semuanya yang membuat hatiku hancur kembali.

"baiklah, anggap sja kejadian itu tak ada dalam kehidupan aku dan kamu" ucapnya tersenyum.

Falling In Love <JENLISA> ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang