01. ❛ New Job ❜

12.7K 1.3K 239
                                    

→←


Seorang laki-laki berusia hampir seperempat abad itu berjalan gontai menuju flatnya. Lebih tepatnya flat yang ia tinggali bersama sahabat sejak sekolah menengahnya, Huang Renjun. Laki-laki itu, Na Jaemin, wajahnya tampak kusut begitu pun pakaiannya.

"Aku pulang," katanya setelah membuka pintu flatnya. Ini sudah hampir jam sembilan malam, pastilah Renjun sudah pulang.

"Hei," sapa Renjun yang tengah sibuk dengan laptopnya, mengurus pekerjaan.

"Hei," balas Jaemin terdengar lemah yang membuat Renjun segera menoleh dengan dahi mengernyit. Tidak biasanya karena Na Jaemin adalah laki-laki yang cukup ceria.

"Ada apa? Apa terjadi sesuatu?" Renjun memilih meletakkan laptopnya pada meja kaca di depannya. Laki-laki itu mengambil tempat di sebelahnya. Helaan nafas terdengar kemudian. Renjun semakin khawatir.

"Aku dipecat."

Renjun tak bisa untuk tidak terkejut. Dia memutar tubuhnya agar berhadapan dengan sahabatnya. "Bagaimana bisa?"

"Aku lagi-lagi gagal mendapatkan bahan berita yang menarik dan kau tahu 'kan, kemarin itu kesempatanku yang terakhir. Hari ini aku resmi dipecat."

Dahi Renjun mengernyit. "Lalu kenapa baru pulang jam segini? Oh, tunggu-" Laki-laki berdarah Cina itu mendekat ke arah sahabatnya dan langsung memundurkan wajahnya di detik berikutnya dengan kernyitan di sana.

"Ugh! Kau bau alkohol. Kau minum?"

Jaemin mengangguk sambil memejamkan matanya. "Sedikit."

Renjun tentunya sangat prihatin melihat sahabatnya ini. Padahal pekerjaan ini adalah impiannya sejak sekolah menengah. Tangannya terangkat untuk mengusap lengan laki-laki Na itu.

"Kemari." Dia menarik tubuh yang sedikit lebih besar darinya itu mendekat, memeluknya, mencoba memberikan semangat.

Jaemin membalas pelukan itu dengan erat. Rasanya ia ingin menangis, impian yang sejak dulu ia kejar lepas begitu saja karena dia tidak becus.

"Mau makan ramen? Aku buatkan, ya?"

Jaemin tersenyum lalu mengangguk. Huang Renjun memang sangat mengerti dirinya.

"Pakai dua telur."

Renjun mendengus, tapi kemudian tersenyum kecil. Ia beranjak menuju dapur meninggalkan Jaemin yang senyumnya pudar perlahan sepeninggalannya Renjun.

Dia memejamkan matanya dan menyandarkan kepalanya pada sandaran sofa. "Apa yang harus ku lakukan setelah ini?"

Renjun terbangun dengan aroma manis yang mengisi seluruh flatnya bersama Jaemin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Renjun terbangun dengan aroma manis yang mengisi seluruh flatnya bersama Jaemin. Dia beranjak dari kasur lalu berjalan ke arah dapur mendapati laki-laki itu tengah membelakanginya, memasak sesuatu yang aromanya sangat nikmat itu.

The Actor [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang