-7-

38 5 6
                                    

" Asa??? kamu suka sama anak baru itu?" . Tanya anak laki laki itu.

"Kayaknya dia yang suka Asa" . Rey yang mendengar penuturan itu langsung berbinar.

" Tapi Asa gak suka dia kan??" senyumnya yang begitu lebar langsung memudar berkat anggukan asa.

" Kok ngangguk? Asa suka dia juga? " Nada laki laki itu berubah menjadi memelas.

" Asa suka sama dia. Kan dia ganteng, dia juga baik sama asa. Kata ibu, kalo ada orang baik sama kita , kita gakboleh jahat. Jadi, asa suka sama dialah ". Rey semakin murung mendengar penuturan asa .

" Rey kan ganteng juga, rey juga baik sama asa. Kenapa asa gak suka sama rey aja?? " . Asa yang sedang menyisir rambut barbienya mendadak berhenti dan menggeleng.

" Sebenarnya, asa juga suka sama rey. Tapi kata kak Aya, kak aya udah suka sama rey. Katanya, asa masih kecil. Kak aya udah besar. Orang besar bolehnya suka sama orang besar. Asa udah janji sama kak Aya kalau asa gak boleh suka sama rey lagi."

" Ohh... gitu ya? Boleh gak sih kita suka sama dua orang? " rey bertanya dengan ragu

" Mmm... boleh kayaknya. Kan asa sukanya sama dua orang. Sama rey sama farhan juga." Asa berujar sambil terkekeh.

" Yaudah.. rey suka Asa sama Aya juga" mereka berdua tertawa bahagia.

--------------

Aku tersadar dari lamunan yang mengantarkanku pada kejadian beberapa tahun lalu. Kupandang fotoku berdua dengan rey saat kecil dulu. Aku teringat ucapan rey tadi malam. Apa tadi malam rey mengatakan kalimat cinta? Menembakku? Tapi tidak ada kata kata mau tidak jadi pacarku?. Aku jadi bingung. Setelah ini aku tidak tau harus bagaimana berekspresi didepan rey. Setelah lama aku memandang foto sambil bernostalgia, tiba tiba handphone ku berdering. Aku mendadak gugup. Jantung ku berdegup sangat kencang. Bisa kurasakan ada musik dangdut menggema di jantungku. Wow. Dengan gugup aku menempelkan benda pipih itu ketelinga.

" ha hallo rey? "

" hallo sa. Lo lagi ngapain?"

" mm.. lagi-

"eh tunggu. Aku ulang. Kamu lagi ngapain? " . Aku langsung berlari kedepan cermin. Ucapan rey membuat semua buluku merinding.

" heyy. Masih ada orang gak nih?"

" masih. Kok pake aku kamu ? "

Kudengar rey tertawa.

" kamu lupa kemarin malam ? " . mendadak aku merinding. Kulihat di pantulan cermin pipiku memerah. Lantas aku segera menampar pipiku sendiri.

" ahh. Gaseru kamu . Kayaknya kamu lupa. Yaudah, nanti malam jam 7 aku jemput . Kita pergi. Dan aku akan ulang semuanya. Kamu siap? " baru saja aku akan menjawab tidak. Rey langsung memotong.

" Oh okey. Sampai jumpa nanti malam asa. I love you. "

Aku langsung berteriak kencang dan salto ke atas kasur . Ku jedotkan kepala ku berulang kali ke bantal. Kenapa aku bisa semalu ini? Aku tidak siap. Sebagian hatiku ingin aku mencari alasan agar tidak ikut nanti malam bersama rey. Tapi sebagian lainnya bilang, aku harus ikut. Aku menghela nafas kasar. Sepertinya aku memang harus ikut karena aku juga sudah kangen dengan rey . Ewh.

------------

Aku memandang tubuhku didepan cermin. Dress pink yang kukenakan tampak aneh ditubuhku. Aku berulang kali memutar tubuhku. Sebenarnya aku sudah nyaman dengan sweater dongker ditambah celana jeans dengan sedikit sobek dilutut. Tapi tiba tiba rey mengirim pesan.

From : Abang Rey GANTENG

Sore babe:*. Ingat nanti malem . Jangan pake celana sobek mu itu. See u.

Karena pesan itu, aku kebingungan. Baju apa yang sesuai untuk kencan ku nanti malam. Hah? Kencan? Entahlah. Aku langsung teringat kak Aya. Soal date ngedate kak aya jagonya. Kak aya kan sering ngedate sama bang alif yang mengaku sebagai gebetannya kak aya.

Ku ketuk pintu kamar kak Aya.

" kak aya.... kak ayaaa...........". Pintu kamarnya terbuka. Terlihat wanita cantik dengan rambut ikal tersenyum.

" kanapa sa? ". Aku melenggang masuk ke dalam kamar kak aya.

" mmmm.. kakak sering ngedate kan? " . Kulihat kak aya mengangguk dan melanjutkan aktivitas bermain hpnyaa.

" Biasanya pake dress kan? ". Kak aya menyerngit bingung lalu dia mengangguk lagi.

" Pinjem dress kakak dong..". Kak aya tertawa keras sampai mukanya memerah.

Aku memutar mataku. Aku sudah menduga ini akan terjadi. Kak aya pasti tertawa membayangkan aku yang notabennya selalu tampil acak-acakan, dekil, dan sobek tiba tiba memakai dress.

" kamu mau ngedate ya? Cie.. cie..... Sini aku punya dress lucu. " Kak aya masih tertawa kecil. Menyebaklkan.

Setelah beberapa detik membongkar pakaian. Kak aya menyodorkan dress pink selutut. Ya tuhan!!! Pink!! Warna yang hanya cocok untuk perempuan imut yang lembut. Tapi aku? Jauh dari itu semua.

" hah ? ini? Gak ada yang lain? ". Kak aya menggeleng.

" Yang lainnya kecil. Mana muat sama badanmu yang bongsor.". Kalau bukan kakak sudah kutendang perempuan ini.

" Emang kamu mau kencan sama siapa sih sa? Cie... . ". Aku malu ingin menjawabnya

" sama Rey kak ". Aku menunduk. Namun saat aku mendongak, kulihat ekspresi kak aya berubah murung. Sorot matanya menandakan ia tidak suka. Ya, aku bisa lihat itu. Sepertinya kak aya sadar aku bingung atas perubahan ekspresinya dan langsung kembali ke ekspresi bahagia

" ohh sama rey... Yaudah sana gihh"

---

Setelah cukup yakin dengan penampilanku, aku keluar membukakan pintu untuk rey. Responnya jauh dari ekspetasiku. Bukannya tertawa, ia malah tersenyum menggoda. Matanya juga terlihat sangat hangat. Selema beberapa detik mata kami beradu pandang. Seperti menyalurkan apa apa yang seharusnya disampaikan setelah lama dipendam. Sadar dari dosa, aku langsung mengalihkan pandanganku .

" udah yuk " aku berusaha bersikap biasa saja. Dia membalas uluran tanganku.

Setelah berjalan kira kira 4 langkah rey tiba tiba menarik pinggangku sehingga aku sangat dekat dengannya. Rey berbisik di telingaku.

" Semangat banget hari ini. Kayaknya udah siap banget sampai pake dress cantik gitu. Aku kan Cuma bilang jangan pake celana sobek bukan ganti jadi dress" . Mataku membulat. Reflesk aku langsung mengumpat karena malu

" bangsat ". Rey langsung tertawa terbahak bahak.

Holla?!!!!

963 word LETIH aku tu.... Tapi gapapa deh demi kalian !

Jangan lupa vomment yaaa ;)

Love you readers :*

-

-

-

Salam manis

Sycsa

SincereTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang