Keanehan yang dialami Jieun masih tetap berlanjut. Teman – teman Jieun mulai bersikap aneh, beda seperti biasanya. Mereka selalu mengikuti Jieun kemana pun dia pergi, seakan – akan Jieun adalah ratu dan teman – temannya adalah dayangnya.Jieun tengah duduk di bangku taman sekolahnya, tiba – tiba salah satu temannya datang kepadanya dengan segulung kertas berwarna pink.
“ Jieun-ah, ini untukmu “ Orang itu memberikan kertas gulungan yang tadi ia pegang kepada Jieun. Jieun mengambil kertas itu, lalu menatap temannya itu.
“ Dari siapa? “
“ Baca saja “ Orang itu langsung pergi meninggalkan Jieun.
Jieun perlahan – lahan membuka ikatan pita putih itu, lalu membaca isinya. Ternyata isinya adalah sebuah puisi.
Wajahmu cantik bagaikan dewi Aphrodite
Senyumanmu manis bagaikan cokelat
Kehadiranmu di hidupku
Adalah sebuah anugerah
Tunggu aku …
‘ P ‘Hati Jieun berbunga – bunga saat membaca puisi ini. Puisi yang tiba – tiba datang kepadanya, entah dari siapa. Jieun menggulung kembali surat itu sambil membayangkan orang yang mengirimkan puisi itu kepadanya.
~~ ♡ ~~
Istirahat pun tiba, Jieun sekarang tengah berjalan menuju kantin untuk makan siang. Keanehan pun kembali saat Jieun masuk kedalam kantin. Salah satunya, tidak ada antrian sama sekali. Bahkan tidak ada satu murid pun disana, yang ada hanyalah petugas penjaga kantin.
“ Ibu, saya mau yang itu “ Tunjuk Jieun kearah makanan yang ia inginkan. Petugas itu bukannya memberi makanan itu kepada Jieun, melainkan dia mengambil nampan makan Jieun.
“ Makananmu sudah disiapkan disana “ Petugas itu menunjuk kearah meja yang paling pojok. Jieun menatap bingung petugas itu.
“ Ta-tapi … saya mau “
“ Sudah sana! “ Jieun pergi menuju meja itu dengan perasaan kesal. Bibir Jieun menggerutu penuh kemarahan. Ketika Jieun sudah sampai di meja pojok, dia tertegun saat melihat beragam macam makanan kesukaannya tertata rapi di meja itu.
“ Apa ini? “ Jieun duduk di bangku meja itu dengan tatapan melongo. Dengan tangan yang gemetar, Jieun meraih sumpit logam yang ada disebelahnya dan Jieun memakan makanannya satu per satu dengan lahap.
“ Apa makanannya enak ? “ ujar salah satu pegawai kantin disana. Jieun mengangguk penuh kepuasan.
“ Jieun-ah, ini untukmu “ Petugas itu memberikan segulung kertas berwarna putih kepada Jieun.
Jieun menghentikan aksi makannya, menatap gulungan kertas yang ada di tangan petugas itu. Dia perlahan – lahan mengambil kertas itu dan membukanya. Sama seperti tadi, isinya adalah sebuah puisi.
Hatiku berdegup kencang saat memikirkanmu
Tubuhku salah tingkah saat melihatmu
Bertahun – tahun aku menantimu
Berhari hari aku bersabar untukmu Jieun-ah …
‘ J ‘
“ Ini dari siapa ? “ Mata Jieun berkaca – kaca setelah membaca puisi itu.
“ Saya tidak tahu orang itu siapa. Dia hanya meminta tolong kepada saya untuk memberikan ini kepadamu “ Petugas itu meninggalkan Jieun sendirian di mejanya.
Jieun melirik kearah jam tangannya, 3 jam lagi dia akan menemui Jimin. Jieun bergegas pergi dari kantin, menuju kelasnya untuk berisitirahat.Jieun menikmati waktu istirahatnya ini, di temani dengan novel dan hot choco. Hingga sebuah drone tiba – tiba masuk kedalam kelasnya. Mengejutkan semua orang yang
berada disana.Drone itu perlahan – lahan mendekat kearah Jieun. Jieun melihat drone itu semakin lama semakin mendekat kepadanya. Drone itu membawa sebuah gulungan berwarna pink
diatasnya. Jieun mengambil kertas itu dan membacanya.Kurasa ini waktunya
Waktu untuk memberitahukan mu
Kalau aku …‘ M ‘
“ Huh? Kenapa berhenti disini? Mana lanjutannya ? “ Jieun membolak balikan kertas itu, berharap ada lanjutannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
1. U & I [✔]
RomanceJieun dan Jungkook, dua orang sahabat yang terpisah selama 15 tahun lamanya. Akhirnya bertemu lagi setelah sekian lamanya. Tapi kebahagiaan itu seketika sirna, saat kedua orang tuanya menjodohkan mereka berdua. Keputusan yang tiba - tiba masuk kedal...