24

1K 125 11
                                    

“ Jungkook-ah, ayo makan. Sudah seharian kamu tidak makan “ Jessica membujuk Jungkook yang hanya duduk terdiam di ranjang. Jungkook menggeleng.

“ Sedikit saja “ Bujuk Jessica lagi, sambil menempelkan sesendok nasi ke mulut Jungkook.

“ Nanti saja, aku lagi malas makan “ Jungkook memalingkan wajahnya dari Jessica. Merebahkan dirinya di ranjang.

Jessica menghela nafas. Semenjak kemarin malam, wajah Jungkook selalu murung. Dia tidak mau keluar dari kamarnya, tidak mau makan dan minum. Yang dia lakukan hanyalah terpuruk di ranjangnya.

“ Jungkook-ah, bagimana kalau kita berenang? “ Jessica menawarkan, sambil menggandeng tangan Jungkook. Jungkook menggeleng.

“ Nonton bioskop? “ Jungkook menggeleng.

“ Bagaimana kalau kita ke taman bermain? sambil menikmati bunga sakura! “
Jungkook tersenyum lahit saat Jessica menyebut bunga sakura, seketika Jungkook ingat dengan janjinya dengan Jieun yang belum ia tepati. Penyesalan kembali datang kepadanya. Perpisahan ini benar – benar membuat Jungkook terpuruk dengan kesedihan.

“ Aku … ingin sendirian untuk sementara ini “ Jungkook menutupi seluruh tubuhnya dengan selimut.

Jessica menjauhkan dirinya dari Jungkook. Dia paham sekali dengan kondisi Jungkook saat ini. Dia pasti merasa kehilangan setelah di tinggal Jieun. Hati Jessica kaut dengan keresahan. Apa mungkin Jungkook sudah mulai mencintai Jieun?. Pertanyaan itulah yang menempel di hati Jessica.

Jessica tak mengira kalau Jungkook akan sesedih ini setelah ditinggal Jieun. Dia kira Jungkook akan merasa senang dan bebas, karena akhirnya Jungkook bisa kembali kepadanya. Namun semua itu salah. Kebahagiaan yang didambakan Jessica ternyata salah. Bukannya merasa bahagia, melainkan hati Jungkook terpuruk. Dia kehilangan semuanya. Nafsu makannya, kebahagiaannya, senyumannya. Semua itu telah hilang bersama Jieun.

“ Jungkook-ah … Apa kamu sangat mencintainya? “ Air mata Jessica menyembur keluar.
Jungkook membalikkan badannya menghadap Jessica, memandang wajah Jessica yang dibasahi dengan air mata. Kali ini Jungkook tak merasa bersalah dan kasihan kepada Jessica. Dia mengedipkan matanya, lalu memalingkan pandangannya dari Jessica.

“ Kamu mencintainya kan?!! “ Bentak Jessica.

Jungkook menghembuskan nafasnya, dengan tubuh yang lemas. Jungkook berjalan menghampiri Jessica. Jessica menatap Jungkook dengan mata berkaca – kaca. Jessica membentangkan tangannya dan hendak memeluk Jungkook, tapi Jungkook menepisnya.

“ Jangan sentuh aku “ Ujar Jungkook, suaranya serak beda dengan biasanya.

“ Benarkan apa kataku, kamu mencintainya kan! “ Jungkook terdiam saat Jessica menanyakan pertanyaan itu.

“ Jungkook-ah, tolong .. lupakan Jieun! Dia sudah menyerahkan dirimu kepadaku! Jadi lupakan saja dia! “ Bentak Jessica.

Mata Jungkook terbelalak saat mendengarkan Jessica. Jadi alasan Jieun meninggalkan Jungkook, hanya karena Jieun menyerahkan Jungkook kepada Jessica. Bukan karena benci dan keinginan Jungkook.

“ Jieun … memberikan cincin ini kepadaku, karena dia tahu kalau aku mencintaimu Jungkook-ah! … Jadi tolong lupakan dia … dia sudah merelakanmu demi aku “ Air mata tak henti – hentinya membasahi wajah Jessica.

Jungkook terdiam sesaat, dia tak menyangka kalau Jieun akan sebegitu teganya menyerahkan dirinya kepada Jessica. Hal ini bukan berarti Jungkook membenci Jessica, tapi karena Jungkook merasa bahwa selama ini, Jieun ternyata tak pernah mencintainya.

Semua kebaikan dan kasih sayang yang Jieun berikan kepadanya hanyalah omong kosong belaka. Kaki Jungkook terasa lemas. Semua kenangannya dengan Jieun seketika tertera di pikirannya. Senyumannya, kasih sayangnya, dan perhatiannya. Sekarang terasa pahit bagi Jungkook.

1. U & I [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang