Mr. Donghae bergerak gelisah di depan pintu gerbang. Berkali-kali kepalanya menjulur ke arah jalan, menunggu kedatangan tuan mudanya.
Hingga deruman motor dari ujung jalan membuat lelaki dengan usia yang hampir menyentuh kepala tiga itu menghela nafas lega.
Chanyeol mengernyit melihat Mr. Donghae menunggunya di depan gerbang. Perlahan ia memelankan laju motornya hingga berhenti di dekat asistennya itu.
"Tuan muda," panggil Mr. Donghae menunduk hormat.
Chanyeol melepas pegangannya dari stang motor, menahan kendaraan berat itu dengan kedua kakinya, "kenapa?"
"Maaf tuan, tapi kami kehilangan lokasi nona Yoona."
"HAH??"
Chanyeol tersentak. Ia segera memutar kunci dan mematikan mesin motor.
"Kenapa bisa?" tanya cowok itu terburu-buru.
"Tadi pukul 15.45 nona muda terdeteksi di bandara, tuan. Hingga sekarang kami masih berusaha mencari koordinat terakhir dimana ponsel nona Yoona berada."
Chanyeol mendecak, ia mengeluarkan ponsel dan menelpon seseorang.
"Ha—"
"Yoona lagi sama lo?" tembak Chanyeol langsung tanpa berminat menjawab salam yang diucapkan Ms. Jessica dari seberang.
"Tidak, tuan muda. Nona sedang pergi dengan tuan Taehyung. Tadi tuan—"
"TAEHYUNG?!?"
"I—Iya. Iya, tuan," Ms. Jessica tergagap mendengar nada Chanyeol yang seketika meninggi mendengar nama Taehyung disebutkan.
"Ck!"
Tuan muda itu mendecak geram. Segera ia memutuskan sambungan dan kembali menelpon seseorang.
"Lacak dimana Kim Taehyung sekarang!" suruhnya dengan nada marah. Tangannya terkepal erat. Bahkan Mr. Donghae tak berani mendekat merasakan aura mencekam menyelimuti tuan mudanya.
"APA?! TAEHYUNG GANTI NOMER?"
Emosi Chanyeol makin memuncak. Pemuda itu menghantamkan kepalan tangannya ke bagian depan motor. Dengan wajah memerah ia melemparkan ponselnya ke arah Mr. Donghae. Untung asisten pribadi itu sudah hafal tabiat tuan mudanya. Jadi, ia maju dan menangkap lemparan ponsel bernilai puluhan juta itu dengan sigap.
"Hubungin FBI! Cari keberadaan Taehyung di semua negara!" suruhnya dengan emosi makin tak terkendali. "Berani banget si bangsat bawa kabur Yoona gue!"
"CEPET!"
Mr. Donghae termundur kaget. Ia segera menunduk hormat dan berlalu pergi, menjalankan perintah mendesak dari si tuan muda.
Lo berani main-main sama gue, Kim Taehyung? Lihat aja! Lo bukan tandingan gue!
/ /
Taehyung menoleh ke arah Yoona yang tertidur sambil menyandarkan kepala ke bahunya. Tangan kanan pemuda itu terulur menyentuh rambut Yoona, menyingkirkan helaian rambut tipis yang menghalangi wajah cantiknya.
Sementara jari jemari tangan kirinya menggenggam erat telapak tangan Yoona.
Taehyung menghela nafas pelan.
"Sorry, Na. Gue terpaksa pake jalan ini," pemuda itu memiringkan kepala, mengamati lekukan wajah cantik gadis yang tertidur dibawah pengaruh obat bius disampingnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Proelium
FanfictionIt's gonna be their proelium. There's gonna be a fight. For the pride. For the dignity. For the love. So, who's gonna be the winner?