Biasanya ketika ia berkunjung ke kamar ini, akan ada saja celetukan bodoh nan konyol terlempar dari mulutnya atau mulut si empunya kamar. Tapi kali ini, ketika pintu terbuka, si nona muda tengah berbaring telungkup dengan pandangan kosong menatap jendela.
Taehyung menghela nafasnya. Tadi saat ia datang, asisten Yoona langsung menceritakan apa yang terjadi hari ini padanya. Ms. Jessica juga mengadu karena sepulang dari sekolah, Yoona terus mengurung diri di kamar dan enggan menyentuh makan siangnya.
Akhirnya pemuda itu meminta semua menu makan siang diantar ke kamar si nona muda.
Dan disinilah ia sekarang, ikut terluka hatinya melihat gadis yang biasanya riang menyambut kedatangannya itu malah melamun menghadap ke arah luar.
Taehyung menganggukkan kepalanya pelan, tangannya bergerak mengambil alih dorongan yang berisi berbagai macam menu makan siang yang sudah disiapkan oleh kepala pelayan di rumah keluarga Im.
Seolah tak terusik, Yoona masih belum bergerak di tempatnya. Satu tangannya ia letakkan di bawah dagu, menyangga kepalanya sementara satu tangan lain memainkan selimutnya. Wajahnya murung, redup, dan Taehyung makin merasa kasihan pada gadis itu.
Ia akhirnya menghela nafas pelan dan berlari melompat ke atas kasur, mendaratkan badannya ke samping gadis itu.
"WOY! Ngelamun ae. Kesambet entar lo!"
Teriak Taehyung dengan suara riang dan menggoyang-goyangkan tangannya heboh ke hadapan wajah Yoona.
Biasanya Yoona dalam kondisi normal akan merespon dengan memukul bahu, tangan atau bagian tubuh manapun yang bisa terjangkau tangan mungilnya. Tapi kali ini respon Yoona hanya sebuah lirikan singkat sebelum menggeser tubuhnya menjauh dari Taehyung.
Pemuda itu tak kehabisan akal. Ia memegang kepala Yoona dengan kedua tangannya dan menunjukkan dorongan yang berisi menu makan siang menggiurkan itu disertai decapan lezat.
"Kuy makan. Udah repot-repot gue bawain tuh dari bawah. Capek tangan gue huhuhuu"
Yoona kali ini menoleh ke arahnya, "tinggal pake lift," jawabnya singkat.
Taehyung menggelengkan kepalanya dan mendelik, "HE! Gue naik pake tangga, Na. Hargain napa."
Yoona masih diam di tempatnya, menatap Taehyung dalam diam, sedang tak berminat meladeni celotehan pemuda itu. Ia menelungkupkan kepalanya, menempelkan wajahnya ke atas kasur dengan enggan.
Taehyung yang melihat itu kembali menarik nafas pelan.
"Yuk makan yuk," Taehyung mengulurkan tangannya, menyisir rambut Yoona lembut dan dengan suara setengah memelas, menunduk ke dekat Yoona, "Gue laper nih."
Gadis itu menggeleng pelan.
"Makan abis itu gue beliin ice cream, kay?" bujuk Taehyung mulai mengeluarkan jurus pamungkasnya.
Pemuda itu tahu, Yoona sangat suka sekali dengan ice cream. Ia yakin Yoona tidak akan menolak tawarannya.
Tapi diluar dugaan, gadis itu kembali menggeleng. Memalingkan wajahnya ke arah lain dan bergumam pelan, "gue gak laper."
Taehyung tak menyerah. Ia melompat kali ini ke sisi Yoona yang lain dan membanting tubuhnya ke atas kasur. "Jangan gini terus dong. Dari tadi lo belum makan kan?" tangannya terangkat menumpu dagu, membentuk flower pose disamping wajah Yoona tepat. "Makan dikit ya, gue suapin, mau?"
Yoona kembali menggeleng.
"Naa.. Gue jadi ikutan sedih nih," rengek Taehyung akhirnya. Ia mengambil salah satu boneka beruang di dekat Yoona dan menumpukan dagunya ke atas perut si boneka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Proelium
FanficIt's gonna be their proelium. There's gonna be a fight. For the pride. For the dignity. For the love. So, who's gonna be the winner?