1 3

1.2K 282 88
                                    

Pagi itu Chanyeol terbangun dengan kepala yang berdenyut hebat. Pandangannya mengabur, membuat ia menggeram tertahan dengan kedua tangan memegangi masing-masing sisi kepala.

Pemuda itu tak ingat berapa botol alkohol yang ia tenggak tadi malam di private bar miliknya.

Chanyeol bangkit dan duduk menyandarkan punggungnya ke headboard kasur. Perlahan suasana kamarnya mulai terlihat jelas. Dan rasa sakit di kepalanya kembali terasa diiringi dengan rasa sakit di bagian wajahnya.

Pemuda itu mendecak dan meraba bagian pipinya yang terasa bengkak. Sial! Sakit sekali!

Lama Chanyeol terdiam, mencoba mematikan rasa sakit yang mendera kepalanya. Dan melemaskan bagian rahangnya yang masih terasa lebam bekas tonjokan si bajingan Taehyung tempo hari.

Ingatan Chanyeol mulai bekerja. Potongan demi potongan kejadian mulai bersliweran di kepalanya.

Perkelahiannya dengan Taehyung di kamar Yoona, lalu wajah sedih Yoona ketika ia tinggalkan. Setelahnya ia yang masih bertahan dengan gengsinya, berkali-kali menanyakan keadaan Yoona pada Mr. Donghae, yang dijawab dengan gelengan kepala. Dua hari selanjutnya Chanyeol enggan masuk sekolah, ia tak tahu bagaimana menghadapi Yoona nantinya tanpa terus terpikir caranya melukai gadis itu.

Dan juga si Seo Joo Hyun. Perempuan licik yang ternyata memang mendekatinya karena alasan tertentu.

Jati diri perempuan itu akhirnya terungkap setelah Mr. Donghae datang menghadap sambil membawa tablet milik asisten ibunya.

Chanyeol menaikkan alis, bertanya ketika Mr. Donghae mengulurkan tablet itu ke arahnya.

"Nyonya besar menitipkan ini untuk tuan."

Dengan penasaran, Chanyeol meraih iPad dari tangan Donghae dan menggerakkan jarinya ke atas layar. Disitu terpampang file manager dengan hanya terdiri atas satu folder.

Pemuda itu menekan kotak folder dan muncul beberapa screenshot percakapan yang membuatnya makin penasaran.

Selanjutnya Chanyeol dibuat terkejut dan marah membaca rangkaian pesan yang ternyata hasil penyadapan percakapan antara Seohyun dengan seseorang yang bermarga sama dengan perempuan itu.

Tangan Chanyeol kembali terkepal.

Kesal karena terus terpikirkan hal itu, Chanyeol bangkit dari posisinya dan meraih handuknya dengan kasar.

Damn, Seo Joo Hyun! You go away!

/ / /

"Kenapa muka lo, nyet?"

Sehun berteriak kaget melihat Chanyeol dengan wajah lebam muncul di ruang tamunya.

Irene yang kebetulan ada disana juga sama terkejutnya. Perempuan itu segera memanggil salah satu maid di rumah keluarga Oh dan meminta es batu serta lap untuk mengkompres luka Chanyeol.

"Lo kenapa? Berantem sama siapa? Kok bisa kayak gini?"

Chanyeol melengos. Tak berniat membalas ucapan khawatir Irene dan membanting tubuhnya, duduk di sofa samping Sehun. Irene ikut mendekat, mengulurkan tangannya ke arah dagu Chanyeol dan mengarahkan wajah babak-belur pemuda itu menghadapnya.

Chanyeol menggeleng pelan. Melepaskan tangan Irene dan menyenderkan punggungnya ke sofa.

Sehun yang memperhatikan gerak-gerik pemuda itu jadi mendecak, "lo diapain dah Chan bisa bonyok begitu?"

Chanyeol memilih tetap diam dan memejamkan matanya. Niatnya pergi ke rumah Sehun untuk menenangkan pikiran, bukan untuk diinterogasi seperti ini. Ck!

ProeliumTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang