1 4

2.6K 288 127
                                    

Suara deringan ponsel yang berasal dari dekat Sooyoung membuyarkan lamunan Chanyeol. Semua mata tertuju pada gerakan gadis jangkung itu yang meraih ponsel dan mendekatkannya ke telinga.

"Halo?"

"APA?"

Sooyoung histeris.

"Bentar-bentar! Lo serius, Na?" mata gadis itu mendelik lebar dengan tubuh menegak sempurna di sofa. 

Sooyoung melirik sekilas ke arah Chanyeol yang memandanginya dengan kening berkerut. Seolah bertanya siapa 'Na' yang ia maksud.

Gadis itu kembali bertanya dengan terburu-buru, "lo mau pindah? Kapan? Kemana?"

Tubuh Sooyoung melemas mendengar jawaban dari seberang telepon. Raut gadis itu mendadak keruh dengan kepala yang menyandar pasrah ke sofa.

Membuat Chanyeol ikut was-was dan penasaran apa yang sedang terjadi sebenarnya. Pemuda itu berdoa di dalam hati semoga yang membicarakan pindah itu bukanlah Yoona. Tapi siapa lagi yang punya panggilan 'Na' selain Yoona?

"Gue sedih sih, lo bilangnya mendadak gini," ada jeda yang digunakan Sooyoung untuk menarik nafas panjang. "Tapi jika menurut lo ini yang terbaik, gue dukung apapun keputusan lo," lanjutnya dengan suara terdengar berat lengkap dengan helaan nafas dan ekspresi kecewa yang menghiasi wajah gadis itu.

Hati Chanyeol makin tak karuan. Keningnya menyatu mencoba memproses setiap kata-kata yang keluar dari mulut Sooyoung. Tapi ia tetap tak menemukan jawabannya.

"Ati-ati ya. Kabarin gue kalo udah nyampe."

Ponsel sudah dijauhkan dari telinga Sooyoung, tapi raut wajah gadis itu masih nampak keruh. Satu tangannya naik memegangi sisi kepala. Berkali-kali tarikan nafas panjangnya terdengar, membuat semua yang ada di ruangan jadi ikut merasakan kegundahan gadis itu.

Irene yang pertama memberanikan diri untuk mendekat. Gadis itu duduk di samping dan menyentuh lengan Sooyoung perlahan. Bertanya dengan nada penasaran, "Yoona mau pindah? Kemana?"

Sooyoung masih dengan raut muka tak bersahabat menggigit bibirnya pelan, berkata dengan nada lemas, "dia mau pindah ke California."

"HAH?!"

"KAPAN?!"

Sooyoung menoleh ke arah Sehun dan Irene yang berteriak nyaring dengan kompak.

"Kok gak ngabarin kita?" tanya Sehun memperotes.

"Dia nitip salam kok buat kalian," jawab Sooyoung pelan lalu mengalihkan pandangannya ke sosok disamping Sehun. "Kecuali..." tatapan mata gadis itu lurus menatap Chanyeol tajam.

Chanyeol yang ditatap seperti itu jadi memalingkan wajahnya. Hatinya terasa tak karuan. Ia kembali bertanya di dalam hati. Beneran Yoona pindah gara-gara gue?

"Terus dia pindah sekolah?"

"Hmm. Ikut Taehyung," sahut Sooyoung menjawab pertanyaan Irene.

"Yah, gak seru dong kalo jauh-jauhan gini," seru Irene ikut merasa kecewa. Walaupun baru kenal beberapa tahun belakangan, gadis itu sudah menganggap Yoona dan teman-teman Sehun yang lain juga sahabat dekatnya.

Ia menyayangkan keputusan Yoona yang tidak memberitahu mereka soal kepindahannya yang mendadak ini.

"Happy now?"

Sooyoung bertanya dengan nada tajam. Meskipun tidak terselip nama, tapi semua yang di ruangan itu tahu untuk siapa pertanyaan itu dilontarkan.

"Yoona udah nyerah dan dia berniat pergi dari kehidupan kita. Itu semua gara-gara keegoisan lo."

ProeliumTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang