Jisung auto diem pas denger cerita dari Changbin. Pantesan Minho gaada disini. Tapi, entah kenapa itu semua bikin Jisung gak percaya. Enggak, Lia gak mungkin selingkuh.
Jisung yakin banget.
"Terus, gak lama mereka putus, Minho kecelakaan. Sekarang masih di rumah sakit, nih gue baru balik dari sana"
Sepertinya alasan Minho gaada di warung karena Minho kecelakaan, bukan lagi sedih. Minho bukan Jisung yang kalo sedih pasti bakal ngurung diri di rumah.
Minho lagi sedih itu pasti nyusahin temen. Mabok-mabokan, ngamuk di apartemen, yang pastinya bikin susah yang lain.
"Jin, anterin gue kesana"
Hyunjin mah iya-iya aja. Kasian juga dia sama Jisung. Bingung harus percaya Lia atau Minho.
"Tapi, kita ke rumah Lia dulu"
"NGAPAIN?!"
"Gue pengen denger penjelasan Lia"
"Udah hampir 2 minggu, Sung. Dia gak mungkin masih mikirin itu"
"Lo ngeremehin sahabat gue?!"
Hyunjin auto kicep. Setelah perdebatan kecil itu, Hyunjin akhirnya ngalah dan memilih mengikuti Jisung buat ke rumah Lia.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Lia memandang satu kotak bekal yang ada di depannya. Yuna memandangi Lia yang sekarang kelihatan pucat.
Jujur, Yuna ngerasa sedikit kehilangan. Kalo biasanya Yuna bakal berantemin hal kecil sama Lia, sekarang Lia ngomong aja jarang.
"Ka, lo istirahat gih. Biar gue yang anterin kesana, sekalian sama ka Jeongin"
Lia gak nyahut.
"Dia sekarang sama Sakura, Yun. Gaada gunanya gue nganter makanan"
Lia membuka kembali tutup bekal itu, kemudian ngebuang isinya.
"NGAPAIN DI BUANG?!"
Yuna pengen ngumpat aja. Padahal daripada di buang, mending di kasih ke dia.
Tapi, dia gak tega pas liat muka Lia yang pucet banget.
Baru beberapa langkah Lia jalan, tubuh kurus itu ambruk dan bikin Yuna panik.
