Sakura terkejut saat Minho melepaskan pelatuknya ke sembarang arah. Menandakan kalau dia tidak main-main untuk membunuh Sakura saat itu juga jika Sakura tidak mendengarkannya.
Suara yang di hasilkan tidaklah kecil, hal itu sampai membuat beberapa pihak rumah sakit langsung mencari asal suara.
"Lino...kamu— tega banget"
"TEGA?! LO BILANG TEGA?! TERUS YANG LO LAKUIN KE LIA APA?!"
Sakura sekali lagi tersentak karena bentakan Minho. Jaebum yang baru aja datang buat nginap membuka pintu dan kaget melihat keadaan kamar inap anak nya yang kacau.
"Halo pak"
"LINO JANGAN!"
Minho tidak mendengarkan teriakan panik dari Sakura.
"LO HARUS DAPET HUKUMAN SAKURA! LO BIKIN GUE KEHILANGAN LIA!"
Jaebum melihat kearah ranjang anaknya. Dadanya terasa sesak saat melihat tubuh Lia yang terlihat tidak berdaya. Langkahnya membawa pria itu mendekati ranjang Lia.
Membuka bantal yang menutupi wajah Lia.
Matanya memanas. Pandangannya kosong.
Sakura memperhatikan Minho yang tengah fokus dengan hp nya. Dengan gerakan kilat, Sakura mengambil pistol yang ada di tangan Minho dan membalikkan keadaan.
"SAKURA!"
"TETAP DISANA!"
Setelah mengatakan itu, Sakura langsung berlari kearah luar. Minho merutuki kakinya yang masih dalam masa pemulihan. Kakinya lemah, tidak bisa mengejar Sakura.
Minho terduduk di lantai. Bahunya bersandar di lemari besi sambil menatap tubuh Lia. Jaebum juga tidak kalah menyedihkannya.
Kedua pria itu menangis di tempat hingga ada dokter yang datang.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
