Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Sekolah udah hampir sepi. Iya soalnya udah jam set 6 lewat. Ekskul juga udah hampir selesai semua.
Minho sekarang lagi ngambil motornya setelah berhasil modus ke Lia dengan cara pura-pura ikutan latihan paduan suara.
Sesekali dia juga nge godain Lia yang bikin cewe itu kesel sendiri.
Setelah berhasil memasukkan helm ke kepalanya, Minho langsung tancap gas buat ke kampusnya lagi. Dia ada jadwal kuliah jam 6 dan baliknya sampe jam 7.
Tapi, kayanya dia harus bolos kuliah pas liat Lia ada di depan gerbang.
"Halo"
"KenapaNo?"
"Da, titip absen ya. Gue ada urusan mendadak nih"
"SERIUSAN? ADAHALPENTINGNIH PADAHAL"
"Makasih"
Setelah ngomong gitu di telpon sama Dahyun, Minho langsung jalan in motornya terus berhenti samping Lia.
"Lagi ngapain?"
Lia udah mau teriak kalo gak liat siapa yang nyapa. Kaget dia tuh.
"Kek setan ya lo. Dimana-mana"
"Eits, awas nanti suka"
"Bacot amat"
"Lagi ngapain?"
"Nunggu angkot"
"Lah, mana ada angkot jam segini"
"Yaudah"
Keadaan hening sebentar. Lia masih lirik-lirik ke jam tangannya. Takut pulang kemaleman. Gini-gini Lia juga takut sama keadaan malam hari. Bukan takut sama malamnya, tapi ya you know lah Jakarta.
"Pulang sama gue yuk?"
Itu Minho yang ngajak.
"Gausah"
Lia kayanya udah rada lembutan kalo di baikin sama gak di jahilin. Tapi, Minho lebih suka pas Lia lagi kesel. Ucul ucul gitu katanya.
"Lo mau nunggu disini sampe malem?"
"Gue aja gak tau nama lo, gimana gue mau numpang"
Minho ketawa. Ganteng parah. Lia hampir goyah kalo aja gak inget kejahilan Minho sama dia beberapa hari ini.
"Nih, kenalin Nama Gue Minho Alfian Syaputra. Panggil gue Alfian"
Lia mengernyit, kemudian mengalihkan pandangannya.
"Udah tau nama gue kan? Naik cepetan"
"Gak"
"Naik, atau gue yang angkat?"
Minho masang senyum mesum gitu. Lia merinding sendiri jadinya.
