Pemuda itu mengunyah kudapannya lambat. Saat ini, dia tengah duduk di meja makan, lengkap dengan satu kotak biskuit didepannya. Tangannya menggantung, memegang satu buah biskuit didekat bibirnya. Pandangan pemuda itu menerawang jauh. Sesekali tangan kirinya yang bebas, menggaruk dagunya yang tidak gatal.
Taehyung, pemuda itu sedang berpikir keras. Mencoba mengumpulkan ingatanya yang sudah agak melayang sana-sini. Keningnya berkerut dalam. Memberi perintah kepada otak untuk segera menemukan petunjuk.
Namun sekuat apapun dia inginkan, sepertinya ingatanya memang sudah hilang.
'Jennie, siapa sih?'
Tangannya melemas, kepalanya ia benturkan ke meja. Taehyung merengek sebentar, sebelum akhirnya mendongak dan menghirup udara kuat.
"MA!! AKU DULU PUNYA TEMAN PEREMPUAN NGGAK?!"
pyarr...
"TAEHYUNG! DIEM!! MAMA LAGI MASKERAN!!" balas sang mama, tak kalah nyaring.
Taehyung mendesah, kembali membenturkan kepalanya.
"Aaarrgghh! Jennie sialan." desisnya menyalahkan Jennie, yang jelas-jelas tidak ada di sekitarnya.
Tapi yang jelas. Taehyung kini sedang bingung. Dan penyebabnya adalah Jennie. Kim Jennie, yang tiba-tiba muncul dihadapannya saat di halte bus. Dan gadis yang tiba-tiba mengaku jadi teman masa kecilnya.
"Argh! Apa-apaan kau Kim Taehyung. Seharusnya kau diam saja, kenapa malah memikirkan gadis itu, sih. Sial." rutuknya.
Taehyung mengambil hapenya yang tergeletak diatas meja. Jemarinya bergerak lincah, sesaat dirinya berpikir, sebelum menekan nama 'Jimin' dilayar itu.
|Taehyung: Jim.
| Jimin: Wae?
Taehyung baru saja akan mengetik balasan untuk Jimin, namun Jimin sudah mendahuluinnya.
| Jimin: Aku sibuk Tae, jangan ganggu. Mian :)
Taehyung berdecak, selalu saja begitu. Setiap dia mengirim pesan, balasan Jimin selalu sama. Memangnya kenapa kalau Taehyung menggangunya sebentar? Tidak boleh?
Tapi Taehyung memang pantas mendapat balasan seperti itu. Taehyung tidak hanya mengganggu Jimin satu atau dua kali, tapi berkali-kali. Mungkin itu alasan mengapa Jimin selalu mengatakan sibuk jika Taehyung mengirim pesan.
Ingat, Taehyung itu kekanak-kanakan. Jadi mungkin dia akan mengetik sesuatu dengan panjangnya dan tak pernah berhenti. Jika memang tidak ada yang benar-benar membuatnya berhenti.
Dengan kesal Taehyung mengambil satu potongan biskuit lagi dan mengunyahnya kasar. Membanting pelannya hapenya. Kembali diam dengan tatapan mencoba mengingat-ingat potongan memori masa lalu saat dia masih kecil.
Mencoba mengingat kembali, apakah dia memang mempunyai teman perempuan yang bernama Jennie. Namun, pada akhirnya dia menyerah. Mengambil hapenya kesal, dan beranjak dari kursi. Melangkah gontai menuju kamarnya.
Bersiap tidur dengan bayang-bayang wajah Jennie yang menggerayangi otaknya.
Berbeda tempat tetapi berlatar waktu sama. Jennie kini sedang menonton layar televisi bersama sang nenek. Bisa dibilang hanya nenek Hwa-in yang menonton acara itu. Jennie mana mau menonton siaran yang memunculkan sosok juru masak dengan segala perlengkapannya disana. Menurut Jennie, siaran memasak itu membosankan, apalagi di malam hari begini.
Jennie memilih menundukkan kepalanya yang menghadap langsung ke layar mini hapinya. Lebih baik bermain media sosial daripada menonton acara memasak.
Jika bisa, gadis itu mungkin sudah tidur saat, melihat mulutnya selalu menguap. Tapi karena neneknya yang minta ditemani, Jennie bisa apa. Hanya pasrah saja, saat tubuhnya siseret kesofa depan televisi.
"Jen, besok kau sekolah jalan kaki saja," Kata nenek Hwa-in dengan tiba-tiba. Jennie lantas mendongak dan mengangkat alisnya. "agar kakimu panjang."
Jennie mengumpat dalam hati. Mendelik meandang neneknya yang kini terkekeh geli.
"Ck, halmeoni, kakiku ini spesies langka. Banyak yang iri terhadapku. Jadi halmeoni diam saja." balas Jennie membela sang kaki.
Kesal saja, tidak disekolah tidak dirumah. Sama saja ada yang mengatainya pendek, walau secara tidak langsung. Tapi itu membuat Jennie harus menahan mati-matian untuk tidak memukul orang itu. Apalagi ini nenekny sendiri.
'huh, kesabaranku memang tinggi.'
Jennie mendengus, kembali bermain dengan layar ponselnya. Sebuah notifikasi membuatnya ingin membanting hape sekarang juga.
| Jimin : Hei, lamban. Kuharap besok kau datang tepat waktu, dengan kaki kurang kalsium mu itu. ^o^
| Jennie : NGACA!!! KAU JUGA PENDEK.
Kesabaran mu sudah habis, wahai gadis cantik.
Mwehehe
KAMU SEDANG MEMBACA
YELLOW CARD | ✔️
Fanfiction[Completed] Taehyung yang selalu diikuti cewek cantik yang ngaku-ngaku jadi teman masa kecilnya. Gadis bermata kucing, yang pada dasarnya suka sama dia. "Aku nggak punya teman cewek!" BTS/BLACKPINK fanfiction [TaehyungxJennie] ©2019 gogoayo