Di base camp anak bangtan, keadaan begitu ricuh. Ribut sana-sini. Jin dan Yoongi, pemuda tertua diantara lainnya duduk di pojok ruangan dengan setumpuk buku didepannya. memang kedua orang itu masih mengalami masa-masanya ujian ketat untuk bisa masuk universitas. Siceria Heoseok kini tengah mengganggu Namjoon yang mengerjakan tugas minggu depan.
Sedangkan ketiga maknae, memilih menonton film horor di handphone milik Taehyung. Suara jeritan dari ketigannyalah yang membuat suasana base camp benar-benar berisik. Apalagi suara Jimin yang paling melengking.
"ARRGGHHHH!! JANGAN KESITU BODOH!"
Teriakan Jimin menggema saat adegan tokoh utama mengikuti sekelebat bayangan disana. Memang, tokoh utama di film horor itu selalu dibuat memiliki tingkat keingintahuan yang lebih.
Kedua hyung tertua yang sedang fokus-fokusnya pada huruf dan angka, berdecak keras dan memicingkan mata kearah Jimin. Diikuti Namjoon yang menggeram tertahan karena terganggu. Jimin yang tidak menyadari hanya acuh dan kembali menonton. Jin dan Yoongi kembali pada buku tebal masing-masing.
Jungkook mengetuk-ngetuk jari pada kedua gigi kelincinya. Ketiga pemuda yang tengah fokus pada layar mini itu, sedikit gelisah. Adegan dengan musik yang sedikit demi sedikit semakin mengeras, menandakan sesosok menyeramkan akan muncul.
Disana pemeran utama berjalan seorang diri dibalik dinding dengan tangan meraba-raba, mengikuti bayangan yang kian menjauah ketempat yang semakin gelap. Suara langkah kaki, membuat lakon utama menghentikan aksinya. Gadis itu berhenti bergerak dan menoleh perlahan-lahan kearah kiri. Tangannya menapak pada dinding.
Belum sempat menoleh sepenuhnya, sebuah tangan menyeret kakinya hingga gadis itu menjerit dan akhirnya tersungkur.
"Haaa!! Ada apa, ada apa."
"Stt.." intrupsi Taehyung kepada Jungkook.
Kembali gadis itu ingin berdiri, tubuhnya sedikit limbung. Terlihat disana dia merasakan bulu kuduknya meremang. Dengan berani gadis itu menolehkan kepala kearah kiri. Lagi. Dan backsound film muncul bertambah keras dan akhirnya,
"HAAAAAAAAAAAAAAAAHHHHHHHH!!!!"
"WOOOOOOOOOOOOOOOOOHHHH"
"WAAAAIIIISSSSSS!! JINJAAA!! OOOOO"
Benda persegi itu terlempar begitu saja. Tangan Taehyung refleks memeluk tubuh Jungkook, begitupun sebaliknya. Jimin yang paling penakut, kini sudah tengkurap didekat sofa dengan memejamkan mata.
"Sialan, kalian sialan. Kalian itu jangan berisik bisa tidak, sih? Badan sudah besar, tapi kelakuan masih bayi. Kalian itu sudah dewasa!! Kalian tahu 'kan kalau aku dan Yoongi sebentar lagi ujian masuk universitas. Kami disini untuk fokus belajar! Bukan mendengarkan teriakan aneh kalian. Bangsat!!"
"Hyung...."
"Diam, Yoongi. Sekali-kali aku marahi mereka. Agar mereka bertiga itu sadar."
Yoongi menghela napas pasrah, memberi satu tepukan pelan di bahu kanan milik Jin. Sebelum pada akhirnya kembali ke sudut ruangan. Membiarkan Jin yang akan menangani tiga maknae pembuat keributan. Jika, biasanya Yoongi yang akan turun tangan, hari ini Jin lah yang terus terang.
Yoongi jadi heran sendiri. Baru kali ini dia melihat kemarahan Jin yang sesungguhnya. Bahkan mengumpat pada ketiga adiknya. Itu sungguh semua yang langka bagi seorang Min Yoongi. Hari ini, kenapa Jin hyung marah sekali?
"Kalian mengerti tidak?"
Yoongi tersenyum tipis disela kegiatan belajarnya. Dia pikir Jin sudah kembali menjadi sesosok pemuda yang kalem dan penyayang. Kalimat tadi, merupakan suatu yang selalu diucapkan Jin kepada siapa saja yang melakukan kesalahan. Dia sosok kakak idaman.
"Araseo.... Hyuuuungg.." jawab ketiganya kompak, kepada Jin yang masih berdiri dihadapan mereka.
Jin berdecak, maju selangkah dan mengusak rambut ketiganya agak kasar.
"Jangan di ulangi lagi." kata Seokjin dengan nada perintah.
"NDEE!!"
"Pff.., makanya jangan macam-macam." celetuk Heosok ditengah-tengah suasana canggung diantara Seokjin dan ketiga maknae.
Sontak saja ketiganya mendelik kesal, walau pada akhirnya menunduk menahan malu.
Tawa Hoesok mengudara, diikuti kekehan kecil Namjoon yang teryata juga mengamati.
"Jangan sering-sering menonton film kalian. Didatangi hantu baru tahu rasa." ledek Hoesok.
"Ck, mana ada hantu di dunia nyata." balas Taehyung mencibir.
Kriinggg....
Handphone Taehyung mendadak berbunyi, ada panggilan masuk. Saat Taehyung mengamati siapa gerangan yang menelponnya hari ini.
"Siapa?" tanya Jimin penasaran.
Taehyung diam sejenak, "Nomor tak dikenal, Jim."
Satu tepukan tangan yang cukup keras mengudara. Membuat semua atensi mengarah pada Heosok yang kini menuding hape milik Taehyung yang masih berbunyi.
"NAH ITU, HANTUNYA!!"
Perlu waktu bagi Taehyung untuk mencerna kalimat Heosok. Mata melebar, dan setelah benda pipih itu terlempar kedua kalinya.
"Haaaahhh!!!"
***
"Ya, kenapa tidak diangkat? Sudah susah-susah mencari nomormu tahu."
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.