"Jennie."
Gadis itu menoleh, merasa namanya dipanggil. Mengangkat kedua alisnya, sambil melepas headset yang menyumpal telinganya.
"Kenapa?" tanyanya.
"Dipanggil Taehyung. Dia ada diluar."
Jennie menyerngit dalam. Lantas, matanya melirik seluruh penjuru kelas yang mulai berisik membicarakan dirinya. Dia mengambil nafas pelan. Ragu datang dengan cepatnya, takut mendominasi jiwanya.
Langkahnya terasa berat, saat kaki itu berjalan menuju pintu. Wajah pemuda yang sedang dia hindari muncul di balik sana. Tersenyum tipis, menatapnya dengan tenang. Senyum itu makin lebar, kala jarak diantara keduanya semakin dekat.
"Ada apa?"
Jennie melirik ke dalam ruangan kembali. Merasa risih dengan bisikan yang ditujukan padanya secara terang-terangan. Taehyung yang melihat itu, tanpa pikir panjang, menarik lengan Jennie dan membawanya pergi dari sana.
Gadis itu mengerjap cepat, "Hei, apa-apaan? Kau ini kenapa, Taehyung?" sungutnya.
Taehyung tak menggubris, tetap melanjutkan langkahnya. Jennie mencoba melepas genggaman itu, tapi sia-sia. Akhirnya dia menyerah, membiarkan Taehyung membawa dirinya entah kemana.
***
"Aku minta maaf.."
Jennie menoleh singkat, tanpa menggubris kalimat yang dilontarkan Taehyung padanya.
Taehyung mengamati tubuh tegak gadis itu, rambut panjangnya menari diterpa angin. Saat ini, keduanya berada di rooftop sekolah. Taehyung sengaja menyeret Jennie kemari, dia ingin mengutarakan sesuatu.
Mengutarakan apa?
Yang pasti bukan pernyataan cinta. Itu sudah pasti ditolak.
Haha, sungguh menyedihkan.
Melangkah maju, Taehyung memilih berdiri di samping kiri Jennie. Ikut mengamati hamparan bangunan kota yang tersusun asal. Keduanya larut dalam pikiran masing-masing, hingga satu diantara mereka memecah keheningan lebih dulu.
"Apa yang membuatmu seperti ini?"
Dengan tenang, Taehyung mencermati pertanyaan dari Jennie.
"Aku.. Merasa, kalimat yang ku uacapkan tempo lalu sangat tidak masuk akal."
Jennie terkekeh samar, "Tidak masuk akal bagaimana? Itu sebuah kebenaran." ada jeda sebentar, sebelum melanjutkan, "Kau, memang tidak pernah merasa nyaman jika di dekatku."
Keadaan menjadi makin canggung. Diam-diam Taehyung mengepalkan kedua tangannya, menahan rasa bersalah yang mulai muncul. Pemuda itu tahu, bahwa sudah sejauh mana dia menyakiti Jennie. Ada kalanya Jennie harus menahan malu, saat menjalankan cara agar bisa dekat dengannya. Jennie yang harus tetap bersabar, saat dia selalu menghindar.
Dan yang paling menyedihkan.
Saat gadis cantik itu, harus memendam perasaannya dalam diam seorang diri. Tanpa harus mengucapkannya secara gamblang.
Kepala Taehyung bergerak kesamping, mengamati kelopak mata Jennie yang terkatup rapat. Wajahnya terlihat damai, menikmati semilir angin yang menjadi teman mereka berdua saat ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
YELLOW CARD | ✔️
Fanfic[Completed] Taehyung yang selalu diikuti cewek cantik yang ngaku-ngaku jadi teman masa kecilnya. Gadis bermata kucing, yang pada dasarnya suka sama dia. "Aku nggak punya teman cewek!" BTS/BLACKPINK fanfiction [TaehyungxJennie] ©2019 gogoayo