{6} Fake love

106 11 0
                                    


Jumpa lagi hai hai✋🏻✋🏻
.
.
.
.
.
*maaf taypo bertebaran💯*
.
.
.
.
.
❤️❤️Happy reading ❤️❤️
.
.
.
.
.
.
.
.

Autor pov

"Teheran-ro 4-gil 6, Gangnam-Gu" itu suara Ha Ni, stelah lama berkelut dengan pikirannya, akhirnya dia memberi tau jungkook alamat apartmentnya.

Jungkook hanya diam dan tidak menangapi Ha Ni, jungkook terus menjalankan mobilnya.

"Jungkook...." kata Ha Ni sambil melihat kearah jungkook, yang sama sekali tidak ditangapi oleh jungkook.

Akhirnya Ha Ni kembali memalingkan wajahnya kejendela karna tidak dapat respon dari jungkook.

"Aku mau pulang jungkook" itu adalah suara Ha Ni yang sudah serak seperti akan menangis, bahkan Ha Ni tak melihat jungkook saat mengatakannya.

"Iya, tak usah menangis" jawab jungkook dengan suara sinis.

Ha Ni hanya diam dan terus memandang keluar jendela.


Akhirnya jungkook sudah memberhentikan mobilnya didepan gedung apartment.

Ha Ni sudah akan keluar tapi tiba tiba tangannya ditarik oleh Jungkook, itu membuat Ha Ni kembali tertarik dan terduduk dibangku yang didudukinya tadi.

Ha Ni melihat ke arah jungkook dengan sinis "katakan terimakasi" itu adalah suara jungkook, yang melihat Ha Ni dengan sinis tak lupa tangannya belum melepas tangan kanan Ha Ni yang ditariknya tadi.

"Dalam mimpimu" jawab Ha Ni dengan sinis. Sambil melihat jungkook dengan pandangan remeh.

"Ya sudah tidak bole keluar" jawab jungkook sambil menekan tombol kunci dimobilnya.

"Apa apaan kau ini" kata Ha Ni dengan suara agak tinggi "lepaskan tanganmu jungkook" lanjut Ha Ni sambil menarik tangannya, sayangnya jungkook malah mengengam tangan Ha Ni makin kencang.

"Ini sakit" kata Ha Ni lagi sambil tetap menarik tangannya yang digengam jungkook.

Tapi nama juga jungkook dia tidak akan mengalah sampai apa yang ia mau didapatkan. Tapi tiba tiba Ha Ni menangis dengan sangat kencang dan sengugukan.

Jungkook pov

Kenapa dia menangis lagi dan liat bahkan tangisannya seperti tangisan orang yang akan dihukum mati.

"Akukan hanya becanda" itu kataku benar benar keluar begitu saja.

Tapi dia malah melihatku dengan mata minta dibebaskan dan sengugukan yang belum berhenti. Apa apaan dia ini aku kan cuma becanda kenapa menangis sesedih itu, aku belum melepaskan tangannya dari gengamanku ya aku masi belum puas menjahilinya, walau pun hatiku seperti merasa perasaan aneh tapi aku buru buru menepisnya.

"Jungkook.. lepaskan" katanya lagi dengan suara yang bercampus dengan tangisan dan lagi lagi dia mengunakan tangan kirinya untuk menghapus air matanya dengan kasar.

Tapi entah angin dari mana tiba tiba tangan kawanku mengarah ke wajahnya dan menghapus air matanya. Tanganku masi ada dipipinya tapi tiba tiba dia memegang tanganku yang ada dipipinya sambil melihat mataku dan apa apaan ini tatapannya sangat sedih lalu tak beberapa lama dia menganguk seperti mengatakan sesuatu lewat kode tapi aku tak paham.

WHY!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang