Setelah melakukan pendaftaran dan beberapa Tes untuk menjadi panitia dalam pertunjukan drama musikal, akhirnya Yoojung berhasil lolos dan bisa melihat Sehun latihan,
Mulai minggu depan dia bisa mengambil foto latihan mereka, dan membantu panitia lainnya jika ada tugas yang membutuhkan banyak tenaga.
Yoojung melakukan semua ini tidak lain tidak bukan adalah mengawasi Sehun karena semua itu termasuk dalam bagian kemajuan kisah cintanya.
Minggu depan adalah pemberitahuan tema pertunjukan dan pembagian peran untuk para siswa yang ikut serta, karena selama dua bulan ini mereka hanya sekedar berlatih akting dan dasar-dasarnya saja, mereka belum mendapatkan peran karena Guru Song selaku pembimbing pertunjukan drama harus mengetahui kemampuan dari setiap siswa.
Dan untuk pembagian peran jika boleh meminta, Yoojung ingin Sehun mendapatkan peran sebagai benda mati meskipun itu sangat mustahil, karena pada dasarnya Sehun pandai dalam segala hal mungkin saja dia akan terpilih menjadi peran utama dalam pertunjukan besok.
________________________
Hari yang di tunggu-tunggu tiba Yoojung menyiapkan barang-barang yang akan dia bawa ke sekolah termasuk kamera kesayangannya, hadiah ulang tahun dari papahnya yang dia dapatkan sebelum memasuki SMA kemarin.
Pintu kamar Yoojung terbuka memperlihatkan tubuh kecil di balik pintu, "kak mau berangkat sekolah apa enggak?"
"ha?" Yoojung tersadar setelah Woojin memanggilnya, ternyata dia sudah menghabiskan waktu begitu lama.
Yoojung buru-buru turun kebawah, di sana sudah ada kedua orangtuanya dan woojin yang sedang sarapan.
"kamu nggak sarapan dulu?" papah Yoojung bertanya kepada putrinya yang begitu tergesa-gesa.
"Aku beli aja pah nanti di jalan" jawab Yoojung lalu berpamitan mencium tangan kedua orangtuanya.
"Tuh kan Sehun udah berangkat duluan" kesal Yoojung saat netranya menangkap bayangan Sehun yang sudah lumayan jauh, sebenarnya Yoojung ingin segera mengejarnya namun dia harus pergi ke supermarket terlebih dahulu untuk membeli sandwich.
"kak cola-nya nggak sekalian?" tawar sang kasir saat Yoojung membayar sandwichnya.
"enggak makasih"
"lagi promo loh kak beli satu gratis satu" seketika dompet Yoojung berteriak, dia tidak akan bisa melewatkan promo sebagus ini, tentu saja ini bisa menjadi alasan untuk mendekati Sehun.
"Okelah Bungkus aja kak" jawab Yoojung sambil terkikik.
Setelah meletakan barang tadi ke dalam keranjang dia segera pergi menuju ke sekolah, kakinya mengayuh cepat, dalam hati dia berharap agar Sehun masih di jalan tapi sepertinya hal itu tidak mungkin, mengingat pria itu ketika bersepeda selalu cepat.
Benar saja setibanya Yoojung di parkiran dia dapat melihat sepeda Sehun sudah terparkir rapih di sana, Yoojung mendekati sepeda Sehun "tidak bisakah kamu berjalan lebih lambat hm?? cih dasar!" Yoojung menendang ban belakang sepeda Sehun lalu buru-buru memegangnya kembali ketika sepeda itu akan terjatuh mengenai sepeda lainnya.
"hufft hampir saja" Yoojung lega ketika sepeda Sehun tidak jadi jatuh ke barisan sepeda sebelahnya, jika itu terjadi dia akan mendapatkan masalah besar, Yoojung segera mengambil sandwich dan cola di keranjangnya dan membawanya ke kelas.
Yoojung berlari kecil di sepanjang koridor dan seketika bola matanya memutar malas, melihat gadis gadis yang kurang beruntung hanya bisa memandangi Sehun dari luar kelasnya, sungguh menggangu jalan.
"ehm!"
"ehm ehm!" Yoojung kesal. Gadis-gadis tersebut tidak juga sadar bahwa kehadiran mereka sangat menghalangi Yoojung untuk memasuki kelas.

KAMU SEDANG MEMBACA
LOVE IN THE TIME
FanfictionGadis remaja yang semasa SMA-nya sibuk mengejar seseorang, tidak peduli dia melewatkan banyak hal untuk mengejarnya, yang dia yakini orang itu juga menunggunya. Terkadang dia juga melupakan banyak hal penting, perbedaan sifat selera hingga kemampua...