20.- Pagi Spesial

353 39 34
                                        

Sehun membuka jendela kamarnya, di hari yang masih pagi seperti ini apa Yoojung masih tidur?. Sehun mencoba mendekat ke arah batas balkon mereka, gordennya masih tertutup rapat mungkin benar kalau Yoojung masih tidur.

Tunggu sepertinya kali ini ada yang aneh di pandangan Sehun, dan benar saja diujung balkon Yoojung terdapat beberapa tanaman hias. Apakah gadis itu baru-baru ini meletakannya? Sehun tersenyum tipis menatap beberapa tanaman dalam pot tersebut hingga suara gorden di seberang sana terbuka menarik atensinya.

Sehun menoleh ke arah sumber suara. Di sana dia dapat melihat Yoojung dengan ekspresi kagetnya lalu berbalik berlari entah kemana, Sehun tidak tahu pasti apa yang sedang di lakukan gadis itu, tapi itu terlihat sangat menggemaskan.

Sehun masih berdiri di ujung balkon, dia penasaran dengan apa yang akan dilakukan gadis itu.

"Sehun-Sehun?" Beberapa menit kemudian gadis itu kembali dengan wajah yang sedikit basah, auranya lebih segar dari pada sebelumnya.

Sehun terkikik saat melihat busa sabun yang masih menempel di sudut wajah Yoojung. Ya tuhan jadi barusan gadis itu berlari terburu-buru hanya untuk mencuci wajahnya? Memangnya ada apa dengan  wajahnya tadi? Menurut Sehun muka bantal yang dimiliki Yoojung terlihat imut dan cantik.

Sehun berdehem kala sadar bahwa dirinya sedang melamun memikirkan Yoojung yang baru bangun.

"Mau olahraga sebentar?" Sehun bertanya sekaligus mengajak Yoojung. Tanpa menunggu lama Yoojung mengangguk semangat dan kembali masuk untuk berganti pakaian, begitu juga Sehun dia segera turun dari kamarnya.

Yoojung berlari kecil ke luar rumah, di depan sana sudah ada Sehun yang menunggu.

"Loh pake sepeda?" Tanya Yoojung karena dia mengira Sehun akan mengajaknya jalan santai atau Joging.

Sehun menarik lengan Yoojung kala gadis itu akan kembali mengambil sepedanya, "Pake punyaku aja."

Yoojung tampak linglung sebelum dia paham arti dari ajakan Sehun, jelas pria itu baru saja mengajaknya untuk bersepeda bersama.

Yoojung tersenyum di balik punggung lebar Sehun, ini sangat menyenangkan dan dia tidak menyangka bahwa Sehun akan mengajak dan mempersilahkannya untuk duduk di belakang.

Yoojung mengulurkan tangannya untuk menyentuh dedaunan di pinggir jalan, sambil menikmati udara segar dia berteriak untuk melampiaskan kesenangannya.

"Berhenti bermain-main." peringat Sehun.

"Hah?" Yoojung mendekatkan tubuhnya membuat tubuh mereka menempel, dia tidak dengar apa yang diucapkan oleh Sehun.

"Berhenti untuk membahayakan dirimu sendiri Yoojung." Perintah Sehun yang terus diabaikan oleh Yoojung, karena gadis itu terus-terusan mengulurkan tangannya sembari menyentuh dedaunan di sepanjang jalan yang mereka lewati.

"Bukankah ada kamu di sini? Aku tidak akan merasa takut," ucap Yoojung yang justru kini merentangkan kedua tangannya, kedua matanya terpejam menikmati segarnya suasana di pagi hari. Ditambah lagi ada Sehun di depannya, dan dengan jarak yang lumayan dekat seperti ini membuat Yoojung dapat menghirup aroma tubuh Sehun dengan sangat jelas.

"Sehun kita mau kemana?" Tanya Yoojung.

"Kamu maunya kemana?" Sehun bertanya balik sembari fokus membawa sepedanya.

"Aku?, kemana aja boleh asal sama kamu." Jawab Yoojung membuat sudut bibir Sehun tertarik ke atas, kenapa sih Gadis ini selalu saja berterus terang?. Tidak tahukah Yoojung jika sikapnya ini dapat membuat jantung Sehun tidak normal.

"Lalu kamu jangan pernah pergi tanpa aku," kata Sehun. Suatu kalimat yang dapat membuat Yoojung tersenyum lebar.

Bolehkah Yoojung memeluknya? Oh tidak bahkan sedari tadi tangannya sangat ragu untuk berpegangan kepada pinggang Sehun. Yoojung menarik tangannya lagi dan kembali menikmati pemandangan di sekelilingnya.

LOVE IN THE TIMETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang