Chapter 5

72 15 0
                                    

“Apa yang Kau Inginkan”

22 Maret 2019, Jum’at (08.41)

“Grup terakhir yang akan masuk ke labirin itu grup Dandi yah?” tanya Bintang.

“Grup…” Rigan sedikit lesu.

“Kenapa?” tanya Rifki.

“Rasanya… agak aneh,” ucap Rigan.

“Kami pergi! Tunggulah kemenangan kami,” ucap Dandi yang langsung masuk ke dalam labirin lantai ke empat itu.

“Hati-hati,” Tedi memberi peringatan kecil.

“Apanya yang aneh?” tanya Alfi.

“Ini yang aneh,” ucap Rigan yang menujuk kearah Alfi dan Sabian.

“Apanya yang aneh diantara kami?” tanya Sabian.

“Sebelum kita mendapatkan kekuatan ini… kau dan Alfi tidak sedekat ini kan?” tanya Rigan pasa Sabian.

“Eh…. Iya, benar juga,” Sabian menyetujui.

“Tetapi kita terpecah menjadi empat bagian,” Sheril tiba-tiba memotong percakapan mereka.

“Padahal ada persatuan baru yang muncul, tapi kenapa harus dipecahkan lagi?” tanya Nabila.

“Kenapa… kita jadi terpecah begini?” tanya Np.

“Apapun alasannya... terpecahnya kita seperti ini, pasti ada hikmahnya, kan,” ucap Zakyah.

“Cahaya ada karena kegelapan telah hadir,” ucap Nayla yang tidak dipahami orang lain.

“Persatuan ada karena perbedaan telah hadir… maksudnya itu kan,” ucap Zalfa.

“Iya,” Nayla menyetujui.

“Cahaya… jadi, apa kita itu cahaya yang diserang kegelapan?” tanya Dewi.

“Lupakan soal itu. Yang lebih penting adalah misi tambahan kita. Kita harus tau dulu siapa ‘dia yang menyebut dirinya sebagai tuhan’ dan harus kita kalahkan itu,” ucap Febinda.

“Tuhan mana yang dimaksudkan?” tanya Rigan.

“Tuhan itu… identik dengan sesuatu yang mengendalikan semuanya kan?” tanya Puan.

“Jika begitu maka ‘dia’ yang dimaksud adalah yang mengendalikan labirin itu?” tanya Sania.

“Tidak. Pemilik labirin itu dan ‘dia’ yang kita bicarakan berbeda jenis,” jelas Nisa.

“Jadi… siapa ‘dia’?”

                                

22 Maret 2019, di dalam labirin (08.55)

“Dandi, belakangan kau terlihat kuran sehat. Ada apa?” tanya Raisya.

“Iya, kau yang biasanya tidak dapat berhenti bicara. Sekarang jadi jarang bicara, ada apa?” tanya Rizal.

“Ti… tidak ada apa-apa,” Dandi menjawab setelah konentrasinya kembali.

“Apa yang kau pikirkan?” tanya Gina.

“Tidak ada…” jawab Dandi dengan lesu.

“Dandi…” Risa memegang wajah Dandi dan itu membuat Dandi terkejut, “Over power disagree,” ucap Risa yang membua Dandi tidak bisa menggunakan teleportasi.

Incredible FamilyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang